Suara.com - Menanggapi pernyataan cawapres nomor urut 01 Ma'ruf Amin, Sandiaga Uno mengkritik pembentukan Badan Riset Nasional yang akan menambah birokrasi.
Namun, menurut Sandiaga yang paling penting dalam konteks pendidikan dan riset adalah kolaborasi.
"Kuncinya di kolaborasi, kita pastikan dunia usaha dapat insentif kalau berinvestasi di dunia riset, juga peneliti di universita terbaik kita," ujarnya.
Ia mengemukakan, selama ini riset yang ada tidak pernah digunakan dan menjadi tempat debu.
"Kita pastikan hasil riset bisa digunakan di dunia usaha dan pemeritah harus memastikan ekosistem agar riset bisa berjalan dalam berbagai bidang," jelasnya.
Sandiaga merujuk pada pengalamannya berkeliling di 1.500 titik yang memancarkan optimisme menuju Indonesia memiliki peluang Indonesia.
Menanggapi Sandiaga, Maruf menyatakan keberadaan BRN bukan menambah jumlah birokrasi.
"Tetapi lembaga akan jadi efisien menjadi satu lembaga yg menangani riset penanganan riset jadi lebih efektif. Kita akan mengikut sertakan semua pihak, pemerintah, akademisi dan dudi (dunia usaha dan industri)," ujarnya.
Karena itu, lanjut Ma'ruf, riset di Indonesia akan berkembang.
Baca Juga: Tas Hitam Misterius di Rumah Aspirasi Jokowi, Polda Kerahkan Penjinak Bom
"Maka akan membangun Indonesia ke depan, untuk mempersiapkan 10 years challlenge," jelas Maruf.
Untuk diketahui, Debat Cawapres 2019 alias Debat ketiga Pilpres 2019 ini digelar di Hotel Sultan, Senayan, Jakarta Pusat, Minggu malam sekitar pukul 20.20 WIB.
Dalam debat ini, Maruf Amin dan Sandiaga Uno bakal beradu gagasan mengenai pendidikan, kesehatan, ketenagakerjaan, dan sosial kebudayaan.
Sementara debat dipandu dua moderator yakni Alfito Deannova dan Putri Ayuningtyas.
Berita Terkait
-
Tas Hitam Misterius di Rumah Aspirasi Jokowi, Polda Kerahkan Penjinak Bom
-
Debat Pilpres, Sandiaga Uno: Negara Tidak Boleh Pelit Soal BPJS
-
Ma'ruf Amin: Kami akan Bentuk Badan Riset Nasional
-
Debat Pilpres 2019, Ma'ruf Amin: BPJS Asuransi Kesehatan Terbesar di Dunia
-
Tas Mencurigakan Ditemukan di Tempat Nobar, Massa Jokowi - Ma'ruf Panik
Terpopuler
- 31 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 18 Desember: Ada Gems dan Paket Penutup 112-115
- Kebutuhan Mendesak? Atasi Saja dengan BRI Multiguna, Proses Cepat dan Mudah
- 5 Skincare untuk Usia 60 Tahun ke Atas, Lembut dan Efektif Rawat Kulit Matang
- 5 Mobil Keluarga Bekas Senyaman Innova, Pas untuk Perjalanan Liburan Panjang
- Kuasa Hukum Eks Bupati Sleman: Dana Hibah Pariwisata Terserap, Bukan Uang Negara Hilang
Pilihan
-
UMP Sumsel 2026 Hampir Rp 4 Juta, Pasar Tenaga Kerja Masuk Fase Penyesuaian
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
-
Samsung PD Pasar Tablet 2026 Tetap Tumbuh, Harga Dipastikan Aman
Terkini
-
Aktivitas Tambang Emas Ilegal di Gunung Guruh Bogor Kian Masif, Isu Dugaan Beking Aparat Mencuat
-
Sidang Ditunda! Nadiem Makarim Sakit Usai Operasi, Kuasa Hukum Bantah Tegas Dakwaan Cuan Rp809 M
-
Hujan Deras, Luapan Kali Krukut Rendam Jalan di Cilandak Barat
-
Pensiunan Guru di Sumbar Tewas Bersimbah Darah Usai Salat Subuh
-
Mendagri: 106 Ribu Pakaian Baru Akan Disalurkan ke Warga Terdampak Bencana di Sumatra
-
Angin Kencang Tumbangkan Pohon di Ragunan hingga Tutupi Jalan
-
Pohon Tumbang Timpa 4 Rumah Warga di Manggarai
-
Menteri Mukhtarudin Lepas 12 Pekerja Migran Terampil, Transfer Teknologi untuk Indonesia Emas 2045
-
Lagi Fokus Bantu Warga Terdampak Bencana, Ijeck Mendadak Dicopot dari Golkar Sumut, Ada Apa?
-
KPK Segel Rumah Kajari Bekasi Meski Tak Ditetapkan sebagai Tersangka