Suara.com - Terdakwa Gubernur nonaktif Aceh Irwandi Yusuf mengaku telah memberikan data-data dalam nota perjanjian perdamaian Gerakan Aceh Merdeka (GAM) di Helsinki, Finlandia pada 2005 silam. Menurutnya, pemberian data itu disampaikan Irwandi kala masih menjabat sebagai Panglima GAM.
Keterangan itu disampaikan Irwandi saat menjalani sidang sebagai sebagai terdakwa terkait suap Dana Alokasi Khusus Aceh (DOKA) tahun 2018 di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi (Tipikor) Jakarta Pusat, Senin (18/3/2019).
Dia mengaku hanya sendirian ke Finlandia untuk menghadiri nota perdamaian sebagai perwakilan dari GAM.
"Saya memberikan data, karena yang hadir ke Helsinki yang dari Aceh cuma saya. Setelah berhasil saya pulang untuk memimpin perundingan di Aceh," kata Irwandi.
Dia pun menceritakan, kehadirannya di Finlandia itu setelah menjalani pehananan lantaran diduga menjadi juru runding GAM. Namun, adanya bencana tsunami yang pernah meluluhlantakan Aceh, Irwandi bisa selamat dan sekaligus keluar penjara.
"Itu, saya dikurung di Banda Aceh, tapi saya tidak menjalani hukuman 9 tahun. Baru 19 bulan penjara diterjang tsunami dan saya seorang dari 40 orang yang selamat," ujar Irwandi.
Dia membantah, melarikan diri dari penjara ketika Aceh dilanda tsunami.
"Itu, saya jelaskan, saya enggak lari dari penjara, tapi penjara yang lari dari saya," tutup Irwandi
Untuk diketahui, Irwandi Yusuf didakwa menerima uang suap senilai Rp 1,05 miliar selama menjabat Gubernur Aceh. Di dalam dakwaan, Irwandi juga diduga menerima sejumlah gratifikasi sebesar Rp 32 miliar.
Baca Juga: Pakai Jilbab, Kerabat Prabowo Subianto Ini Gondol Mesin ATM ke Apartemennya
Berita Terkait
-
Janji Hapus UN, BPN: Sandiaga Mau Indonesia Tiru Finlandia
-
Saksi Sebut Irwandi Yusuf Bisa Jaga Aceh Kondusif Pasca Konflik
-
Warkop hingga Masjid Jadi Lokasi Penyerahan Uang Suap Gubernur Irwandi
-
Aliran Suap Gubernur Irwandi Yusuf Diterima Lewat Eks Panglima GAM
-
Fadli: Tuduhan Gubernur Irwandi ke Prabowo karena Beda Posisi Politik
Terpopuler
- Lupakan Louis van Gaal, Akira Nishino Calon Kuat Jadi Pelatih Timnas Indonesia
- Mengintip Rekam Jejak Akira Nishino, Calon Kuat Pelatih Timnas Indonesia
- 7 Mobil Keluarga 7 Seater Seharga Kawasaki Ninja yang Irit dan Nyaman
- Link Download Logo Hari Santri 2025 Beserta Makna dan Tema
- 20 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 21 Oktober 2025: Banjir 2.000 Gems, Pemain 110-113, dan Rank Up
Pilihan
-
5 Laga Klasik Real Madrid vs Juventus di Liga Champions: Salto Abadi Ronaldo
-
Prabowo Isyaratkan Maung MV3 Kurang Nyaman untuk Mobil Kepresidenan, Akui Kangen Naik Alphard
-
Suara.com Raih Penghargaan Media Brand Awards 2025 dari SPS
-
Uang Bansos Dipakai untuk Judi Online, Sengaja atau Penyalahgunaan NIK?
-
Dedi Mulyadi Tantang Purbaya Soal Dana APBD Rp4,17 Triliun Parkir di Bank
Terkini
-
Buang Mayat Pegawai Alfamart usai Diperkosa, Dina Oktaviani Dibunuh karena Otak Kotor Atasannya!
-
Advokat Junaedi Saibih Hingga Eks Direktur JakTv Didakwa Rintangi 3 Kasus Korupsi Besar
-
Prediksi Cuaca Hari Ini 23 Oktober 2025: Waspada Transisi Musim dan Hujan Lebat
-
Presiden Ramaphosa Apresiasi Dukungan Indonesia untuk Afrika Selatan: Sekutu Setia!
-
Hasto Ungkap Hadiah Spesial Megawati Saat Prabowo Ulang Tahun
-
Suami Bakar Istri di Jakarta Timur, Dipicu Cemburu Lihat Pasangan Dibonceng Lelaki Lain
-
Amnesty International Indonesia Tolak Nama Soeharto dalam Daftar Penerima Gelar Pahlawan Nasional
-
Dukung Revisi UU Hak Cipta untuk Lindungi Karya Jurnalistik, AMSI Serahkan Simbol Dukungan Ini
-
Prabowo Setujui Ditjen Pesantren, PDIP Siap 'Perkuat Narasi Patriotisme'
-
Polemik Utang Hingga Dugaan Markup Whoosh, PDIP Tugaskan Fraksi Lakukan Kajian