Suara.com - Puluhan korban investasi bodong kembali mendesak jajaran Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK) untuk menelusuri hilangnya uang senilai hampir Rp 1,7 triliun yang disetor kreditur ke manajemen Brent Securities dan Brent Ventura sejak 2013.
Seorang kreditur Brent Securities, Santoso (52) menduga, pemilik perusahaan yakni Yandi Gondoprawiro telah melakukan Tindak Pidana Pencucian Uang (TPPU) dengan melarikan uang lebih dari 532 orang yang disetor melalui pembelian Medium Term Note (MTN).
"Kami semakin curiga karena setelah berstatus PKPU pada 2016, aset yang berhasil dijual manajemen hanya Rp 19,3 miliar. Padahal uang nasabah yang berhasil dikumpulkan lebih dari itu dan belum kembali sampai sekarang," ujar Santoso dalam keterangannya, Selasa (19/3/2019).
Menyusul adanya dugaan pencucian uang, Santoso menuturkan, pihaknya juga minta jajaran PPATK menelusuri rekening pihak-pihak yang selama ini memiliki keterkaitan dengan Yandi, mulai dari pegawai, penasihat hukum hingga keluarga.
Terlebih ketika nama bekas penasihat hukum Yandi yakni Rudyantho and Partners tercatat di dokumen Offshore Leaks, atau daftar orang atau perusahaan yang memiliki rekening di luar negeri.
"Yang kami tahu, Yandi sudah lebih dari 2 kali mengganti kuasa hukum," cetus Santoso.
Pada kesempatan berbeda, nasabah Brent Securities lain yakni Hartono (56) mengatakan, pihaknya masih terus mengumpulkan nama-nama nasabah yang menjadi korban Brent Securities dan Brent Ventura.
Ia pun berharap pihak berwajib juga turut menindaklanjuti laporan atas kasus dugaan pencucian uang yang telah dilayangkan beberapa waktu lalu.
"Kami berharap OJK turut mengambil langkah dan memikirkan nasib kami. Kami butuh kejelasan soal uang kami," tutur Hartono.
Baca Juga: Kenali Ciri-ciri Koperasi yang Tawarkan Investasi Bodong
Berita Terkait
Terpopuler
- Owner Bake n Grind Terancam Penjara Hingga 5 Tahun Akibat Pasal Berlapis
- Promo Super Hemat di Superindo, Cek Katalog Promo Sekarang
- Tahu-Tahu Mau Nikah Besok, Perbedaan Usia Amanda Manopo dan Kenny Austin Jadi Sorotan
- 5 Fakta Viral Kakek 74 Tahun Nikahi Gadis 24 Tahun, Maharnya Rp 3 Miliar!
- 7 Fakta Pembunuhan Sadis Dina Oktaviani: Pelaku Rekan Kerja, Terancam Hukuman Mati
Pilihan
-
Cuma Satu Pemain di Skuad Timnas Indonesia Sekarang yang Pernah Bobol Gawang Irak
-
4 Rekomendasi HP Murah dengan MediaTek Dimensity 7300, Performa Gaming Ngebut Mulai dari 2 Jutaan
-
Tarif Transjakarta Naik Imbas Pemangkasan Dana Transfer Pemerintah Pusat?
-
Stop Lakukan Ini! 5 Kebiasaan Buruk yang Diam-diam Menguras Gaji UMR-mu
-
Pelaku Ritel Wajib Tahu Strategi AI dari Indosat untuk Dominasi Pasar
Terkini
-
Dasco Minta Kader Gerindra Mulai Panaskan Mesin Politik: Tiga Tahun Lagi 2029
-
Dana Transfer Pusat Dipotong Rp15 T, Pramono Anung Minta Anak Buahnya Jangan Ngeluh
-
Mekarkan Kelurahan Kapuk Jadi Tiga, Kebijakan Pramono Disambut Baik Warga
-
Copot Arief Prasetyo, Prabowo Dikabarkan Angkat Mentan Amran jadi Kepala Bapanas
-
Solusi Macet Jakarta Utara! LRT Jakarta Bakal Tembus JIS hingga PIK 2, Simak Rutenya
-
Buntut Ribuan Siswa Keracunan, Kemenkes Terbitkan Aturan Baru Keamanan Pangan untuk Program MBG
-
KPK Periksa Eks Dirjen Kemnaker yang Diduga Terima Uang Pemerasan Rp50 Juta per Minggu
-
Siap Ngadu ke DPR, Wanita Ini Desak KPK Kembalikan Aset: Itu Warisan Orang Tua Saya!
-
Babak Baru Kasus Arya Daru: Polisi Siap 'Buka Kartu', Keluarga Bawa Data Tandingan Pekan Depan
-
Kejagung Kesulitan Seret Relawan Jokowi Pemfitnah JK ke Penjara: Sudah Dicari-cari, Belum Ketemu