Kasus di Yogyakarta dan Lampung
Tidak sampai di situ, Mahfud kembali membongkar kasus lain. Kali ini kasus pemilihan Kepala Kanwil Kemenag Yogyakarta.
"Yang kedua kasus dari Daerah Istimewa Yogyakarta, kasus penggantian Kepala Kanwil Kemenag, namanya pak Lutfi. Pak Lutfi ndak pernah lapor ke saya, tapi saya adalah Ketua Dewan Penasihat Gubernur DIY, jadi saya tahu kasus-kasus ini masuk laporannya kepada saya, karena saya adalah Ketua Dewan Perwojo di Jogja," ungkap Mahfud.
Ia menjelaskan, Lutfi adalah sosok kepala Kanwil Kemenag yang sangat disayangi warga Jogja dan pemerintah, orangnya tawadu dan anti radikalisme. Tiba-tiba dia dipindah, padahal baru satu tahun empat bulan menjabat dipindah ke Jakarta.
Padahal menurut undang-undang ASN, kata Mahfud, minimal dua tahun baru boleh pindah dari jabatannya, memang dua tahun.
"Lalu ketika ditanya, katanya diperlukan oleh Menteri Agama. Orang mengatakan bahwa ini 'dibuang' dan memang ternyata betul. Penggantinya siapa pak, penggantinya itu terus terang malah orang yang dari luar malahan. Yang tidak pernah ikut-ikut ngurus di Depag. Kita dari Jogja termasuk Sri Sultan Hamengkubuwono mengirim surat mendukung seorang yang namanya Doktor Wardoyo," ujarnya lagi.
Menurut Mahfud, Doktor Wardoyo adalah pembantu Rektor II UIN Yogyakarta. Seorang doktor lulusan luar negeri, bahasa Arabnya bagus, bahasa Inggrisnya juga bagus, karirnya dibangun dari bawah.
"Namun tiba-tiba masuk orang luar yang, minta maaf, lulusan S2 swasta, yang kuliahnya akhir pekan, kan ada sekolah akhir pekan, hanya hari Sabtu," ucap Mahfud.
"Yang tidak dikenal tiba-tiba masuk dan nangkring di situ. Kalau ditanya Kementerian Agama, gimana itu, ya sesuai prosedur, persoalannya bukan prosedur," imbuh dia.
Baca Juga: Korupsi Jerat Partai Bersimbol Islam, Rhoma Irama: Ini Menyakitkan!
Lagi-lagi, Mahfud MD membongkar borok di Kemenag lainnya. Kali ini adalah pemilihan Rektor IAIN di Lampung.
"Pak Samsuar (rektor IAIN Lampung terpilih) diperlakukan yang sama. Dia satu-satunya memenuhi syarat dan terpilih rektor di situ. Tetapi menurut aturannya PMA 68 itu, calonnya harus tiga, padahal tidak ada di situ tiga orang memenuhi syarat. Didatangkan dari luar dengan maksud untuk formalitas," ujar dia.
"Ternyata terpilih betul, padahal tidak tahu ini, dulu pak Andi Faisal Bakti dari luar gak bisa. Sekarang orang dari luar disuruh masuk," katanya lagi.
Banyaknya fakta yang terjadi di lingkungan Kemenag itu, Mahfud menilai masalah itu harus benar-benar diungkap dan ditelusuri secara jelas dan tuntas. Ia juga meminta pihak Sekjen dan Kepala Biro Kepegawaian di Kemenag harus diperiksa.
Sebab dua posisi jabatan itu dinilai Mahfud memiliki peran amat penting dalam pergeseran jabatan di Kemenag.
"Entah ada korupsinya, entah tidak, tapi pasti lewat mereka semua," kata Mahfud.
Berita Terkait
-
Mahfud MD: Jika Dibiarkan Seperti Ini, Negara Bisa Hancur
-
Mahfud MD dan Khofifah Masuk Bursa Ketua Umum PPP
-
Sebelum Jual Beli Jabatan Rommy, Ini 4 Skandal Korupsi Lain di Kemenag
-
Hadiri Debat Ketiga, Habiburokhman: Siapa Tahu Bisa Ketemu Romahurmuziy
-
4 Fakta yang Terjadi Usai Romahurmuziy Ditangkap KPK dan Jadi Tersangka
Terpopuler
- Susunan Tim Pelatih Timnas Indonesia U-23 di SEA Games 2025, Indra Sjafri Ditopang Para Legenda
- Diskon Listrik 50 Persen PLN Oktober 2025, Begini Syarat dan Cara Dapat E-Voucher Tambah Daya!
- Shin Tae-yong Batal Comeback, 4 Pemain Timnas Indonesia Bernafas Lega
- 7 Rekomendasi Smartwatch untuk Tangan Kecil: Nyaman Dipakai dan Responsif
- 5 Bedak Padat yang Cocok untuk Usia 50 Tahun ke Atas, Samarkan Flek Hitam
Pilihan
-
5 Fakta Kemenangan 2-1 Real Madrid Atas Barcelona: 16 Gol Kylian Mbappe
-
Harga Emas Hari Ini: Galeri 24 dan UBS Sentuh Rp 2,4 Juta di Pegadaian, Antam Nihil!
-
Harga Emas Sabtu 25 Oktober 2025: Antam Masih 'Hilang', UBS dan Galeri 24 Menguat
-
Superkomputer Prediksi Arsenal Juara Liga Champions 2025, Siapa Lawan di Final?
-
Bayar Hacker untuk Tes Sistem Pajak Coretax, Menkeu Purbaya: Programmer-nya Baru Lulus SMA
Terkini
-
91 Orang Kembali Dievakuasi dari Zona Merah Kontaminasi Cesium-137 Cikande
-
Pelaku Curanmor Nyamar Jadi Ojol, Diciduk Polisi Pas Lagi Asyik Bercumbu Sama Kekasih
-
Pastikan Transparansi Pemilu di Myanmar, Prabowo Dorong ASEAN Ambil Langkah Berani Ini
-
Harga Serba Naik, Tarif Transjakarta Ikut Naik? Ini Alasan Pemprov DKI!
-
BPJS Watch Soroti Pansel Dewas: Tanpa Aturan Jelas, Jabatan DJSN Banyak yang Incar!
-
PVRI: Soeharto Diusulkan Jadi Pahlawan Nasional, Tanda Kembalinya Bayang-Bayang Orde Baru?
-
Perkuat Ekosistem Bisnis, BNI dan Anak Usaha Dorong Daya Saing UMKM di wondr JRF Expo
-
Dosen Merapat! Kemenag-LPDP Guyur Dana Riset Rp 2 Miliar, Ini Caranya
-
Lewat Bank Sampah, Warga Kini Terbiasa Daur Ulang Sampah di Sungai Cisadane
-
Tragis! Lexus Ringsek Tertimpa Pohon Tumbang di Pondok Indah, Pengemudi Tewas