Suara.com - Penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) memeriksa 12 saksi panitia seleksi pada kantor wilayah di Kementerian Agama (Kemenag) Surabaya Jawa Timur (Jatim) pada Kamis (21/3/2019).
"Penyidik KPK mulai melakukan pemeriksaan terhadap 12 orang saksi di Surabaya dari unsur panitia seleksi," kata Juru Bicara KPK Febri Diansyah, dikonfirmasi, Kamis (21/3/2019).
Febri menyebut pemeriksaan 12 saksi tersebut dilakukan di Kepolisian Daerah (Polda) Jatim untuk mendalami keterangan saksi-saksi terkait proses terpilihnya Kepala Kemenag Jatim Haris Hasanuddin.
"Tim mendalami proses seleksi yang dilakukan untuk mengisi jabatan Kepala Kanwil Kemenag Jatim yang akhirnya diisi oleh tersangka HRS (Haris Hasanudin)," ujar Febri.
Sebelumnya, KPK juga telah menggeledah dan menyita uang sebesar Rp 180 juta dan 30 Ribu USD di ruang kerja Menteri Agama (Menag), Lukman Hakim beserta sejumlah dokumen.
Pun kantor DPP Partai Persatuan Pembangunan (PPP) turut digeledah tim KPK. Dari ruang kerja mantan Ketum PPP tersebut, KPK menyita sejumlah dokumen terkait jabatan Romahurmuziy pada struktur Partai.
Selanjutnya, KPK juga menggeledah Rumah Rommy di Condet Jakarta Timur dan menyita sejumlah barang bukti barang elektronik seperti Laptop.
Untuk diketahui, KPK melakukan operasi tangkap tangan dan menetapkan tiga tersangka yakni Ketua Umum PPP Romahurmuziy; Kakanwil Kemenag Kabupaten Gresik Muhammad Muafaq Wirahadi dan Kakanwil Kemenag Jatim Haris Hasanuddin.
Dalam OTT tersebut, KPK menyita uang sebesar Rp 156 juta. Uang suap tersebut diterima Romahurmuziy dari Muwafaq dan Haris dalam memuluskan jabatan mereka untuk menjadi pejabat di jajaran Kemenag Jatim.
Baca Juga: Selamatkan Rekan, Pemuda Kampung Jengkol Terpaksa Kehilangan Satu Tangan
Berita Terkait
-
KPK Panggil Sekjen DPR RI Terkait Kasus Suap Dana Perimbangan di Papua
-
Romahurmuziy Jalani Pemeriksaan Pertama Sebagai Tersangka Jual Beli Jabatan
-
Namanya Terseret Kasus Jual Beli Jabatan Kemenag, Ini Kata Menteri Lukman
-
Tok.. Tok.. Tok.. Suharso Monoarfa Gantikan Romahurmuziy
-
KPK Pastikan Siap Hadapi Banding Terdakwa Lucas
Terpopuler
- 19 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 5 Oktober: Ada 20.000 Gems dan Pemain 110-113
- Rhenald Kasali di Sidang ASDP: Beli Perusahaan Rugi Itu Lazim, Hakim Punya Pandangan Berbeda?
- Beda Pajak Tahunan Mitsubishi Destinator dan Innova Reborn, Lebih Ringan Mana?
- 3 Shio Paling Beruntung Pekan Kedua 6-12 Oktober 2025
- Jadwal dan Lokasi Penukaran Uang Baru di Kota Makassar Bulan Oktober 2025
Pilihan
-
Pihak Israel Klaim Kantongi Janji Pejabat Kemenpora untuk Datang ke Jakarta
-
Siapa Artem Dolgopyat? Pemimpin Atlet Israel yang Bakal Geruduk Jakarta
-
Seruan Menggetarkan Patrick Kluivert Jelang Timnas Indonesia vs Arab Saudi
-
Perbandingan Spesifikasi vivo V60 Lite 4G vs vivo V60 Lite 5G, Kenali Apa Bedanya!
-
Dana Transfer Dipangkas, Gubernur Sumbar Minta Pusat Ambil Alih Gaji ASN Daerah Rp373 T!
Terkini
-
Anggaran Dipangkas Rp 15 Triliun, Gubernur DKI Siapkan Obligasi Daerah, Menkeu Beri Lampu Hijau
-
Dicecar KPK Soal Kuota Haji, Eks Petinggi Amphuri 'Lempar Bola' Panas ke Mantan Menag Yaqut
-
Hotman 'Skakmat' Kejagung: Ahli Hukum Ungkap Cacat Fatal Prosedur Penetapan Tersangka
-
4 Fakta Korupsi Haji: Kuota 'Haram' Petugas Hingga Jual Beli 'Tiket Eksekutif'
-
Teror Bom Dua Sekolah Internasional di Tangesel Hoaks, Polisi: Tak Ada Libur, Belajar Normal!
-
Hotman Paris Singgung Saksi Ahli Kubu Nadiem: 'Pantas Anda Pakai BMW Sekarang, ya'
-
Regulasi Terus Berubah, Penasihat Hukum Internal Dituntut Adaptif dan Inovatif
-
LMS 2025: Kolaborasi Global BBC Ungkap Kisah Pilu Adopsi Ilegal Indonesia-Belanda
-
Local Media Summit 2025: Inovasi Digital Mama dan Magdalene Perjuangkan Isu Perempuan
-
KPK Bongkar Modus 'Jalur Cepat' Korupsi Haji: Bayar Fee, Berangkat Tanpa Antre