Suara.com - Komite Nasional Keselamatan Transportasi atau KNKT buka bisteri teriakan Allahuakbar di kokpit Lion Air JT 610 sebelum jatuh. Sebab beredar bocoran isi cockpit voice recorder atau CVR Lion Air JT 610.
Dalam rekaman itu, terungkap ada teriakan Allahuakbar sebelum Lion Air JT 610 jatuh di Laut Jawa, Oktober 2018 lalu. Ketua Subkomite Investigasi KNKT Nurcahyo Utomo meragukan jika CVR Lion Air JT 610 bocor ke pihak lain. Sebab KNKT tidak pernah membocorkan CVR Lion Air JT 610. Bahkan Boeing dan Administrasi Penerbangan Federal atau FAA pun tidak punya.
"CVR kami tidak bocor isinya, tidak sama," kata Nurcahyo di Kantor KNKT Jakarta, Kamis (21/3/2019).
Hanya saja Nurcahyo mengakui ada media asing yang mewawancarainya soal isi CVR Lion Air JT 610 itu. Media asing itu bertanya soal kepanikan di akhir penerbangan Lion Air JT 610.
"Saya nggak bilang kalau itu Allahuakbar, saya nggak ngomong kalau itu Allahuakbar," kata dia.
CVR Bocor
Percakapan terakhir antara pilot dan kopilot Lion Air PK-LQP yang jatuh di perairan Tanjung Karawang pada Oktober 2018 lalu akhirnya terungkap. Sebelum pesawat jatuh di lautan, sang kopilot Harvino sempat meneriakan takbir 'Allahu Akbar'.
Sebelumnya pada November 2018 lalu, Komite Nasional Keselamatan Transportasi atau KNKT telah merilis preliminary report terkait kecelakaan Lion Air JT 610 PK-LQP itu.
Dalam laporan itu, Digital Flight Data Recorder (DFDR) merekam adanya hal teknis berupa perbedaan antara dua AoA (Angle of Attack) yang ada di kokpit.
Baca Juga: Detik-detik Kopilot Lion Air JT 610 Teriak 'Allahu Akbar' Sebelum Jatuh
Belakangan diketahui, persoalan di pesawat berjenis Boeing 737 Max 8 itu disebut mirip dengan insiden yang dialami pesawat Ethiopian Airlines yang jatuh pada awal Maret ini.
Melansir laman Reuters pada Kamis (21/3/2019), hal itu dikatakan oleh 3 orang sumber anonim yang mengetahui isi Cockpit Voice Recorder (CVR) kepada Reuters. Ini adalah pertama kalinya isi CVR terungkap ke publik. Reuters sendiri menyatakan tidak memiliki rekaman maupun transkrip dari isi CVR.
Ketiga sumber anonim Reuters tersebut mengatakan, pilot asal India, Bhavye Suneja sempat terdiam di detik-detik terakhir pesawat sebelum jatuh.
Sementara itu, kopilot asal Indonesia, Harvino, berteriak 'Allahu Akbar'. Saat itulah pesawat menukik dan jatuh di perairan Tanjung Karawang dan menewaskan 189 orang di dalamnya termasuk pilot dan kopilot.
Terkait pengungkapan oleh sumber anonim itu. Reuters telah mencoba meminta konfirmasi kepada pihak Lion Air, Boeing, hingga KNKT.
Menanggapi hal itu, juru bicara Lion Air mengatakan, semua data dan informasi telah diberikan kepada pihak yang meyelidiki, sehingga mereka menolak berkomentar lebih lanjut.
Berita Terkait
-
Detik-detik Kopilot Lion Air JT 610 Teriak 'Allahu Akbar' Sebelum Jatuh
-
Pengguna Twitter Ngaku 2 Bulan Lalu Sudah Peringatkan Ethiopian Airlines
-
Lion Air Tunda Kedatangan 4 Unit Boeing 737 Max 8 Tahun Ini
-
Kereta yang Anjlok di Bogor Diklaim Laik Jalan
-
KNKT Terjunkan Tim untuk Selidiki KRL Anjlok di Kebon Pedes, Bogor
Terpopuler
- Feri Amsari Singgung Pendidikan Gibran di Australia: Ijazah atau Cuma Sertifikat Bimbel?
- 7 Mobil Kecil Matic Murah untuk Keluarga Baru, Irit dan Perawatan Mudah
- Gugat Cerai Hamish Daud? 6 Fakta Mengejutkan di Kabar Perceraian Raisa
- 21 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 22 Oktober 2025, Dapatkan 1.500 Gems dan Player 110-113 Sekarang
- Pria Protes Beli Mie Instan Sekardus Tak Ada Bumbu Cabai, Respons Indomie Bikin Ngakak!
Pilihan
-
Bayar Hacker untuk Tes Sistem Pajak Coretax, Menkeu Purbaya: Programmer-nya Baru Lulus SMA
-
Perbandingan Spesifikasi HONOR Pad X7 vs Redmi Pad SE 8.7, Duel Tablet Murah Rp 1 Jutaan
-
Di GJAW 2025 Toyota Akan Luncurkan Mobil Hybrid Paling Ditunggu, Veloz?
-
Heboh Kasus Ponpes Ditagih PBB hingga Diancam Garis Polisi, Menkeu Purbaya Bakal Lakukan Ini
-
Makna Mendalam 'Usai di Sini', Viral Lagi karena Gugatan Cerai Raisa ke Hamish Daud
Terkini
-
Menhut Klaim Karhutla Turun Signifikan di Tahun Pertama Pemerintahan Prabowo, Ini Kuncinya
-
'Apa Hebatnya Soeharto?' Sentilan Keras Politisi PDIP Soal Pemberian Gelar Pahlawan
-
Efek Jera Tak Mempan, DKI Jakarta Pilih 'Malu-maluin' Pembakar Sampah di Medsos
-
Menas Erwin Diduga 'Sunat' Uang Suap, Dipakai untuk Beli Rumah Pembalap Faryd Sungkar
-
RDF Plant Rorotan, Solusi Pengelolaan Sampah Ramah Lingkungan
-
KPK Cecar Eks Dirjen Perkebunan Kementan Soal Pengadaan Asam Semut
-
Buka Lahan Ilegal di Kawasan Konservasi Hutan, Wanita Ini Terancam 11 Tahun Bui
-
500 Ribu Lulusan SMK Siap Go Global: Cak Imin Targetkan Tenaga Terampil Tembus Pasar Dunia
-
Indonesia Siap Tambah Bahasa Portugis ke Kurikulum, Ini Alasan Strategisnya
-
Pemerintah Siapkan Beasiswa Khusus Siswa SMK yang Ingin Kerja di Luar Negeri, Termasuk Pakai LPDP