Suara.com - Elektabilitas Calon Presiden dan Wakil Presiden Jokowi - Maruf Amin masih unggul dari Prabowo Subianto - Sandiaga Uno jika pemilu dilakukan, Senin (25/3/2019) hari ini. Jokowi - Maruf Amin unggul 18,2 persen dari Prabowo - Sandiaga.
Charta Politika mengklaim itu perupakan survei terakhir jelang pencoblosan 17 April 2019. Direktur Eksekutif Charta Politika Yunarto Wijaya mengatakan elektabilitas Jokowi - Maruf Amin sebesar 53,6 persen dan Prabowo - Sandiaga 35,4 persen.
"Hasil survei Charta Politika menunjukkan apabila pemilu dilakukan hari ini, maka elektabilitas Jokowi - Maruf Amin 53,6 persen, Prabowo - Sandiaga 35,4 persen dan yang belum menentukan pilihan 11 persen," kata Yunarto dalam konferensi pers di Jakarta, Senin (25/3/2019).
Yunarto mengatakan tren elektabilitas kedua pasangan calon dalam empat kali survei mengalami stagnasi. Namun sejak April 2018, elektabilitas Prabowo - Sandiaga cenderung naik, sementara Jokowi - Maruf Amin turun.
Dia menjelaskan tren elektabilitas Jokowi - Maruf Amin di April 2018 sebesar 58,8 persen, Oktober dan Desember 2018 sebesar 53,2 persen, dan Maret 2019 sebesar 53,6 persen.
Sementara Prabowo - Sandiaga, tren elektabilitasnya di April 2018 sebesar 30 persen, Oktober 2018 sebesar 35,5 persen, Desember 2018 sebesar 34,1 persen, dan Maret 2019 sebesar 35,4 persen.
"Masa kampanye yang terlalu lama membuat orang jenuh," ujarnya.
Survei Charta Politika di Maret 2019, juga melihat ekstrapolasi yaitu prediksi hasil akhir dengan tidak menyertakan suara pemilih yang belum menentukan pilihannya. Dari hasil ekstrapolasi tersebut menurut dia, elektabilitas Jokowi - Maruf Amin sebesar 60,2 persen, dan Prabowo - Sandiaga 39,8 persen.
Survei Charta Politika tersebut dilakukan dari 1-9 Maret 2019 dengan melakukan wawancara tatap muka, dengan menggunakan kuesioner terstruktur terhadap 2000 orang yang sudah 17 tahun atau terdaftar sebagai pemilih. Metode penarikan sampel dilakukan secara acak bertingkat dengan margin of error kurang lebih 2,19 persen dan tingkat kepercayaan 95 persen.
Baca Juga: PBB Sebut Caleg yang Dukung Prabowo Sangat Absurd
Berita Terkait
-
Erick Thohir: Banyuwangi Jantung Kekuatan Jokowi
-
'Salah tapi Ngeyel', Kala Warganet Ini Gagal Fokus Baca Kicauan Jokowi
-
Minta Tunjuk Jari di Launching MRT, BPN: Jokowi Sadar di Pintu Kekalahan
-
Perjalanan Panjang MRT Jakarta: 27 Tahun di atas Kertas, Jokowi Eksekusi
-
Jokowi Klaim Berjasa Bangun MRT, Fahri: Pakai Kepalsuan untuk Naik Tangga
Terpopuler
- Selamat Datang Mees Hilgers Akhirnya Kembali Jelang Timnas Indonesia vs Arab Saudi
- Seret Nama Mantan Bupati Sleman, Dana Hibah Pariwisata Dikorupsi, Negara Rugi Rp10,9 Miliar
- Kompetisi Menulis dari AXIS Belum Usai, Gemakan #SuaraParaJuara dan Dapatkan Hadiah
- Ini 5 Shio Paling Beruntung di Bulan Oktober 2025, Kamu Termasuk?
- Rumah Tangga Deddy Corbuzier dan Sabrina Diisukan Retak, Dulu Pacaran Diam-Diam Tanpa Restu Orangtua
Pilihan
-
Bahlil Vs Purbaya soal Data Subsidi LPG 3 Kg, Pernah Disinggung Sri Mulyani
-
3 Rekomendasi HP 1 Jutaan Baterai Besar Terbaru, Pilihan Terbaik Oktober 2025
-
Menkeu Purbaya Pernah Minta Pertamina Bikin 7 Kilang Baru, Bukan Justru Dibakar
-
Dapur MBG di Agam Dihentikan Sementara, Buntut Puluhan Pelajar Diduga Keracunan Makanan!
-
Omongan Menkeu Purbaya Terbukti? Kilang Pertamina di Dumai Langsung Terbakar
Terkini
-
Rocky Gerung: Program Makan Bergizi Gratis Berubah Jadi Racun karena Korupsi
-
Keputusan 731/2025 Dibatalkan, PKB: KPU Over Klasifikasi Dokumen Capres
-
Bantah Makam Arya Daru Diacak-acak Orang Tak Dikenal, Polisi: Itu Amblas Faktor Alam!
-
Menkes Budi Tegaskan Peran Kemenkes Awasi Keamanan Program Makan Bergizi Gratis
-
Terungkap! Ini Rincian 'Tarif Sunat' Dana Hibah yang Bikin Eks Ketua DPRD Jatim Kusnadi Kaya
-
Demi Buktikan Bukan Pembunuhan, Polisi akan 'Buka-bukaan' 20 CCTV ke Keluarga Arya Daru
-
'Mari Bergandeng Tangan': Disahkan Negara, Mardiono Serukan 'Gencatan Senjata' di PPP
-
Fakta Mengejutkan 'Bjorka KW': Bukan Ahli IT dan Tak Lulus SMK, Belajar Retas Otodidak dari Medsos
-
Ponpes Al Khoziny Sidoarjo Ambruk, DPR Sebut Konstruksi Bangunan Tak Ideal
-
Viral di MRT, Lansia 73 Tahun Ini Ditangkap dan Punya 23 Kasus Kriminal