Suara.com - Siswa SD di Kota Pekanbaru dipaksa pulang oleh guru mereka. Sebagian mereka diliburkan karena para guru ingin berdemo di jalan di Kota Pekanbaru.
Semua guru yang berdemo berstatus guru PNS. Siswa SDN 26 di Jalam Pattimura terlihat sudah dipulangkan pada pukul 09.00 WIB. Sedangkan untuk kelas dua yang masuk siang, hari ini diliburkan.
"Biasanya belajar sampai pukul 15.00 WIB. Gurunya demo semua,” kata seorang siswa, Rafif.
Satpam sekolah tersebut, Sarwo Edi, mengatakan semua guru yang pergi berunjuk rasa berstatus PNS. Namun, tidak semua guru ikut.
“Ada hanya yang honorer di sekolah, yang PNS demo semua,” katanya.
Ribuan guru-guru di Kota Pekanbaru sudah beberapa kali turun ke jalan berunjuk rasa di depan Mal Pelayanan Terpadu Kota Pekanbaru. Ribuan guru yang tergabung dalam Forum Guru SD-SM itu mengenakan seragam batik PGRI dan menutup Jalan Jenderal Sudirman dalam aksi itu.
Para guru berstatus PNS itu memprotes kebijakan Wali Kota Pekanbaru yang menghapus tunjangan profesi tambahan penghasilan pegawai (TPP) mereka pada tahun ini. Padahal, sebelumnya para guru rata-rata menerima Rp1,5 juta dana tunjangan, yang dibayarkan pemerintah setempat setiap tiga bulan sekali.
Pada Kamis (21/3/2019) pekan lalu, guru-guru tersebut bahkan membawa sebuah keranda saat berunjuk rasa. Keranda yang dibalut kain kafan itu sebagai simbol matinya hati nurani Wali Kota Pekanbaru, Firdaus MT yang telah mengeluarkan kebijakan sepihak menghapus TPP.
Keranda bertuliskan "Matinya Hati Nurani Pejabat Walikota" tersebut digotong para pahlawan tanda jasa itu dan diletakkan persis di halaman kantor Walikota Pekanbaru. Hingga siang ini guru-guru masih berdemonstrasi dan menuntuk agar Wali Kota Pekanbaru Firdaus mau menemui mereka. (Antara)
Baca Juga: KPU - Bawaslu Beda Pendapat soal PNS Boleh Ikut Kampanye Terbuka Pilpres
Berita Terkait
-
Takut Dipecat, Massa Pendukung 02 Kampanye Pakai Topeng Prabowo
-
KPU - Bawaslu Beda Pendapat soal PNS Boleh Ikut Kampanye Terbuka Pilpres
-
Guru Honorer Pamer Dukung Prabowo - Sandiaga Dipecat!
-
Rp 2,661 Triliun Sudah Disiapkan untuk Bayar Kenaikan Gaji PNS
-
Bambang Soesatyo: DPR Perhatikan Kesejahteraan Tenaga Honorer
Terpopuler
- Mahfud MD Bongkar Sisi Lain Nadiem Makarim: Ngantor di Hotel Sulit Ditemui Pejabat Tinggi
- Pemain Keturunan Rp 20,86 Miliar Hubungi Patrick Kluivert, Bersedia Bela Timnas Oktober Nanti
- Ameena Akhirnya Pindah Sekolah Gegara Aurel Hermanyah Dibentak Satpam
- Cara Edit Foto yang Lagi Viral: Ubah Fotomu Jadi Miniatur AI Keren Pakai Gemini
- Ramai Reshuffle Kabinet Prabowo, Anies Baswedan Bikin Heboh Curhat: Gak Kebagian...
Pilihan
-
Disamperin Mas Wapres Gibran, Korban Banjir Bali Ngeluh Banyak Drainase Ditutup Bekas Proyek
-
Ratapan Nikita Mirzani Nginep di Hotel Prodeo: Implan Pecah Sampai Saraf Leher Geser
-
Emil Audero Jadi Tembok Kokoh Indonesia, Media Italia Sanjung Setinggi Langit
-
KPK Bongkar Peringkat Koruptor: Eselon dan DPR Kejar-kejaran, Swasta Nomor Berapa?
-
Dugaan Korupsi BJB Ridwan Kamil: Lisa Mariana Ngaku Terima Duit, Sekalian Buat Modal Pilgub Jakarta?
Terkini
-
Irjen Kemendagri Pastikan Wilayah Solo Raya Kembali Kondusif Setelah Unjuk Rasa
-
Tinjau Pos Kamling di Makassar, Mendagri Tekankan Pentingnya Keamanan Berbasis Masyarakat
-
KontraS Ingatkan Prabowo: Tim Investigasi Harus Benar-benar Independen, Bukan Sekadar Janji
-
Saat ASN Dilarang Flexing, Gaji DPRD Kabupaten Bogor Tembus Rp91 Juta Sebulan
-
Tiba Jam 2, Sherina Munaf Diperiksa Polres Jaktim Terkait Penjarahan Rumah Uya Kuya! Apa Kaitannya?
-
3 Mahasiswa Hilang Misterius Usai Demo, KontraS Curiga Ada Penghilangan Paksa!
-
Plot Twist! Kejagung Klaim 'Dicari' Jaksa, Tapi Silfester Koar-koar Sudah Damai dengan JK
-
Cermati Galon Air Minum, Waspadai Kandungan BPA: Bisa Melebihi Batas Aman
-
Rayakan Bangunan Terbakar, Pendemo di Nepal Joget Pacu Jalur
-
Soal Usulan TGPF Demo Rusuh Agustus, Menko Yusril: Keputusan di Tangan Presiden Prabowo!