Suara.com - Sebagian warga Jakarta menganggap tarif Moda Raya Transportasi (MRT) yang telah ditetapkan pemerintah tak terlalu mahal. Tarif moda transportasi massal itu terbilang masih di batas wajar.
Ika (26) salah satu warga yang datang Bekasi mengaku tarif MRT tidak terlalu mahal. Sebab, menurutnya patokan tarif MRT tergantung stasiun yang hendak dituju.
"Enggak terlalu mahal soalnya kan tergantung kita dari stasiun mana mau ke mana," ujar Ika saat ditemui Suara.com di Stasiun MRT Bundaran HI, Jakarta, Rabu (27/3/2019).
Karyawati di sebuah perkantoran di kawasan Kebon Sirih itu menilai tarif tersebut tidak akan membebani penumpang yang akan naik MRT. Sebab, tarif per stasiun hanya dibebani sebesar Rp 1.000 rupiah.
"Apalagi penambahan Rp 1.000 setiap stasiun nggak akan membebani sih, mengingat setiap 10 menit sekali kereta dateng, ketepatan kedatangan dan waktu sampai tujuan juga tepat. Jadi kita bisa memperkirakan sampe tujuan jam berapa," kata dia.
Ika menuturkan ke depan dirinya tetap akan menggunakan MRT dan digabungkan dengan transportasi lainnya seperti ojek online.
"Tergantung lokasi sih, dan mungkin bisa dicompare gitu. Kalau memang lokasi tujuan kita dekat dengan Stasiun, iya mending naik MRT. Kalau agak jauhan bisa dari stasiun lanjut ojek online kan lebih irit, apalagi kalau ke daerah Jakarta Selatan dari Jakarta Pusat MRT bisa jadi alternatif," tutur dia.
Senada dengan Ika, wanita bernama Wulan (25) mengaku tak keberatan dengan tarif MRT. Menurutnya, tarif tersebut wajar mengingat jarak dari lokasi yang dituju itu jauh.
"Standar-lah karena Rp 14 ribu jarak 13 stasiun sudah cukup wajar dibanding dengan naik ojek online bisa satu jam. Jarak 30 menit dengan Rp 14 ribu cukup murah," kata Wulan.
Baca Juga: Jangan Malas Bersih-Bersih, Debu di Rumah Bisa Picu Obesitas
Wulan menuturkan dirinya akan naik MRT jika jarak yang dituju terbilang jauh. Namun tidak menutup kemungkinan Wulan akan menggunakan transportasi daring seperti ojek online.
"Kalau jaraknya dekat lebih baik naik ojek online," ucap Wulan.
Rahmat (50), warga Koja juga mengaku sepakat dengan tarif MRT yang telah ditentukan Pemprov DKI Jakarta dan DPRD DKI Jakarta. Menurutnya, moda transportasi ini lebih cepat ketimbang menggunakan jasa ojek online.
"Setuju lah dengan tarif segitu. Fasilitasnya juga sudah bagus. Naik MRT lebih cepat dibanding naik ojek online," kata Rahma
Bahkan, bapak dua anak itu menilai keberadaan MRT sangat membantu warga untuk menjalani rutinitas di Ibu Kota.
"Saya akan naik MRT, ke mana-mana cepet, enggak mikir macet," tandasnya.
Berita Terkait
-
Tarif MRT Dibanderol Rp 14.000, Warga Protes: Harusnya Rp 10.000 Saja
-
Tarif MRT Rp 14.000, Anies Dinilai Tak Hargai Hasil Rapat DPRD
-
Jika Tarif MRT Rp 14.000, Berapa Pengeluaran Transportasi Buruh Jakarta?
-
Mantap, DFSK Glory 560 Ramaikan Segmen SUV Tanah Air!
-
Dituding Anies Politisasi Tarif MRT, Ketua DPRD: Sebetulnya Sama Saja Bos
Terpopuler
- 7 Rekomendasi Sepatu New Balance Diskon 70% Jelang Natal di Sports Station
- Analisis Roy Suryo Soal Ijazah Jokowi: Pasfoto Terlalu Baru dan Logo UGM Tidak Lazim
- Ingin Miliki Rumah Baru di Tahun Baru? Yuk, Cek BRI dengan KPR Suku Bunga Spesial 1,30%
- Meskipun Pensiun, Bisa Tetap Cuan dan Tenang Bersama BRIFINE
- Kebutuhan Mendesak? Atasi Saja dengan BRI Multiguna, Proses Cepat dan Mudah
Pilihan
-
UMP Sumsel 2026 Hampir Rp 4 Juta, Pasar Tenaga Kerja Masuk Fase Penyesuaian
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
-
Samsung PD Pasar Tablet 2026 Tetap Tumbuh, Harga Dipastikan Aman
Terkini
-
Bobby Nasution Berikan Pelayanan ke Masyarakat Korban Bencana Hingga Dini Hari
-
Pramono Anung Beberkan PR Jakarta: Monorel Rasuna, Kali Jodo, hingga RS Sumber Waras
-
Hujan Ringan Guyur Hampir Seluruh Jakarta Akhir Pekan Ini
-
Jelang Nataru, Penumpang Terminal Pulo Gebang Diprediksi Naik Hingga 100 Persen
-
KPK Beberkan Peran Ayah Bupati Bekasi dalam Kasus Suap Ijon Proyek
-
Usai Jadi Tersangka Kasus Suap Ijon Proyek, Bupati Bekasi Minta Maaf kepada Warganya
-
KPK Tahan Bupati Bekasi dan Ayahnya, Suap Ijon Proyek Tembus Rp 14,2 Miliar
-
Kasidatun Kejari HSU Kabur Saat OTT, KPK Ultimatum Segera Menyerahkan Diri
-
Pengalihan Rute Transjakarta Lebak Bulus - Pasar Baru Dampak Penebangan Pohon
-
Mendagri: Pemerintah Mendengar, Memahami, dan Menindaklanjuti Kritik Soal Bencana