Suara.com - Calon Presiden Prabowo Subianto menilai diplomasi Indonesia tetap harus didukung dengan kekuatan di dalam negeri. Terutama kekuatan dalam bidang pertahanan dan keamanan.
Prabowo juga mengkritisi peran dan diplomasi Indonesia di kancah internasional yang dilakukan oleh pemerintah RI saat ini yang ia nilai masih belum didukung dengan kekuatan pertahanan dan keamanan.
"Diplomasi harus di 'back up' dengan kekuatan. Kalau negara kita tidak kuat, dia (pihak asing) senyum dengan kita. Dia menghitung kekuatan kita. Kita (Indonesia) negara seluas Eropa, tetapi pertahanan kita lemah," kata Prabowo dalam Debat Pilpres 2019 di Hotel Shangri La di Jakarta, Sabtu (30/3/2019).
"Kalau diplomasi kita hanya jadi 'nice guy', ya gitu-gitu saja. Kalau ada armada asing masuk laut kita lalu apa yang bisa kita lakukan?" lanjut Prabowo.
Prabowo Subianto saat menyampaikan visi-misinya dalam debat capres itu berjanji akan memelihara dengan baik hubungan luar negeri Indonesia dengan seluruh negara di dunia.
"Di bidang hubungan internasional, kita menganut (prinsip) 'seribu kawan terlalu sedikit, satu lawan terlalu banyak'. Kita akan baik dengan semua negara dan semua kekuatan di seluruh dunia," ujar Prabowo.
Namun, dia mengatakan bahwa bila terpilih menjadi presiden, ia akan menjalin hubungan antara Indonesia dengan negara-negara lain dengan prinsip saling menguntungkan dan dengan tetap mengutamakan kepentingan rakyat Indonesia.
"Kita akan mencari hubungan yang saling menguntungkan, tetapi kita juga akan mempertahankan dan membela rakyat kita, itu yang utama," ucap Prabowo.
Untuk diketahui, debat kali ini, hanya menampilkan dua calon presiden, yakni Joko Widodo alias Jokowi dan Prabowo Subianto.
Baca Juga: CEK FAKTA: Prabowo Sebut Anggaran Pertahanan Singapura 30 Persen, Faktanya?
Keduanya dipandu oleh dua moderator, yakni Zulfikar Naghi dan Retno Pinasti. Sementara tema yang diperdebatkan ialah ideologi, pemerintahan, pertahanan dan keamanan, dan hubungan internasional. Komisi Pemilihan Umum sendiri sebelumnya sudah menunjuk 9 orang panelis yang terdiri dari akademisi universitas serta perwakilan masyarakat.
Panelis dalam tema ideologi ialah Prof DR Zakiyuddin Mag, Direktur Pascasarjana IAIN Salatiga; dan, Dr J Haryatmoko SJ, Dosen Fakultas Teologi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.
Panelis tema pemerintahan ialah, Dr Erwan Agus Purwanto Msi, Dekan Fisip Universitas Gadjah Mada; Dr Valina Singka Subekti Msi, Dosen Politik UI; dan, Dadang Tri Sasongko, Sekjen Transparency International Indonesia.
Sementara panelis tema pertahanan dan keamanan ialah, Al Araf, Direktur Eksekutif Imparsial; dan, Dr Ir Apolo Safanpo ST MT, Rektor Universitas Cenderawasih.
Sedangkan panelis tema hubungan internasional ialah, Drs I Basis Eko Soesilo MA, Dosen HI Fisip Unair; dan, Dr Kusnanto Anggoro, dosen FISIP UI.
Berita Terkait
-
Prabowo ke Jokowi: Bapak Banyak Mendapat Keterangan yang Menyesatkan
-
Jokowi Ungkap Pasukan TNI saat Ini Tidak Jawasentris, Ini Klaimnya
-
Prabowo ke Jokowi: Apa Kita Sadar Bahwa Sebenarnya Kita Diejek?
-
CEK FAKTA: Jokowi Sebut Perizinan Bisa Keluar dalam 3 Jam, Benarkah?
-
Adu Gagasan Politik Luar Negeri Prabowo - Jokowi, Soroti Senyum Diplomat
Terpopuler
- 7 Rekomendasi Sepatu New Balance Diskon 70% Jelang Natal di Sports Station
- Ingin Miliki Rumah Baru di Tahun Baru? Yuk, Cek BRI dengan KPR Suku Bunga Spesial 1,30%
- Analisis Roy Suryo Soal Ijazah Jokowi: Pasfoto Terlalu Baru dan Logo UGM Tidak Lazim
- Meskipun Pensiun, Bisa Tetap Cuan dan Tenang Bersama BRIFINE
- Kebutuhan Mendesak? Atasi Saja dengan BRI Multiguna, Proses Cepat dan Mudah
Pilihan
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
-
Samsung PD Pasar Tablet 2026 Tetap Tumbuh, Harga Dipastikan Aman
-
Breaking News! John Herdman Jadi Pelatih Timnas Indonesia, Tunggu Diumumkan
Terkini
-
Polisi Tantang Balik Roy Suryo dkk di Kasus Ijazah Jokowi: Silakan Ajukan Praperadilan!
-
Besok Diprediksi Jadi Puncak Arus Mudik Nataru ke Jogja, Exit Prambanan Jadi Perhatian
-
Mendagri: Pemerintah Hadir Penuh Tangani Bencana di Sumatera
-
Ancaman Bencana Kedua Sumatra: Saat Wabah Penyakit Mengintai di Tenda Pengungsian
-
METI: Transisi Energi Berkeadilan Tak Cukup dengan Target, Perlu Aksi Nyata
-
Kejagung Buka Kemungkinan Tersangka Baru Kasus Pemerasan Jaksa, Pimpinan Juga Bisa Terseret
-
Cuan dari Gang Sempit: Kisah PKL Malioboro yang Sukses Ternak Ratusan Tikus Mencit
-
MPR Dukung Kampung Haji, Dinilai Bikin Jemaah Lebih Tenang dan Aman Beribadah
-
KSAD Minta Media Ekspos Kerja Pemerintah Tangani Bencana Sumatra
-
Kejagung Tetapkan 3 Orang Jaksa jadi Tersangka Perkara Pemerasan Penanganan Kasus ITE