Suara.com - Dewan Pengarah Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo - Sandiaga, Fadli Zon merespon soal dua tersangka kasus hoaks video server KPU yang mengatur pemenangan pasangan nomor urut 01 Joko Widodo atau Jokowi - Ma'ruf Amin.
Menurut Fadli Zon, langkah cepat yang dilakukan Mabes Polri itu harus menjadi contoh keadilan dalam penegakan hukum.
Ia mengharapkan, kecekatan dari pihak kepolisian juga bisa diterapkan meskipun tidak menguntungkan pihak penguasa. Dirinya mencontohkan, soal cerita dari Kapolsek Pasirwangi AKP Sulman Aziz yang menyebutkan Kapolres Garut mengarahkan untuk mendukung pasangan Jokowi-Ma'ruf Amin.
Meskipun sudah diralat, namun menurutnya kapolsek itu telah menyebarkan hoaks, namun tidak diusut secara berlanjut.
"Kalau misalnya ada satu kasus yang dianggap menguntungkan penguasa langsung ditindaklanjuti, tapi kalau dianggap merugikan langsung diredam, langsung disekat, langsung dicegah," kata Fadli di Restaurant Al Jazeerah Polonia, Jalan Cipinang Cempedak, Jakarta Timur, Senin (8/4/2019).
Berbicara soal server KPU yang telah disetting, justru Fadli menilai kalau kabar tersebut sepenuhnya bukanlah hoaks. Dirinya ingat dengan pesan singkat dari Nasional Demokrat (NasDem) Akbar Faizal pada 2015 silam.
Dalam pesannya tersebut, jika Luhut Binsar Panjaitan menggunakan teknologi untuk menyedot data-data dari KPU dengan memarkirkan mobil di parkiran kantor KPU.
"Soal setingan ini kan dulu pernah ada juga, malah kalau tidak salah diungkapkan oleh saudara Akbar Faizal ya, tentang IT KPU," katanya.
Tak hanya itu, Fadli juga sempat ingat dengan kejadian server down saat Pilkada di Jabar. Padahal server menjadi salah satu kunci dalam rekapitulasi suara.
Baca Juga: Diungkap Mahfud MD, Ini 3 Motif di Balik Hoaks Server KPU Menangkan Jokowi
"Saat pilkada Jawa Barat tiba-tiba ada server down. Iya kan? Terus bagaimana server down? Sementara rekapitulasi suara kecepatannya ada di server," ujarnya lagi.
Karena itu, Fadli meminta agar penghitungan suara di Pemilu 2019 dilakukan secara manual. Pasalnya, jika dihitung dengan mengandalkan teknologi dikhawatirkan akan diganggu oleh peretas.
"Server pernah dihack dan mudah untuk dihack oleh kekuatan-kekuatan orang yang jago-jago IT, hacker dan sebagainya. Jadi saran saya, KPU tidak perlu pakai server. Kita hitungan manual saja. Jadi buang saja itu server," pungkasnya.
Berita Terkait
-
Prabowo Sebut Ibu Pertiwi Diperkosa, Fadli Zon: Penguasa yang Memperkosa
-
1 Juta Pendukung di GBK Diragukan TKN, Fadli Zon: Kalkulasi Pakai Drone
-
KPK Klarifikasi Kebocoran Anggaran, Fadli Zon: Mungkin Ditegur Penguasa
-
Diungkap Mahfud MD, Ini 3 Motif di Balik Hoaks Server KPU Menangkan Jokowi
-
Hoaks Server KPU, Mahfud MD : Data dan Cara Berpikirnya Agak Kampungan
Terpopuler
- 7 Serum Vitamin C yang Bisa Hilangkan Flek Hitam, Cocok untuk Usia 40 Tahun
- 5 Mobil Diesel Bekas Mulai 50 Jutaan Selain Isuzu Panther, Keren dan Tangguh!
- Sunscreen untuk Usia 50-an Sebaiknya SPF Berapa? Cek 5 Rekomendasi yang Layak Dicoba
- Harta Kekayaan Abdul Wahid, Gubernur Riau yang Ikut Ditangkap KPK
- 5 Mobil Eropa Bekas Mulai 50 Jutaan, Warisan Mewah dan Berkelas
Pilihan
-
Jusuf Kalla Peringatkan Lippo: Jangan Main-Main di Makassar!
-
Korban PHK Masih Sumbang Ratusan Ribu Pengangguran! Industri Pengolahan Paling Parah
-
Cuma Mampu Kurangi Pengangguran 4.000 Orang, BPS Rilis Data yang Bikin Kening Prabowo Berkerut
-
Rugi Triliunan! Emiten Grup Djarum, Blibli PHK 270 Karyawan
-
Angka Pengangguran Indonesia Tembus 7,46 Juta, Cuma Turun 4.000 Orang Setahun!
Terkini
-
MRT Siapkan TOD Medan Satria, Bakal Ubah Wajah Timur Jakarta
-
Masih Nunggak, Kejagung Sita Aset Musim Mas dan Permata Hijau Group
-
Sultan Najamudin: Semua Mantan Presiden RI yang Telah Berpulang Layak Diberi Gelar Pahlawan
-
Tragis! Siswa Internasional Pahoa Jatuh dari Lantai 8: Fakta Baru Terungkap
-
Bela Soeharto dari Tuduhan Genosida, Fadli Zon: Nggak Pernah Ada Buktinya
-
Korupsi Minyak Pertamina: 8 Tersangka Dilimpahkan ke Pengadilan, Riza Chalid Lolos?
-
KPK Ungkap Modus 'Jatah Preman' Gubernur Riau, PKB: Buka Seterang-terangnya, Siapa di Balik Itu?
-
Warga Baduy Korban Begal Ditolak Rumah Sakit, Menko PMK Pratikno Turun Tangan
-
Kenaikan Tarif Transjakarta Masih Dikaji, Gubernur Pramono: Belum Tentu Naik
-
Gubernur Riau Abdul Wahid Minta 'Jatah Preman' ke Dinas PUPR Rp7 Miliar, KPK: Pakai Kode 7 Batang