Suara.com - Mantan Ketua Mahkamah Konstitusi Mahfud MD menduga ada tiga motif yang sengaja dilakukan oleh oknum tertentu dengan mengeluarkan isu hoaks server Komisi Pemilihan Umum (KPU) memenangkan calon presiden nomor urut 01 Joko Widodo dan Maruf Amin. Isu ini berdampak pada munculnya kegaduhan di tengah masyarakat.
Hal ini disampaikan oleh Mahfud MD dalam acara Kompas Petang di Kompas TV pada Sabtu 6 April 2019. Mahfud MD mengatakan, ketiga motif ini diduga kuat melatarbelakangi pelaku nekat menyebarkan isu hoaks server KPU memenangkan Jokowi.
"Jadi menurut saya ada 3 motif yaitu mendelegitimasi KPU dengan motif berikutnya biar gampang menolak hasil Pemili kalau misalnya kalah, satu pihak kan gitu ada alasan oh ini dicuri," kata Mahfud MD seperti dikutip Suara.com, Senin (8/4/2019).
Mahfud MD menilai, motif delegitimasi KPU menjadi salah satu alasan untuk melakukan gerakan yang tidak proporsional jika salah satu pasangan calon presiden kalah dalam pesta demokrasi. Padahal, kenyataannya kekalahan itu didapat karena memang kekalahan biasa.
Motif selanjutnya, ada kecurigaan yang terlalu berlebihan terhadap KPU sebagai penyelenggara Pemilu. Menurut Mahfud MD, kekhawatiran ini tidak perlu dibesar-besarkan karena pemilu sudah dikontrol secara berlapis mulai dari instrumen hukum, kelembagaan, hingga masyarakat bisa ikut mengontrol.
"Secara kelembagaan KPU dikontrol atau diawasi oleh Bawaslu. kalau Bawaslu dan KPU yang bermasalah diawasi oleh DKPP, perhitungan kalau keliru diadili di Mahkamah Konstitusi. Prosesnya diawasi oleh pemantau-pemantau independen," ungkap Mahfud MD.
Untuk diketahui, pihak kepolisian telah mengamankan dua orang penyebar video hoaks itu. Dua tersangka berinisial EW dan RD berprofesi sebagai buzzer atau pendengung di media sosial. Polisi masih memburu dua pelaku lainnya yang sengaja menyebarluaskan video hoaks itu.
Berita Terkait
Terpopuler
- Media Belanda Heran Mauro Zijlstra Masuk Skuad Utama Timnas Indonesia: Padahal Cadangan di Volendam
- KPU Tak Bisa Buka Ijazah Capres-Cawapres ke Publik, DPR Pertanyakan: Orang Lamar Kerja Saja Pakai CV
- Harta Kekayaan Wali Kota Prabumulih, Disorot usai Viral Pencopotan Kepala Sekolah
- Anak Wali Kota Prabumulih Bawa Mobil ke Sekolah, Padahal di LHKPN Hanya Ada Truk dan Buldoser
- Prabowo Kirim Surat ke Eks Menteri Termasuk Sri Mulyani, Ini Isinya...
Pilihan
-
Kendal Tornado FC vs Persela Lamongan, Manajemen Jual 3.000 Tiket
-
6 Rekomendasi HP Murah Rp 3 Jutaan dengan Kamera Terbaik September 2025
-
Wakil Erick Thohir Disebut jadi Kandidat Kuat Menteri BUMN
-
Kursi Menteri BUMN Kosong, Siapa Pengganti Erick Thohir?
-
Otak Pembunuhan Kacab Bank, Siapa Ken si Wiraswasta Bertato?
Terkini
-
Respons Viral Setop 'Tot Tot Wuk Wuk', Gubernur Pramono: 'Saya Hampir Nggak Pernah Tat Tot Tat Tot'
-
Minta Daerah Juga Tingkatkan Kualitas SDM, Mendagri Tito: Jangan Hanya Andalkan Kekayaan Alam
-
Fakta atau Hoaks? Beredar Video Tuding Dedi Mulyadi Korupsi Bareng Menteri PKP
-
Terungkap! Ini Alasan KPK Masih Rahasiakan Jumlah Uang yang Dikembalikan Khalid Basalamah
-
Gantikan Posisi Noel, Afriansyah Noor Lebih Kaya, Punya Harta Rp 23,9 Miliar
-
Gedung DPR Masih Dijaga TNI, Legislator PDIP: Kita Bekerja Perlu Situasi Aman
-
Update Evakuasi 7 Pekerja Freeport: Tim Penyelamat Hadapi Risiko Tinggi di Tambang Bawah Tanah
-
Tim Reformasi Kepolisian Bentukan Prabowo Siap Guncang Institusi, Ini Respons Kapolri!
-
Profil Linda Apriana, Istri Pertama Wali Kota Prabumulih yang Dapat Jabatan di Antara 3 Istri Lain
-
Menteri Mukhtarudin Komitmen Selesaikan Penumpukan Roster CPMI Korea Selatan