Suara.com - Presiden Amerika Serikat Donald Trump kembali membuat kebijakan kontroversial, yakni menyatakan pasukan elite Korps Pengawal Revolusi Iran (IRGC) sebagai organisasi teroris.
Kebijakan itu adalah kali pertama AS melabeli militer resmi negara lain sebagai kelompok teroris. Trump mengumumkan kebijakan itu pada hari Senin (8/4).
Sebagai balasan, Iran mengeluarkan kebijakan yang menyatakan AS sebagai sponsor nomor satu negara teroris.
Iran juga melabeli tentara AS sebagai kelompok teroris, yang gemar melakukan invasi ke negara-negara lain atas nama menyebar demokrasi.
”Kami mengutuk keputusan AS. Itu adalah tindakan ilegal karena kami berhasil memerangi ISIS,” demikian pernyataan resmi pemerintah Iran yang ditayangkan di televisi nasional dan dikutip Al Jazeera, Selasa (9/4/2019).
AS sejak lama memasukkan sejumlah kelompok dan orang-orang yang diklaim berafiliasi dengan IRGC, dalam daftar hitam. Namun, AS sebelum era Trump tak pernah memasukkan IRGC ke daftar hitam.
Kebijakan Trump tersebut berdampak pada perekonomian Iran, karena AS bakal meningkatkan tekanan keuangan negeri para Mullah tersebut.
Sebelumnya, dalam pidato kenegaraan awal pekan ini, Trump mengatakan, “Iran bukan hanya sponsor negara terorisme, tetapi IRGC secara aktif berpartisipasi dalam membiayai, dan mempromosikan terorisme sebagai alat kenegaraan".
Ia juga mengancam negara-negara lain yang berani berbisnis dengan Iran maupun menjalin kerjasama kemiliteran bersama IRGC.
Baca Juga: Jelang Persebaya vs Arema, Empat Panser Anoa Disiapkan di Depan GBT
“Jika anda melakukan bisnis dengan IRGC, maka Anda akan membiayai terorisme,” klaimnya.
Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu berterima kasih kepada Presiden Trump atas keputusan tersebut.
”Keputusan Presiden Trump itu melayani kepentingan negarai kita dan di kawasan,” tuturnya.
Untuk diketahui, IRGC adalah pasukan terkuat yang dimiliki Iran. IRGC dibentuk khusus untuk melindungi revolusi Republik Islam Iran dan ulama Islam Syiah.
Garda Revolusi Iran dibentuk setelah Revolusi Iran 1979 yang menggulingkan Raja Iran Shah Mohammad Reza Pahlevi, yang bersekutu dengan Barat.
IRGC juga memunyai tanggungjawab atas rudal balistik dan program nuklir. IRGC melapor langsung ke Pemimpin Tertinggi Iran yang kekinian diampu oleh Ayatollah Ali Khamenei.
Berita Terkait
-
Delapan Organisasi Perdagangan Desak Donald Trump soal Tarif Otomotif
-
Donald Trump Sebut Suara Bising Kincir Angin Bisa Picu Kanker, Benarkah?
-
Menteri Keamanan Dalam Negeri AS Mendadak Mundur
-
Cegah Narkoba dari Meksiko, Donald Trump Ancam Pajak Impor 25 Persen
-
Alasan Trump Akui Kekuasaan Israel Atas Dataran Tinggi Golan
Terpopuler
- 5 Sepatu Running Lokal Paling Juara: Harga Murah, Performa Berani Diadu Produk Luar
- 8 Mobil Bekas Sekelas Alphard dengan Harga Lebih Murah, Pilihan Keluarga Besar
- 7 Bedak Padat yang Awet untuk Kondangan, Berkeringat Tetap Flawless
- 5 Rekomendasi Tablet dengan Slot SIM Card, Cocok untuk Pekerja Remote
- 5 Pilihan HP Snapdragon Murah RAM Besar, Harga Mulai Rp 1 Jutaan
Pilihan
-
Pertemuan Mendadak Jusuf Kalla dan Andi Sudirman di Tengah Memanasnya Konflik Lahan
-
Cerita Pemain Keturunan Indonesia Han Willhoft-King Jenuh Dilatih Guardiola: Kami seperti Anjing
-
Mengejutkan! Pemain Keturunan Indonesia Han Willhoft-King Resmi Pensiun Dini
-
Kerugian Scam Tembus Rp7,3 Triliun: OJK Ingatkan Anak Muda Makin Rawan Jadi Korban!
-
Ketika Serambi Mekkah Menangis: Mengingat Kembali Era DOM di Aceh
Terkini
-
Stafsus BGN Tak Khawatir Anaknya Keracunan karena Ikut Dapat MBG: Alhamdulillah Aman
-
Heboh Tuduhan Ijazah Palsu Hakim MK Arsul Sani, MKD DPR Disebut Bakal Turun Tangan
-
Pemkab Jember Kebut Perbaikan Jalan di Ratusan Titik, Target Rampung Akhir 2025
-
Kejagung Geledah Sejumlah Rumah Petinggi Ditjen Pajak, Usut Dugaan Suap Tax Amnesty
-
Kepala BGN Soal Pernyataan Waka DPR: Program MBG Haram Tanpa Tenaga Paham Gizi
-
Muhammad Rullyandi Sebut Polri Harus Lepas dari Politik Praktis, Menuju Paradigma Baru!
-
Hari Pertama Operasi Zebra 2025, Akal-akalan Tutup Plat Pakai Tisu Demi Hindari ETLE
-
Anak Legislator di Sulsel Kelola 41 SPPG, Kepala BGN Tak Mau Menindak: Mereka Pahlawan
-
Guru Sempat Cium Bau Bangkai di Menu Ayam, BGN Tutup Sementara SPPG di Bogor
-
KPK Akui Belum Endus Keterlibatan Bobby Nasution dalam Kasus Korupsi Pengadaan Jalan Sumut