Suara.com - Calon Presiden Prabowo Subianto mengaku telah membentuk sebuah tim pakar yang berisikan sejumlah ahli yang fokus menurunkan harga dua hal yang dirasakan cukup menghambat perekonomian masyarakat Indonesia.
Dua hal tersebut yakni, harga daging dan listrik. Menurutnya, berdasarkan penghitungan tim pakar tersebut, harga listrik bisa diturun pada 100 hari pertama sejak ia dilantik menjadi Presiden RI.
"Saya tanya bisa nggak kita turunkan harga listrik? Dijawab bisa? saya tanya lagi berapa lama? 3 tahun, 2 tahun, 1 tahun jangan macam-macam, saya kalau bicara dengan rakyat harus benar. Terus dibilang 100 hari pertama kerja," ujarnya saat berkampanye di Palembang, Sumsel Selasa (09/04/2019).
Selain listrik, ia juga telah berkonsultasi dengan tim tersebut untuk menurunkan harga daging. Bahkan diakuinya harga daging bisa turun kurang dari 100 hari kerja ketimbang harga listrik.
Kondisi harga tersebut diakuinya sudah lama diketahuinya. Termasuk seluk beluk penyebab tingginya harga kebutuhan pokok hingga listrik yang dikeluhkan masyarakat saat ini. "Saya lebih lama jadi orang Indonesia dibandingkan kalian. Jadi segala bentuk patgulipat saya sudah tahu," katanya.
Saat berkampanye, simpatisan sempat berteriak agar Prabowo bersama Sandiaga juga memprioritas perbaikan harga karet di tingkat petani. Mendengar permintaan itu, Prabowo mengaku akan membuat industri sendiri.
"Jika negara lain tidak butuh karet kita, akan kita bikin (pabrik) sendiri. Ban akan kita gunakan dari produksi karet. Jadi kita harus percaya pada bangsa kita sendiri. Begitu juga dengan sawit yang bisa kita olah menjadi bahan bakar kendaraan. Kita banyak rencana tapi kita harus menang pada 17 April ini," tegasnya.
Prabowo Subianto pun janji akan membuat industri mobil sendiri jika mengalahkan Jokowi - Maruf Amin di Pilpres 2019. Dia menyinggung mobil Esemka yang mempopulerkan Jokowi hanya mobil bohongan.
"Bukan mobil etok etok. Bukan mobil bohong bohongan, bukan mobil ditempel tiba-tiba jadi mobil bangsa indonesia," ujarnya.
Baca Juga: Korban Perdagangan Manusia Oleh Jaringan Turki Tembus 220 Orang
Prabowo mengaku telah belasan tahun berkeliling Indonesia untuk mengetahui sejauh mana kondisi masyarakat. Ia menilai ada kesalahan dalam sistem ekonomi Indonesia. Sistem inilah yang membuat segelitir orang menjadi kaya raya tapi sebagian besar rakyat tidak merasa kemakmuran tersebut.
"Insya Allah di daerah lain akan ada tsunami perbaikan hidup rakyat. Rakyat ingin hidup diatas kakinya sendiri. Tidak mau jadi kacung bangsa lain. Emak - emak tidak mau jadi kacung, bapak - bapak tidak mau anak anaknya jadi pelayan. Inilah yang harus kita lakukan, kita tidak mau menjadi pasar orang lain. Justru kita ingin terhormat sejajar dengan bangsa lain," paparnya.
Kontributor : Andhiko Tungga Alam
Tag
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Mobil Bekas Punya Sunroof Mulai 30 Jutaan, Gaya Sultan Budget Kos-kosan
- 3 Pilihan Cruiser Ganteng ala Harley-Davidson: Lebih Murah dari Yamaha NMAX, Cocok untuk Pemula
- 5 HP Murah Terbaik dengan Baterai 7000 mAh, Buat Streaming dan Multitasking
- 4 Mobil Bekas 7 Seater Harga 70 Jutaan, Tangguh dan Nyaman untuk Jalan Jauh
- 5 Rekomendasi Mobil Keluarga Bekas Tahan Banjir, Mesin Gagah Bertenaga
Pilihan
-
Tragedi Pilu dari Kendal: Ibu Meninggal, Dua Gadis Bertahan Hidup dalam Kelaparan
-
Menko Airlangga Ungkap Rekor Kenaikan Harga Emas Dunia Karena Ulah Freeport
-
Emas Hari Ini Anjlok! Harganya Turun Drastis di Pegadaian, Antam Masih Kosong
-
Pemilik Tabungan 'Sultan' di Atas Rp5 Miliar Makin Gendut
-
Media Inggris Sebut IKN Bakal Jadi Kota Hantu, Menkeu Purbaya: Tidak Perlu Takut!
Terkini
-
Targetkan 400 Juta Penumpang Tahun 2025, Dirut Transjakarta: Bismillah Doain
-
Sejarah Terukir di Samarkand: Bahasa Indonesia Disahkan sebagai Bahasa Resmi UNESCO
-
Tolak Gelar Pahlawan Soeharto, Koalisi Sipil Ungkap 9 Dosa Pelanggaran HAM Berat Orde Baru
-
Judi Online Lebih Ganas dari Korupsi? Menteri Yusril Beberkan Fakta Mengejutkan
-
Bangunan Hijau Jadi Masa Depan Real Estate Indonesia: Apa Saja Keuntungannya?
-
KPK Tangkap Gubernur Riau, PKB 'Gantung' Status Abdul Wahid: Dipecat atau Dibela?
-
Sandiaga Uno Ajak Masyarakat Atasi Food Waste dengan Cara Sehat dan Bermakna
-
Mensos Gus Ipul Tegaskan: Bansos Tunai Harus Utuh, Tak Ada Potongan atau Biaya Admin!
-
Tenaga Ahli Gubernur Riau Serahkan Diri, KPK Periksa 10 Orang Terkait OTT
-
Stop Impor Pakaian Bekas, Prabowo Perintahkan Menteri UMKM Cari Solusi bagi Pedagang Thrifting