Suara.com - Partai Solidaritas Indonesia (PSI) menyatakan ogah memberikan pendampingan hukuk terhadap kadernya bernama Ronaldo Laturette yang kini digugat atas tewasnya siswi sekolah dasar (SD) bernama Gabriella Sheril Howard (Gaby).
Terkait kasus ini, Sekjen PSI Raja Juli Antoni mendukung jika kasus yang kini menimpa Ronaldo untuk ditempuh secara hukum.
"Silakan saja diproses secara hukum dan kita tidak akan memberikan bantuan hukum apalagi perlindungan hukum. Tapi tentu presumption of innocent tetap berlaku bahwa praduga tidak bersalah. Tapi silakan saja diproses, tidak ada soal," kata Raja Juli saat dihubungi Suara.com, Rabu (10/4/2019).
Diketahui Ronaldo merupakan Caleg DPRD tingkat 2 Kabupaten Tengerang dapil IV dari PSI. Ia digugat secara perdata ke Pengadilan Negeri Jakarta Barat atas kasus kematian Gabriella Sheril Howard (Gaby) siswa sekolah dasar pada September 2015 silam.
Raja Juli mengatakan saat dilakukan seleksi pencalegan secara terbuka, PSI tidak menemukan kejanggalaan terhadap Ronaldo. Rekam jejak Ronaldo terkait kasus hukum yang pernah menjeratnya pada 2015 pun tidak dicantumkan olehnya.
"Dalam proses yang terbuka itu dari jejak rekamnya, CV-nya ketika itu tidak menemukan masalah," ujarnya.
PSI sendiri belum memutuskan terkait status Ronaldo dalam kepartaian, apa nantonya dilakukan pemecetan atau tidak. Meski begitu, kata Raja Juli, untuk proses pencalegan sendiri masih terus berlanjut lantaran tidak bisa dilakukan pencabutan.
"Secara legal pencabutan menjadi caleg belum bisa dilakukan, tidak bisa dilakukan. Nama, suara sudah dicatat segala macam. Untuk di internal hari ini kami akan rapat," kata Raja Juli.
Sebelumnya, Asip, orang tua Gaby menggugat Ronaldo Laturette secara perdata atas insiden tewasnya sang putri. Gugatan secara perdata itu dilakukan karena saat kejadian, Ronaldo masih menjadi guru olahraga Gaby saat melangsungkan pelajaran renang.
Baca Juga: Aktor Agung Saga Ditangkap Kasus Narkotika
Ronaldo digugat atas statusnya dalam putusan Mahkamah Agung tingkat Kasasi pada tanggal 25 September 2018.
Dalam putusan MA itu, Ronaldo terbukti secara sah dan meyakinkan bersalah melakukan tindak pidana karena kesalahannya menyebabkan kematian. Ronaldo dijatuhkan pidana lima bulan penjara dengan masa percobaan selama 10 bulan.
Asip mengatakan selain Ronaldo, ada 12 pihak lainnya yang digugat secara perdata di Pengadilan Negeri Jakarta Barat.
"Total ada 13 yang kita gugat, 9 dari pihak sekolah dan empat dari institusi negara," kata Asip di Pengadilan Negeri Jakarta Barat, Selasa (9/4/2019).
Adapun pihak lain dari sekolah yang turut digugat oleh Asip yakni Yayasan Budi Pekerti Luhur, Direktur dan Manajemen Global Sevillla School Puri Indah, PT Central International School, Sudhamek Agoeng Waspodo Soenjoto selaku pemilik Global Sevilla School, Direktur Global Sevilla School Puri Indah, Kepala Sekolah, Kepala Sekolah SD, dan Wali Kelas III semasa Gaby masih bersekolah.
Empat pihak lain yang turut digugat merupakan institusi negara, mulai dari Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Dirjen Pendidikan Dasar dan Menengah, Kepala Satuan Pelaksana PTSP Kecamatan Kembangan dan Sudin Pendidikan II Jakarta Barat.
Berita Terkait
-
KPU Akui Kecolongan soal Ronaldo Caleg PSI Terbelit Kasus Kematian Siswi SD
-
Jadi Penyebab Tewasnya Bocah SD, Caleg PSI Digugat Rp 302 Miliar
-
Digugat soal Kasus Tewasnya Siswi SD, Caleg PSI Ronaldo Ogah Komentar
-
Soal Baliho Bertuliskan Hargai Hak-Hak LGBT, Sekjen: Itu Bukan Dibuat PSI
-
Nama SBY Diungkit Soal Baasyir, Demokrat: Raja Juli Otaknya di Dengkul
Terpopuler
- 5 Mobil Kencang, Murah 80 Jutaan dan Anti Limbung, Cocok untuk Satset di Tol
- 7 Rekomendasi Lipstik untuk Usia 40 Tahun ke Atas, Cocok Jadi Hadiah Hari Ibu
- 8 Promo Makanan Spesial Hari Ibu 2025, dari Hidangan Jepang hingga Kue
- Media Swiss Sebut PSSI Salah Pilih John Herdman, Dianggap Setipe dengan Patrick Kluivert
- PSSI Tunjuk John Herdman Jadi Pelatih, Kapten Timnas Indonesia Berikan Komentar Tegas
Pilihan
-
Cek Fakta: Viral Klaim Pigai soal Papua Biarkan Mereka Merdeka, Benarkah?
-
Ranking FIFA Terbaru: Timnas Indonesia Makin Pepet Malaysia Usai Kena Sanksi
-
Sriwijaya FC Selamat! Hakim Tolak Gugatan PKPU, Asa Bangkit Terbuka
-
Akbar Faizal Soal Sengketa Lahan Tanjung Bunga Makassar: JK Tak Akan Mundur
-
Luar Biasa! Jay Idzes Tembus 50 Laga Serie A, 4.478 Menit Bermain dan Minim Cedera
Terkini
-
Wagub Babel Hellyana Resmi Jadi Tersangka Ijazah Palsu
-
Eksklusif! Jejak Mafia Tambang Emas Cigudeg: Dari Rayuan Hingga Dugaan Setoran ke Oknum Aparat
-
Gibran Bagi-bagi Kado Natal di Bitung, Ratusan Anak Riuh
-
Si Jago Merah Ngamuk di Grogol Petamburan, 100 Petugas Damkar Berjibaku Padamkan Api
-
Modus 'Orang Dalam' Korupsi BPJS, Komisi 25 Persen dari 340 Pasien Hantu
-
WFA Akhir Tahun, Jurus Sakti Urai Macet atau Kebijakan Salah Sasaran?
-
Kejati Jakarta Tetapkan 2 Pegawai BPJS Ketenagakerjaan Jadi Tersangka Tindak Pidana Klaim Fiktif JKK
-
Sempat Kabur dan Nyaris Celakai Petugas KPK, Kasi Datun HSU Kini Pakai Rompi Oranye
-
Jadi Pemasok MBG, Perajin Tempe di Madiun Raup Omzet Jutaan Rupiah per Hari
-
Cegah Kematian Gajah Sumatera Akibat EEHV, Kemenhut Gandeng Vantara dari India