Suara.com - Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto memberikan pesan untuk penyidik senior Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Novel Baswedan.
Pesan tersebut berkaitan dengan kasus penyiraman air keras yang menimpa Novel Baswedan.
Calon presiden nomor urut 02 itu mengunggah pesan yang ia tulis untuk Novel Baswedan ke Twitter pada Rabu (10/4/2019) kemarin. Tampak juga foto dirinya saat menandatangani surat itu.
"Membela kebenaran dan kejujuran adalah kehormatan. Saya yakin Bung Novel Baswedan adalah pendekar pejuang dan pembela keadilan. Luka dan gugur dalam pertempuran adalah risiko seorang pendekar. Maju terus pantang menyerah!" bunyi surat tersebut.
Menyertai foto surat itu, Prabowo berkicau, "Doa dan semangat saya selalu untuk Novel baswedan. Maju terus pantang menyerah!"
Diketahui, Novel Baswedan diserang oleh dua pengendara sepeda motor pada 11 April 2017 setelah salat Subuh di Masjid Al Ihsan, dekat rumahnya di Jalan Deposito Blok T, Pegangsaan Dua, Kelapa Gading, Jakarta Utara.
Saat ini telah genap dua tahun berlalunya kasus Novel Baswedan tanpa kejelasan. Namun, hingga kini latar belakang kasus tersebut masih menjadi misteri dan belum menemui titik terang.
Polisi belum juga bisa mengungkap pelaku penyiraman air keras yang mengakibatkan kerusakan pada mata Novel Baswedan.
Malah, menurut Ketua Wadah Pegawai KPK Yudi Purnomo Harahap, berbagai teror terjadi sejak peristiwa dua tahun lalu itu.
Baca Juga: Dua Kepala Dinas di Jatim Selingkuh, Buktinya Video Seks Ini
"Selama itu pula pelaku yang menyiram air keras belum tertangkap. Semenjak itu pula rentetan teror terhadap KPK terjadi, mulai dari teror terhadap rumah pimpinan KPK hingga penganiayaan pegawai KPK, namun setali tiga uang, tetap tidak terungkap," ujar Yudi Purnomo Harahap, Rabu (10/4/2019).
Meski begitu, KPK tetap konsisten mengejar para pencuri uang rakyat. Hal tersebut dibuktikan dengan 30 operasi tangkap tangan (OTT) pada 2018, yang menjadi rekor terbanyak sepanjang sejarah KPK.
"Namun tuntutan pegawai KPK tetap, yaitu meminta Presiden untuk mau membentuk TGPF Independen di bawah beliau sebagai bentuk komitmen dalam memberantas korupsi di negeri ini. Sekaligus solusi bahwa satu-satunya cara menghentikan teror kepada KPK adalah menangkap pelaku terornya," kata Yudi Purnomo Harahap.
Tag
Berita Terkait
-
Mengapa Cara Prabowo Tangani Bencana Begitu Beda dengan Zaman SBY? Ini Perbandingannya
-
Prabowo Kembali Tinjau Lokasi Banjir dan Longsor di Sumatera Barat
-
Kelangsungan Usaha Tidak Jelas, Saham Toba Pulp Lestari (INRU) Digembok BEI Usai Titah Prabowo
-
Prabowo Kunjungan di Sumatra Barat, Tinjau Penanganan Bencana dan Pemulihan Infrastruktur
-
Beda dengan SBY saat Tsunami Aceh, Butuh Nyali Besar Presiden Tetapkan Status Bencana Nasional
Terpopuler
- 7 Rekomendasi Sepatu New Balance Diskon 70% Jelang Natal di Sports Station
- Analisis Roy Suryo Soal Ijazah Jokowi: Pasfoto Terlalu Baru dan Logo UGM Tidak Lazim
- Ingin Miliki Rumah Baru di Tahun Baru? Yuk, Cek BRI dengan KPR Suku Bunga Spesial 1,30%
- Meskipun Pensiun, Bisa Tetap Cuan dan Tenang Bersama BRIFINE
- Kebutuhan Mendesak? Atasi Saja dengan BRI Multiguna, Proses Cepat dan Mudah
Pilihan
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
-
Samsung PD Pasar Tablet 2026 Tetap Tumbuh, Harga Dipastikan Aman
-
Breaking News! John Herdman Jadi Pelatih Timnas Indonesia, Tunggu Diumumkan
Terkini
-
Gak Perlu Mahal, Megawati Usul Pemda Gunakan Kentongan untuk Alarm Bencana
-
5 Ton Pakaian Bakal Disalurkan untuk Korban Banjir dan Longsor Aceh-Sumatra
-
Kebun Sawit di Papua: Janji Swasembada Energi Prabowo yang Penuh Risiko?
-
Bukan Alat Kampanye, Megawati Minta Dapur Umum PDIP untuk Semua Korban: Ini Urusan Kemanusiaan
-
Tak Mau Hanya Beri Uang Tunai, Megawati Instruksikan Bantuan 'In Natura' untuk Korban Bencana
-
Jaksa Bongkar Akal Bulus Proyek Chromebook, Manipulasi E-Katalog Rugikan Negara Rp9,2 Miliar
-
Mobil Ringsek, Ini 7 Fakta Kecelakaan KA Bandara Tabrak Minibus di Perlintasan Sebidang Kalideres
-
Giliran Rumah Kajari Kabupaten Bekasi Disegel KPK
-
Seskab Teddy Jawab Tudingan Lamban: Perintah Prabowo Turun di Hari Pertama Banjir Sumatra
-
7 Fakta Warga Aceh Kibarkan Bendera Putih yang Bikin Mendagri Minta Maaf