Suara.com - Yaya pedagang di Kampung Akuarium, Penjaringan, Jakarta Utara mengaku tidak pernah trauma dengan pemilu, meski ia mengaku sering merasa ditipu dengan janji politik baik capres maupun caleg. Ia merasa tetap harus menjalankan kewajibannya sebagai warga negara yang baik.
Yaya yang sudah tinggal di Kampung Aquarium sejak 1960-an menyebut semua pemimpin negara yang terpilih sama saja tidak ada yang bisa memenuhi semua janji-janjinya, khususnya di Kampung Akuarium.
"Saya dari dulu ikut pemilu, pilkada, dari zamannya Pak Harto, enggak trauma, mau 01, apa 02 semua sama saja, sering beri janji, tapi ya begini-gini saja nasib kami, ya nanya janji politik, kita rakyat ngikut saja," kata Yaya kepada Suara.com, Selasa (16/4/2019).
Perantau asal Bandung itu mengatakan, hanya melakukan kewajibannya sebagai warga negara untuk memilih pemimpin, tidak ada harapan khusus karena sudah bosan dengan janji politik.
"Dulu Pak Jokowi ada kontrak politik, di sini gak bakal gusur, tapi pas naik jadi presiden ya tetap digusur juga, walaupun yang gusur Ahok tapi kan lewat persetujuan presiden juga," kata dia.
Untuk diketahui, Pak Yaya adalah warga Kampung Akuarium yang digusur pada era Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok pada 2016 lalu. Lima rumahnya di Kampung Akuarium digusur beserta 16 pintu kontrakan miliknya.
Kelima rumah itu awalnya ditempati oleh tiga orang anaknya yang sudah berkeluarga. Sebelum digusur rumahnya itu sempat mengalami kebakaran dan direnovasi kembali pada 2011, namun pada 2016 Pemprov DKI mengusur kawasan ini.
Anak-anaknya memilih untuk menerima tawaran Pemprov DKI direlokasi ke rumah susun Marunda, Tanjung Priok, Jakarta Utara. Sementara dirinya memilih bertahan di Kampung Akuarium, tinggal di rumah deret karena sulit beradaptasi di rusun.
"Saya pernah dua hari di rusun, sumpek, nyari kerjaan susah, buka warung enggak bisa lagi, ini saja warung saya bangun lagi di Akuarium abis digusur," imbuh dia.
Baca Juga: Dianggap Serba Mudah, Pedagang di Kampung Akuarium Rindu Rezim Soeharto
Berita Terkait
-
Sandiaga Minta Warga Datang Pagi-pagi ke TPS, Kenapa?
-
Jelang Pencoblosan, Sandiaga Lakukan Pertemuan Tertutup dengan Ketua MPR
-
Bandingkan dengan Harga Kambing, Ustaz Tengku Zul Ajak Tolak Suap
-
Dianggap Serba Mudah, Pedagang di Kampung Akuarium Rindu Rezim Soeharto
-
Kampanye Gedein Opini Ajak Anak Muda Tidak Golput
Terpopuler
- Media Belanda Heran Mauro Zijlstra Masuk Skuad Utama Timnas Indonesia: Padahal Cadangan di Volendam
- Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
- Anak Wali Kota Prabumulih Bawa Mobil ke Sekolah, Padahal di LHKPN Hanya Ada Truk dan Buldoser
- Profil Ratu Tisha dan Jejak Karier Gemilang di PSSI yang Kini Dicopot Erick Thohir dari Komite
- Harta Kekayaan Wali Kota Prabumulih, Disorot usai Viral Pencopotan Kepala Sekolah
Pilihan
-
Kemiskinan dan Ketimpangan Ekonomi RI Seperti Lingkaran Setan
-
Core Indonesia Sebut Kebijakan Menkeu Purbaya Suntik Rp200 Triliun Dinilai Salah Diagnosis
-
When Botanies Meets Buddies: Sporadies Meramban Bunga Jadi Cerita
-
Ternyata Ini Rahasia Kulit Cerah dan Sehat Gelia Linda
-
Kontras! Mulan Jameela Pede Tenteng Tas Ratusan Juta Saat Ahmad Dhani Usulkan UU Anti Flexing
Terkini
-
KPK Sita Uang Hingga Mobil dan Tanah dari Dirut BPR Jepara Artha dalam Kasus Kredit Fiktif
-
Terungkap! Modus Oknum Kemenag Peras Ustaz Khalid Basalamah dalam Kasus Kuota Haji
-
PWNU DKI Ingatkan soal Transformasi PAM Jaya: Jangan Sampai Air Bersih Jadi Barang Dagangan
-
Satgas PKH Tertibkan Tambang Ilegal di Maluku Utara: 100 Hektar Hutan Disegel, Denda Menanti!
-
Diungkap KPK, Ustaz Khalid Basalamah Beralih dari Haji Furoda ke Khusus Gegara Dihasut Oknum Kemenag
-
KPK Ungkap Modus 'Pecah Kuota' Biro Haji: Sengaja Ciptakan Kelangkaan Demi Harga Mahal
-
Tanggapi Komeng dan Pramono Soal Banjir, PSI Desak Pemprov DKI Ikut Perbaiki Wilayah Hulu
-
Bus Transjakarta Pagi-pagi Buta Tabrak 4 Ruko di Cakung Jaktim, Banyak Korban!
-
Rp 1 Triliun Menguap, Siapa Oknum Pejabat Kemenag yang Dilobi Asosiasi Travel Haji di Jakarta?
-
Buka Peluang Periksa Menhut Raja Juli dan Eks Menteri LHK Siti Nurbaya, KPK Ungkap Alasannya!