Suara.com - Peneliti Lingkaran Survei Indonesia atau LSI Denny JA, Rully Akbar mengaku heran terhadap sikap kubu Badan Pemenang Nasional (BPN) Prabowo Subianto - Sandiaga Uno yang cenderung meragukan hasil hitung cepat atau quick count Pilpres 2019 dari sejumlah lembaga survei.
Menurut Rully, di sisi lain, kubu BPN Prabowo - Sandiaga terkesan tidak mempersoalkan hasil quick count Pileg 2019 yang menunjukkan sebagian besar partai yang tergabung di dalam koalisinya lolos ke parlemen.
Padahal, kata Rully, hampir seluruh lembaga survei yang menampilkan hasil hitung cepat atau quick count menyebutkan Paslon 01 Joko Widodo atau Jokowi - Ma'ruf Amin unggul atas Paslon 02 Prabowo Prabowo Subianto - Sandiaga Uno.
"Menjadi lucu, gini bahwa tim BPN mereka mempercayai hasil dari pemilihan legislatif. Tapi ketika di konteks quick count pilpres mereka tidak memercayai. Ini kan satu sisi hal yang dilematis, bahwa mereka mempercayai kajian ilmiah di konteks legislatif, tapi tidak mempercayai di konteks pilpres," ujar Rully di Kantor LSI Denny JA, Rawamangun, Jakarta Timur, Kamis (18/4/2019).
Rully mengklaim berdasarkan pengalaman quick count pada Pilpres 2014, hasil quick count LSI Denny JA hampir serupa dengan hasil rekapitulasi suara yang dilaksanakan Komisi Pemilihan Umum (KPU). Adapun, selisih antara hasil quick count Pilpres LSI Denny JA dengan rekapitulasi suara oleh KPU di Pilpres 2014 lalu hanya berkisar 0,15 persen.
Untuk itu, Rully pun mempertanyakan kredibilitas survei internal BPN Prabowo - Sandiaga Uno yang mengklaim unggul dari Jokowi - Ma'ruf Amin, baik melalui quick count mampu exit poll. Yang mana BPN Prabowo - Snadiaga Uno juga turut meragukan hasil survei LSI Denny JA.
"Dia (BPN) punya data yang berbeda dengan kelaziman lembaga-lembaga lainnya, ya ini yang akhirnya membuat lagu lama kaset baru yang ada di (Pilpres) 2014 kemarin," ujarnya lagi.
"Pak Prabowo juga sempat terkena ini di 2014 kemarin, bahwa dengan sujud syukur dan segala macamnya ternyata akhirnya juga mereka mengakui kekalahan dan segala macamnya," imbuh Rully.
Baca Juga: Dianggap Menyesatkan dan Berbahaya, BPN Laporkan Lembaga Survei Ini ke KPU
Berita Terkait
-
Ribuan Pemilih di Vatikan Coblos Jokowi, Prabowo Cuma 12 Suara
-
Di TPS Sekitar Kediaman UAS, Prabowo Unggul Jauh Atas Jokowi
-
Beda Sikap Jokowi dan Prabowo Tanggapi Hasil Quick Count Pilpres 2019
-
Kalah di Pakistan, Jokowi - Ma'ruf Amin Berjaya di Korea Utara
-
Hasil Pilpres 2019: Prabowo Unggul Telak Atas Jokowi di Islamabad, Pakistan
Terpopuler
- Timnas Indonesia: U-17 Dilatih Timur Kapadze, Nova Arianto Tukangi U-20, Bojan Hodak Pegang Senior?
- 5 Rekomendasi Bedak Two Way Cake untuk Kondangan, Tahan Lama Seharian
- 5 Rangkaian Skincare Murah untuk Ibu Rumah Tangga Atasi Flek Hitam, Mulai Rp8 Ribuan
- 5 Rekomendasi Sepatu Lari Selain Asics Nimbus untuk Daily Trainer yang Empuk
- 5 Powder Foundation Paling Bagus untuk Pekerja, Tak Perlu Bolak-balik Touch Up
Pilihan
-
10 City Car Bekas untuk Mengatasi Selap-Selip di Kemacetan bagi Pengguna Berbudget Rp70 Juta
-
PSSI Butuh Uang Rp 500 Miliar Tiap Tahun, Dari Mana Sumber Duitnya?
-
Vinfast Limo Green Sudah Bisa Dipesan di GJAW 2025, Ini Harganya
-
Timnas Indonesia: U-17 Dilatih Timur Kapadze, Nova Arianto Tukangi U-20, Bojan Hodak Pegang Senior?
-
Harga Minyak Dunia Melemah, di Tengah Upaya Trump Tekan Ukraina Terima Damai dengan Rusia
Terkini
-
Wamen KP hingga Menteri Ngaku Terbantu dengan Polisi Aktif di Kementerian: Pengawasan Jadi Ketat
-
Soal Larangan Rangkap Jabatan, Publik Minta Aturan Serupa Berlaku untuk TNI hingga KPK
-
FPI Gelar Reuni 212 di Monas, Habib Rizieq Shihab Dijadwalkan Hadir
-
Studi INDEF: Netizen Dukung Putusan MK soal Larangan Rangkap Jabatan, Sinyal Publik Sudah Jenuh?
-
FPI Siap Gelar Reuni 212, Sebut Bakal Undang Presiden Prabowo hingga Anies Baswedan
-
Sekjen PDIP Hasto Lari Pagi di Pekanbaru, Tekankan Pentingnya Kesehatan dan Semangati Anak Muda
-
Menag Klaim Kesejahteraan Guru Melesat, Peserta PPG Naik 700 Persen di 2025
-
Menteri PPPA: Cegah Bullying Bukan Tugas Sekolah Saja, Keluarga Harus Turut Bergerak
-
Menteri Dikdasmen Targetkan Permen Antibullying Rampung Akhir 2025, Berlaku di Sekolah Mulai 2026
-
Polisi Tangkap Dua Pengedar Sabu di Bekasi, Simpan Paket 1 Kg dalam Bungkus Teh