Suara.com - Seorang pemuda bernama Muhamad Fikri (20) tewas akibat tersetrum listrik saat mengejar layang-layang yang menggunakan tali kawat di kawasan Pelabuhan Nipah Kuning, Pontianak, Kalimantan Barat, Kamis (18/4/2019) kemarin.
Kapolsek Pelabuhan Dwikora Pontianak, AKP Primas Dryan Maestro mengatakan, insiden nahas itu terjadi pada sore hari sekitr pukul 17.00 WIB.
"Korban ditemukan tewas di TKP (tempat kejadian perkara) di Kawasan Pelabuhan Nipah Kuning, sekitar pukul 17.00 WIB," kata Primas di Pontianak, Jumat (19/4/2019).
Ia menjelaskan, korban tewas tersebut mengalami luka bakar di bagian tangan sebelah kirinya karena saat kejadian mengejar layang-layang yang putus, tetapi korban tidak menduga kalau tali kawat layang-layang tersebut ternyata terhubung ke kabel listrik milik PLN.
"Awalnya, seorang petugas keamanan Pelabuhan Nipah Kuning mendapat laporan dari seorang saksi atas nama Jali, yang mengatakan temannya kesetrum kabel listrik. Mendapat laporan tersebut petugas keamanan itu langsung melaporkannya ke Kantor Pos Polisi Nipah Kuning," ungkapnya.
Ia menambahkan, saat petugas polisi sampai di TKP, menemukan korban sudah tewas di tempat, dengan luka bakar di bangian tangan kirinya.
Menurut keterangan saksi, korban mengejar layangan yang putus, di mana pada saat itu korban sudah mendapatkan layangan tersebut namun tali kawat dari layangan masih menyangkut di kabel listrik.
"Dengan spontan korban menarik tali kawat tersebut, kemudian tiba-tiba keluar percikan api dan timbul ledakan dari kabel listrik, sehingga korban kesetrum listrik dan terjatuh. Korban sempat dilarikan Rumah Sakit Kota Pontianak Barat, tetapi nyawanya tidak tertolong," ujarnya.
Sebelumnya, Wali Kota Pontianak Edi Rusdi Kamtono menyatakan, siap bekerjasama dengan Polresta Pontianak dalam menertibkan para pemain dan pembuat layang-layang. Pemkot akan merevisi Perda tentang Larangan Bermain Layang-layang yang sebelumnya hanya memberikan sanksi ringan bagi pemain.
Baca Juga: Duh, Aishwarya Rai dan 4 Aktris Bollywood Ini Pernah Alami Body Shaming
"Nantinya, pembuat layang-layang juga bisa disanksi hukum," katanya Edi.
Edi mengimbau kepada masyarakat Kota Pontianak agar tidak lagi bermain layang-layang. Ia mengingatkan permainan tersebut berdampak besar dan membahayakan keselamatan pemain itu sendiri maupun orang lain. (Antara).
Berita Terkait
-
Hasil Forensik Tak Diberikan Polisi, Keluarga Audrey Minta Visum Ulang
-
Kasus Kekerasan Terhadap Audrey, Psikolog Ungkap 2 Pemicu Kekerasan
-
Kisah Pilu Siswi SMP Dikeroyok 12 Siswi SMA di Pontianak, Ini Kronologinya
-
Curhat 2 Warganet Beberkan 'Kegilaan' Lain Penganiaya Audrey
-
Dukungan ke Siswi Pontianak yang Disiksa Meluas, #JusticeForAudrey Mendunia
Terpopuler
- Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
- Profil Ratu Tisha dan Jejak Karier Gemilang di PSSI yang Kini Dicopot Erick Thohir dari Komite
- Bukan Denpasar, Kota Ini Sebenarnya Yang Disiapkan Jadi Ibu Kota Provinsi Bali
- Profil Djamari Chaniago: Jenderal yang Dulu Pecat Prabowo, Kini Jadi Kandidat Kuat Menko Polkam
- Tinggi Badan Mauro Zijlstra, Pemain Keturunan Baru Timnas Indonesia Disorot Aneh Media Eropa
Pilihan
-
6 Stadion Paling Angker: Tempat Eksekusi, Sosok Neti hingga Suara Misterius
-
Shell, Vivo Hingga AKR Bungkam Usai 'Dipaksa' Beli BBM dari Pertamina
-
Drama Stok BBM SPBU Swasta Teratasi! Shell, Vivo & BP Sepakat 'Titip' Impor ke Pertamina
-
Gelombang Keracunan MBG, Negara ke Mana?
-
BUMN Tekstil SBAT Pasrah Menuju Kebangkrutan, Padahal Baru IPO 4 Tahun Lalu
Terkini
-
Tak Ada Tawar Menawar! Analis Sebut Reformasi Polri Mustahil Tanpa Ganti Kapolri
-
Menjelajahi Jantung Maluku: "Buru Expedition" Wanadri Ungkap Kekayaan Tersembunyi Pulau Buru
-
Polemik Ijazah Gibran Tak Substansial tapi Jadi Gaduh Politik
-
Klarifikasi Ijazah Gibran Penting agar Tidak Ulangi Kasus Jokowi
-
Menkeu Purbaya Ultimatum ke Pengelolaan Program Makan Gratis: Nggak Jalan, Kita Ambil Duitnya!
-
Eks Kapolri Tegaskan Polri di Bawah Presiden: Perspektif Historis dan Konstitusional
-
J Trust Bank Desak Crowde Lebih Kooperatif dan Selesaikan Kewajiban
-
KPK: Penyidikan Korupsi Haji Tidak Mengarah ke PBNU
-
Ancol Rencanakan Reklamasi 65 Hektare, Pastikan Tak Gunakan Dana APBD
-
Dirut PAM Jaya Jamin Investor Tak Bisa Paksa Naikkan Tarif Air Pasca-IPO