Suara.com - Netizen dengan akun Twitter @yusuf_dumdum menautkan sebuah rekaman video berdurasi 33 detik. Tampak dalam video tersebut yakni Calon Presiden Prabowo Subianto.
Dalam video itu, Prabowo terlihat sedang melakukan panggilan video melalui ponsel di sebuah ruangan. Prabowo juga sempat mengacungkan salam dua jarinya ke layar ponsel saat tengah melakukan panggilan video.
Netizen yang mengunggah video juga memberikan cuitan yang isinya menyindir kelakuan Prabowo seperti dalam video.
"Ternyata jadi Presiden itu gak susah, yang susah itu jadi orang waras," tulis akun Twitter tersebut seperti dikutip Suara.com, Minggu (21/4/2019).
Selang beberapa jam kemudian, cuitan tersebut dibalas langsung oleh akun Twitter resmi Partai Gerindra, @Gerindra, yang mempertanyakan apa maksud dari unggahan akun Yusuf Dumdum tersebut.
Gerindra sekaligus juga memberikan klarifikasinya terkait tautan video Prabowo yang tengah melakukan panggilam video.
"Maksudnya apa nih? Itu pak Prabowo sedang video call dengan relawan emak-emak di Hongkong bulan November 2018," cuit akun @Gerindra.
Diketahui sebelumnya, Calon Presiden nomor urut 02 Prabowo Subianto sudah mendeklarasikan kemenangannya sebagai presiden. Ia bahkan sampai melakukan sujud syukur atas klaim kemenangannya tersebut.
Setelah melakukan dua kali deklarasi, barulah di deklarasi ketiga Calon Wakil Presiden nomor urut 02 Sandiaga Uno ikut hadir mendampingi Prabowo.
Baca Juga: Kalah dari Prabowo, Jokowi Cuma Unggul 1 Kecamatan di Kota Bekasi
Prabowo mengatakan bahwa dirinya dan Sandiaga mengungguli perolehan suara sebesar 62 persen. Angka itu diperolehnya dari perhitungan real count.
"Saya Prabowo Subianto menyatakan bahwa saya dan saudara Sandiaga Salahuddin Uno mendeklarasikan kemenangan sebagai Presiden dan Wakil Presiden RI tahun 2019-2024, berdasarkan perhitungan lebih dari 62 persen perhitungan real count yang telah direkapitulasi," ujar Prabowo.
Berita Terkait
-
Diduga Kelelahan Jaga TPS, Seorang Polisi di Sumut Meninggal Dunia
-
Kalah dari Prabowo, Jokowi Cuma Unggul 1 Kecamatan di Kota Bekasi
-
Jaga TPS, Polisi Ini Jadi Bahan Godaan Bocah-bocah
-
Hasil Real Count KPU Minggu Pagi: Jokowi 54,28% - Prabowo 45,72%
-
Gangguan Pemilih Siluman, 8 TPS di Bantul Terancam Nyoblos Ulang
Terpopuler
- Rhenald Kasali di Sidang ASDP: Beli Perusahaan Rugi Itu Lazim, Hakim Punya Pandangan Berbeda?
- 19 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 5 Oktober: Ada 20.000 Gems dan Pemain 110-113
- Beda Pajak Tahunan Mitsubishi Destinator dan Innova Reborn, Lebih Ringan Mana?
- 3 Shio Paling Beruntung Pekan Kedua 6-12 Oktober 2025
- Jadwal dan Lokasi Penukaran Uang Baru di Kota Makassar Bulan Oktober 2025
Pilihan
-
Seruan Menggetarkan Patrick Kluivert Jelang Timnas Indonesia vs Arab Saudi
-
Perbandingan Spesifikasi vivo V60 Lite 4G vs vivo V60 Lite 5G, Kenali Apa Bedanya!
-
Dana Transfer Dipangkas, Gubernur Sumbar Minta Pusat Ambil Alih Gaji ASN Daerah Rp373 T!
-
Menkeu Purbaya 'Semprot' Bobby Nasution Cs Usai Protes TKD Dipotong: Perbaiki Dulu Kinerja Belanja!
-
Para Gubernur Tolak Mentah-mentah Rencana Pemotongan TKD Menkeu Purbaya
Terkini
-
Dicecar KPK Soal Kuota Haji, Eks Petinggi Amphuri 'Lempar Bola' Panas ke Mantan Menag Yaqut
-
Hotman 'Skakmat' Kejagung: Ahli Hukum Ungkap Cacat Fatal Prosedur Penetapan Tersangka
-
4 Fakta Korupsi Haji: Kuota 'Haram' Petugas Hingga Jual Beli 'Tiket Eksekutif'
-
Teror Bom Dua Sekolah Internasional di Tangesel Hoaks, Polisi: Tak Ada Libur, Belajar Normal!
-
Hotman Paris Singgung Saksi Ahli Kubu Nadiem: 'Pantas Anda Pakai BMW Sekarang, ya'
-
LMS 2025: Kolaborasi Global BBC Ungkap Kisah Pilu Adopsi Ilegal Indonesia-Belanda
-
Local Media Summit 2025: Inovasi Digital Mama dan Magdalene Perjuangkan Isu Perempuan
-
KPK Bongkar Modus 'Jalur Cepat' Korupsi Haji: Bayar Fee, Berangkat Tanpa Antre
-
Saksi Ahli Pidana Kubu Nadiem Beberkan Empat Syarat Penetapan Tersangka
-
Ayahnya Korupsi Rp26 Miliar, Anak Eks Walkot Cirebon Terciduk Maling Sepatu di Masjid