Suara.com - Direktur Perkumpulan untuk Pemilu dan Demokrasi (Perludem), Titi Anggraini meminta pemerintah untuk memberikan kompensasi bagi petugas Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS) yang mengalami kecelakaan kerja saat mengawal Pemilu 2019. Banyak dari petugas KPPS yang sakit dan meninggal dunia karena kelelahan.
Titi mengatakan, hingga saat ini dirinya belum melihat petugas KPPS yang sakit dan meninggal mendapat asuransi dari pemerintah.
"Para petugas yang menjadi korban jiwa dan yang sakit atau pun luka karena kecelakaan kerja harusnya negara memberi kompensasi yang sepadan," kata Titi saat ditemui di Gedung PP Muhammadiyah, Menteng, Jakarta Pusat, Minggu (21/4/2019).
Titi melihat banyaknya korban pada Pemilu 2019 ini disebabkan oleh beban kerja yang tinggi kepada tenaga kerja Pemilu 2019.
Ia kemudian meminta pada Presiden Joko Widodo (Jokowi) untuk turun tengan dengan cara membuat kebijakan maupun memberikan kompensasi.
"Presiden (Jokowi) saya kira bisa ambil tindakan cepat, untuk itu dengan tidak mempersulit mekanisme. Intinya adalah ini problem nyata yang kita hadapi. Apa yang mereka lakukan sebenarnya bukan hanya kontribusi untuk pemilu, tapi juga untuk negara," kata Titi.
Seperti diketahui, puluhan petugas KPPS mengalami kecelakaan kerja mulai dari kelelahan hingga meninggal dunia.
Berita Terkait
-
Uskup Agung Jakarta: Kita Harus Bangga Pemilu 2019 Berjalan Lancar
-
Menperin: Usai Pemilu 2019 Investasi di Indonesia Bakal Mengalir
-
Kelelahan Kawal Pemilu, 2 Ketua KPPS Meninggal Dunia, 5 Lainnya Dirawat
-
Real Count KPU Minggu Siang: Jokowi 53,97% - Prabowo 46,03%
-
Dinilai Hina Prabowo, BPN Minta Istri Andre Taulany Minta Maaf
Terpopuler
- 5 Mobil Bekas 30 Jutaan untuk Harian, Cocok buat Mahasiswa dan Keluarga Baru
- Gibran Hadiri Acara Mancing Gratis di Bekasi, Netizen Heboh: Akhirnya Ketemu Jobdesk yang Pas!
- 7 Mobil Bekas Terbaik untuk Anak Muda 2025: Irit Bensin, Stylish Dibawa Nongkrong
- Suzuki Ignis Berapa cc? Harga Bekas Makin Cucok, Intip Spesifikasi dan Pajak Tahunannya
- STY Siap Kembali, PSSI: Tak Mudah Cari Pelatih yang Cocok untuk Timnas Indonesia
Pilihan
-
Jokowi Klaim Proyek Whoosh Investasi Sosial, Tapi Dinikmati Kelas Atas
-
Barcelona Bakal Kirim Orang Pantau Laga Timnas Indonesia di Piala Dunia U-172025
-
Menkeu Purbaya Pamer Topi '8%' Sambil Lempar Bola Panas: Target Presiden, Bukan Saya!
-
Hore! Purbaya Resmi Bebaskan Pajak Bagi Pekerja Sektor Ini
-
Heboh di Palembang! Fenomena Fotografer Jalanan Viral Usai Cerita Istri Difoto Tanpa Izin
Terkini
-
Soal Usulan Anggota DPR RI Non-Aktif Dipecat, Koordinator MPP Buka Suara
-
BNI Perkuat Inklusi Keuangan dan Transaksi Digital Lewat FinExpo 2025
-
Prabowo Ungkap Kartel Narkoba Kini Pakai Kapal Selam, Minta Polisi Jadi 'Mata dan Telinga Rakyat'
-
Warga Karangasem Demak Senyum Bahagia Menyambut Terang Baru di HLN ke-80
-
Tangan Diikat saat Dilimpahkan ke Kejaksaan, Delpedro: Semakin Ditekan, Semakin Melawan!
-
Prabowo: Saya Nonton Podcast Tiap Malam, Masa Saya Dibilang Otoriter?
-
Koalisi Sipil Tolak Soeharto Dapat Gelar Pahlawan, Sebut Pemerintah Abaikan Korban Pelanggaran HAM
-
Kontroversi Utang Whoosh: Projo Dorong Lanjut ke Surabaya, Ungkit Ekonomi Jawa 3 Kali Lipat
-
Prabowo Dukung Penuh Polri Tanam Jagung: Langkah Berani Lawan Krisis atau Salah Fokus?
-
Skandal Suap Vonis Lepas CPO: Panitera Dituntut 12 Tahun, Ungkap Peran Penghubung Rp60 Miliar!