Suara.com - Rais Syuriah PCNU Australia Nadirsyah Hosen alias Gus Nadir mengkritik Wakil Sekretaris Jenderal Bidang Dakwah dan Pengembangan Masyarakat Majelis Ulama Indonesia (MUI) Tengku Zulkarnain.
Kritik itu berkaitan dengan 'hitungan iseng' hasil pemungutan suara Pilpres 2019 ala Tengku Zul. Pada Sabtu (20/4/2019) kemarin, Tengku Zul membuat hitungan iseng pilpres berdasarkan provinsi dan pulau.
Ia membuat penghitungan itu dengan membandingkan jumlah kemenangan capres nomor urut 01 petahana Joko Widodo (Jokowi) dan 02 Prabowo Subianto di beberapa daerah.
Tanpa menyebutkan hasil akhir penghitungan menurut caranya sendiri, Tengku Zul menyiratkan bahwa kemenangan milik Prabowo.
"Hitungan Iseng:
Jabar+Banten untuk Prabowo, Jatim+Jateng, Jokowi menang, hasil seri.
NTB untuk 02, Bali 01, hasil seri.
Sulsel untuk 02, NTT untuk 01, hasil seri.
Maluku dan Maluku Utara, seri.
Sultra untuk 02, Papua, Papua Barat untuk 01, hasil seri.
Sisa Sulawesi+Sumatera 02.
SIAPA MENANG?" kicau @ustadtengkuzul.
Gus Nadir menilai hitungan iseng Tengku Zul tersebut sembarangan. Selain itu, Tengku Zul juga disebutnya telah membodohi banyak orang.
Ia menjelaskan, jumlah pemilih di setiap daerah berbeda, sehingga tidak bisa dibandingkan berdasarkan perkiraan dari setiap provinsi atau pulau, seperti yang dijabarkan Tengku Zul.
Dosen Monash University di Australia ini pun mengimbau Tengku Zul supaya tidak membodohi banyak orang.
Menurut Gus Nadir, ribuan orang telah menjadi bodoh karena setuju pada Tengku Zul, dengan me-retweet kicauannya.
Baca Juga: Bandingkan dengan Harga Kambing, Ustaz Tengku Zul Ajak Tolak Suap
"Kakanda @ustadtengkuzul janganlah membodohi umat dengan hitungan ngawur semacam ini. Tiap daerah jumlah pemilihnya berbeda. Pemilu ini hitungan per kepala. Delapan ribu orang yang klik like dan dua ribu yang RT sudah ikut-ikutan bodoh jadinya. Berbeda boleh, bodoh-bodohi umat janganlah, Kakanda sayang," ungkap Gus Nadir di Twitter, Senin (22/4/2019).
Tag
Berita Terkait
-
Ketua KPU Depok: Belum Ada Petugas KPPS Sakit Selama Penghitungan Suara
-
Tepis Curang, Kesalahan Input Data Karena Pekerja KPU Kerja 24 Jam Lebih
-
Egy Maulana Vikri Nyoblos di Polandia, Jokowi - Ma'ruf Unggul dari Prabowo
-
Hitung Surat Suara Seperti Paduan Suara, Bikin Petugas dan Saksi Terhibur
-
Twitwar Lucu Gus Nadir, Skakmat Sujiwo Tejo
Terpopuler
- 5 Mobil Bekas Punya Sunroof Mulai 30 Jutaan, Gaya Sultan Budget Kos-kosan
- 3 Pilihan Cruiser Ganteng ala Harley-Davidson: Lebih Murah dari Yamaha NMAX, Cocok untuk Pemula
- 5 HP Murah Terbaik dengan Baterai 7000 mAh, Buat Streaming dan Multitasking
- 4 Mobil Bekas 7 Seater Harga 70 Jutaan, Tangguh dan Nyaman untuk Jalan Jauh
- 5 Rekomendasi Mobil Keluarga Bekas Tahan Banjir, Mesin Gagah Bertenaga
Pilihan
-
Tragedi Pilu dari Kendal: Ibu Meninggal, Dua Gadis Bertahan Hidup dalam Kelaparan
-
Menko Airlangga Ungkap Rekor Kenaikan Harga Emas Dunia Karena Ulah Freeport
-
Emas Hari Ini Anjlok! Harganya Turun Drastis di Pegadaian, Antam Masih Kosong
-
Pemilik Tabungan 'Sultan' di Atas Rp5 Miliar Makin Gendut
-
Media Inggris Sebut IKN Bakal Jadi Kota Hantu, Menkeu Purbaya: Tidak Perlu Takut!
Terkini
-
Judi Online Lebih Ganas dari Korupsi? Menteri Yusril Beberkan Fakta Mengejutkan
-
Bangunan Hijau Jadi Masa Depan Real Estate Indonesia: Apa Saja Keuntungannya?
-
KPK Tangkap Gubernur Riau, PKB 'Gantung' Status Abdul Wahid: Dipecat atau Dibela?
-
Sandiaga Uno Ajak Masyarakat Atasi Food Waste dengan Cara Sehat dan Bermakna
-
Mensos Gus Ipul Tegaskan: Bansos Tunai Harus Utuh, Tak Ada Potongan atau Biaya Admin!
-
Tenaga Ahli Gubernur Riau Serahkan Diri, KPK Periksa 10 Orang Terkait OTT
-
Stop Impor Pakaian Bekas, Prabowo Perintahkan Menteri UMKM Cari Solusi bagi Pedagang Thrifting
-
BPJS Ketenagakerjaan Perkuat Komitmen Pemerintah Dalam Program 10 Ribu Hunian Layak Bagi Pekerja
-
PLN Resmikan Dua SPKLU Center Pertama di Jakarta untuk Dorong Ekosistem Kendaraan Listrik
-
Koalisi Masyarakat Sipil Gugat UU TNI, Tolak Ekspansi Militer ke Ranah Sipil