Suara.com - Ketua Umum PA 212 Slamet Maarif mengklaim, Capres nomor urut 2 Prabowo Subianto mendengarkan saran ulama untuk tidak bertemu dengan Capres nomor undi 1 Jokowi usai hari pemungutan suara Pilpres 2019, pekan lalu.
Slamet menuturkan, persamuhan Prabowo – Jokowi itu riskan karena menurutnya kecurangan dalam penghitungan suara pilpres masih marak.
Ia mengakui, usulan agar kedua peserta pilpres itu segera bertemu seperti disarankan Wakil Presiden Jusuf Kalla dan banyak tokoh ormas Islam adalah baik.
"Tapi ini masih sangat riskan. Kami fokus mengumpulkan C1, bukti kecurangan dan membuktikan adanya kecurangan. Ada saatnya nanti Insya Allah bertemu," kata Slamet di Jalan Kertanegara, Jakarta Selatan, Kamis (25/4/2019).
Slamet mengungkapkan, para ulama pro-Prabowo turut memberikan saran agar sang capres menunda ajakan pertemuan dari pihak Jokowi.
"Ya beliau kan selama ini dengar saran ulama. Jadi, ulama menyarankan jangan bertemu dulu, biarkan fokus dengan pekerjaannya masing-masing dan alhamdulillah beliau ikut saran itu demi kebaikan bersama, insya Allah.”
Sebelumnya, Wakil Presiden Jusuf Kalla sempat meminta Jokowi dan Prabowo bertemu untuk menyejukkan kondisi di tengah masyarakat yang memanas saat masa penghitungan suara.
Untuk diketahui, Wakil Presiden Jusuf Kalla mengaku optimistis situasi di Indonesia akan aman seusai Pemilu dan Pilpres 2019. Wapres JK mengatakan, Indonesia bukan merupakan negara yang baru kali pertama menggelar pesta demokrasi.
"Optimistis, dalam sejarah 4 kali pemilihan langsung enggak pernah terjadi apa-apa. Aman-aman saja," kata Wapres JK seusai melakukan kunjungan ke PT Kawasan Berikat Nusantara di Cakung, Jakarta, Selasa (23/4/2019).
Baca Juga: Sebanyak 36 Pengawas Pemilu 2019 di Kabupaten Bekasi Tumbang
Menurut JK, suasa panas saat penghitungan suara Pemilu 2019 hanya terjadi di media sosial. Sementara kata dia, kehidupan sehari-hari masyarakat tetap berlangsung seperti biasa.
Wapres JK kemudian berharap agar pertemuan antara kedua capres baik Joko Widodo (Jokowi) maupun Prabowo Subianto dapat segera dilaksanakan.
Berita Terkait
-
Prabowo Bicara dengan Nyamuk: Saya Lagi Rapat, Nyamuk Jangan di Sini ya....
-
Prabowo Diklaim Bisa Menang 80 Persen, Kubu Jokowi: Ada Enggak Datanya?
-
PDI Perjuangan Minta Prabowo Setop Klaim Menang Tanpa Bukti
-
Prabowo Bicara ke Semut: Saya Mau Makan, Semut, Tolong Kamu Jangan di Sini
-
TKN Jokowi Sebut BPN Prabowo Lobi Bawaslu untuk Dapat Dokumen C1
Terpopuler
- 3 Pilihan Cruiser Ganteng ala Harley-Davidson: Lebih Murah dari Yamaha NMAX, Cocok untuk Pemula
- 7 Mobil Bekas Favorit 2025: Tangguh, Irit dan Paling Dicari Keluarga Indonesia
- 5 Mobil Bekas Punya Sunroof Mulai 30 Jutaan, Gaya Sultan Budget Kos-kosan
- 25 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 1 November: Ada Rank Up dan Pemain 111-113
- 5 HP Murah Terbaik dengan Baterai 7000 mAh, Buat Streaming dan Multitasking
Pilihan
-
Pemilik Tabungan 'Sultan' di Atas Rp5 Miliar Makin Gendut
-
Media Inggris Sebut IKN Bakal Jadi Kota Hantu, Menkeu Purbaya: Tidak Perlu Takut!
-
5 HP RAM 12 GB Paling Murah, Spek Gahar untuk Gamer dan Multitasking mulai Rp 2 Jutaan
-
Meski Dunia Ketar-Ketir, Menkeu Purbaya Klaim Stabilitas Keuangan RI Kuat Dukung Pertumbuhan Ekonomi
-
Tak Tayang di TV Lokal! Begini Cara Nonton Timnas Indonesia di Piala Dunia U-17
Terkini
-
Bukan soal Whoosh, Ini Isi Percakapan Dua Jam Prabowo dan Ignasius Jonan di Istana
-
KontraS Pertanyakan Integritas Moral Soeharto: Apa Dasarnya Ia Layak Jadi Pahlawan Nasional?
-
Viral Pria Gelantungan di Kabel Jalan Gatot Subroto, Ternyata Kehabisan Ongkos Pulang Kampung
-
Dorong Kedaulatan Digital, Ekosistem Danantara Perkuat Infrastruktur Pembayaran Nasional
-
AJI Gelar Aksi Solidaritas, Desak Pengadilan Tolak Gugatan Mentan Terhadap Tempo
-
Temuan Terbaru: Gotong Royong Lintas Generasi Jadi Kunci Menuju Indonesia Emas 2045
-
PSI Kritik Pemprov DKI Pangkas Subsidi Pangan Rp300 Miliar, Dana Hibah Forkopimda Justru Ditambah
-
Penerima Bansos di Jakarta Kecanduan Judi Online, DPRD Minta Pemprov DKI Lakukan Ini!
-
Pecalang Jakarta: Rano Karno Ingin Wujudkan Keamanan Sosial ala Bali di Ibu Kota
-
5 Fakta OTT KPK Gubernur Riau Abdul Wahid: Barang Bukti Segepok Uang