Suara.com - Politisi Partai Demokrat, Cipta Panca Laksana menyebut Pemilu serentak 2019 yang telah menyebabkan ratusan petugas Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS) meninggal dunia sebagai tragedi kemanusiaan.
Hal itu dikatakan Panca lewat akun Twitter pribadinya @panca66 pada Jumat (26/4/2019) sekitar pukul 08.38 WIB.
Awalnya, Panca menautkan pemberitaan yang mengabarkan jumlah petugas KPPS yang meninggal dunia terus bertambah menjadi 225 orang. Panca lantas menyebut peristiwa tersebut sebagai tragedi kemanusiaan.
Lebih lanjut, dia juga mempertanyakan Pemilu yang seharusnya menjadi pesta demokrasi mengapa justru sampai memakan korban hingga ratusan orang meninggal dunia.
"Tragedi kemanusiaan. Katanya pesta demokrasi tapi kok sampai memakan korban meninggal dunia 225 orang?" tulis Panca lewat akun Twitter @panca66 seperti dikutip Suara.com, Jumat (26/4/2019).
Sebagaimana diketahui, berdasarkan data terbaru Komisi Pemilihan Umum (KPU) RI, Kamis (25/4) kemarin menunjukan sebanyak 225 petugas KPPS di beberapa daerah di Indonesia meninggal dunia karena kelelahan saat bertugas di Pemilu 2019. Data tersebut tiap harinya terus meningkat dari sebelumnya 144 orang dinyatakan meninggal dunia.
Komisioner KPU Viryan Aziz menuturkan, hingga pukul 18.00 WIB total sebanyak 225 orang petugas dikabarkan meninggal dunia dan 1.470 orang dikabarkan sakit. Adapun, kata Viryan, jumlah tersebut tersebar di 33 provinsi.
"Wafat 225 orang, sakit 1.470 orang, total 1695 orang," tutur Viryan saat dikonfirmasi Kamis (25/4) kemarin.
Baca Juga: Terus Berguguran, Satu Anggota KPPS di Mojokerto Meninggal
Berita Terkait
-
Terus Berguguran, Satu Anggota KPPS di Mojokerto Meninggal
-
Ratusan Petugas KPPS Meninggal, Pemilu 2019 Terindikasi Maladministrasi?
-
Doa dari Masjid Agung Jawa Tengah untuk Para Pahlawan Demokrasi
-
Dilema Petugas KPPS: Kerja Tak Kenal Waktu, Honor Kecil Bayar Telat
-
39 Petugas Pemilu Meninggal, KPU Jateng Gelar Salat Gaib Hari Ini
Terpopuler
- 5 Mobil Bekas Punya Sunroof Mulai 30 Jutaan, Gaya Sultan Budget Kos-kosan
- 3 Pilihan Cruiser Ganteng ala Harley-Davidson: Lebih Murah dari Yamaha NMAX, Cocok untuk Pemula
- 5 HP Murah Terbaik dengan Baterai 7000 mAh, Buat Streaming dan Multitasking
- 4 Mobil Bekas 7 Seater Harga 70 Jutaan, Tangguh dan Nyaman untuk Jalan Jauh
- 5 Rekomendasi Mobil Keluarga Bekas Tahan Banjir, Mesin Gagah Bertenaga
Pilihan
-
6 Rekomendasi HP Snapdragon Paling Murah untuk Kebutuhan Sehari-hari, Mulai dari Rp 1 Jutaan
-
7 Mobil Sedan Bekas Mulai 15 Jutaan, Performa Legenda untuk Harian
-
Nova Arianto Ungkap Biang Kerok Kekalahan Timnas Indonesia U-17 dari Zambia
-
Tragedi Pilu dari Kendal: Ibu Meninggal, Dua Gadis Bertahan Hidup dalam Kelaparan
-
Menko Airlangga Ungkap Rekor Kenaikan Harga Emas Dunia Karena Ulah Freeport
Terkini
-
Kabar Gembira! Utang BPJS 23 Juta Orang Bakal Lunas, Cak Imin Umumkan Pemutihan Iuran di 2025
-
'Keramat', Nasib Sahroni hingga Uya Kuya Ditentukan di Sidang MKD Hari Ini, Bakal Dipecat?
-
MKD Gelar Sidang Putusan Anggota DPR Nonaktif Hari Ini, Uya Kuya Hingga Ahmad Sahroni Hadir
-
Identitas 2 Kerangka Gosong di Gedung ACC Diumumkan Besok, Polda Undang Keluarga Reno, Ada Apa?
-
Berdayakan UMKM dan Keuangan Inklusif Desa, BNI Raih Outstanding Contribution to Empowering MSMEs
-
Heboh Pria Cepak di Tanah Abang Tabrakan Diri ke Mobil, Aksinya Diolok-olok: Akting Kurang Natural
-
Dibiayai Rakyat Sampai Masuk Lubang Kubur, Menhan Minta Prajurit TNI Hormati dan Lindungi Rakyat
-
Prabowo 'Gebrak Meja', Utang Whoosh Rp1,2 T per Tahun Dibayar Pakai Duit Rampasan Koruptor
-
Terkuak! Alasan Bripda W Habisi Dosen di Jambi, Skenario Licik Gagal Total Gara-gara Wig
-
Cekik hingga Tinju Korbannya, 2 Cewek Kasus Penganiayaan di Sulsel Cuma Dihukum Bersihkan Posyandu