Suara.com - Mantan Ketua Mahkamah Konstitusi (MK) Mahfud MD dan Mantan Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman (Menko Maritim) Rizal Ramli merasa diadu di acara televisi. Saat itu keduanya tampil dalam program Catatan Demokrasi Kita (CDK) di tvOne, Selasa (30/4/2019).
Dipandu Andromeda Mercury, topik yang dibahas kala itu berkenaan dengan kecurangan dalam Pemilu 2019. sejumlah cuitan @mohmahfudmd dan @RamliRizal ditampilkan kembali pada acara tersebut.
Ketika Mahfud MD menjelaskan bahwa kewenangan dalam menangani kecurangan pada entry dan lapangan dimiliki oleh pihak yang berbeda, Andromeda Mercury meminta Rizal Ramli untuk memberi tanggapan.
"Pak Rizal, langsung dijawab, Pak. Langsung dijawab, Pak. Kan belum di-mention ulang soalnya Pak, ya?" katanya.
Rizal Ramli kemudian menjawab, meskipun bukan ahli IT, dirinya banyak bergaul dengan stafnya yang ahli IT, sehingga cukup mengerti tentang front end serta back end, dan juga bahwa data yang salah dimasukkan secara otomatis akan ditolak sistem di front end.
"Misalnya kita menulis nama kita salah dengan nomor ID kita, pasti ditolak. Atau maksimum 1 TPS 300 sekian, lebih dari segitu pasti ditolak. Atau jumlahnya, pasti ditolak. Atau kayak kita bayar credit card lah. Kalau kurang, pasti ditolak," ujar Rizal Ramli.
"Nah, sehingga permainan itu ada di back end istilahnya, di belakang. Di sinilah bisa diatur macam-macam. Nah, saya melihat, karena hari ini rakyat kita kan cerdas sekali. Mereka punya smartphone, dulu enggak punya smartphone. Dia foto, dia lihat, ternyata beda," tambahnya.
Ia menambahkan, ketidaksesuaian data pada penghitungan suara oleh KPU tidak hanya terjadi satu atau dua kali. Menurutnya, pengaturan bisa saja dilakukan di back end, karena, sekali lagi ia tegaskan, kesalahan kecil di front end pasti akan ditolak sistem.
"Misalnya didahulukan dulu di Jawa Tengah sama Bali. Itu bisa diatur semua di back end. Oleh karena itu, kami minta diauditlah yang bener supaya terbuka. Sementara sahabat saya, Mas Mahfud, baru berkunjung sebentar saja ke KPU, bilang kesalahannya kecil," jelas Rizal Ramli.
Baca Juga: Tuding Prabowo Didukung Islam Garis Keras, Mahfud MD Minta Maaf
"Prof Mahfud?" sahut host.
Mendengar itu, Rizal Ramli langsung melontarkan protes karena aeakan diadu dengan sahabatnya sendiri.
"Ya enggak usah diadu, ini teman kita, lo," ujarnya sambil tertawa.
"Ini teman ini," tambah Mahfud MD. Kemudian Andromeda Mercury merespons, "Ini bukan mengadu, Bapak-Bapak. Kita ingin mendengar dari dua pihak."
"Nanti malam saya makan mi di rumahnya, sering diundang makan mi ke rumah Mas Rizal," timpal Mahfud MD.
Para narasumber tertawa melihat dan mendengar situasi di studio saat itu, dan pemandu acara kembali mengklarifikasi, "Bukan mengadu kita, bukan memanas-manaskan. Kita ingin dengar. Mendinginkan suasana."
Berita Terkait
-
Tuding Prabowo Didukung Islam Garis Keras, Mahfud MD Minta Maaf
-
Selain Prabowo, Rizal Ramli Akan Berorasi Saat Aksi Buruh KSPI di Senayan
-
Saling Tunjuk, Debat Sengit Fadli Zon vs Mahfud MD soal 'Islam Garis Keras'
-
Jubir Demokrat Kecewa, Minta Mahfud MD Kembali Belajar Sejarah Islam
-
Narasi 'Garis Keras' Dinilai buat Kejar Jabatan, Ini Jawaban Mahfud MD
Terpopuler
- Media Belanda Heran Mauro Zijlstra Masuk Skuad Utama Timnas Indonesia: Padahal Cadangan di Volendam
- Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
- Anak Wali Kota Prabumulih Bawa Mobil ke Sekolah, Padahal di LHKPN Hanya Ada Truk dan Buldoser
- Profil Ratu Tisha dan Jejak Karier Gemilang di PSSI yang Kini Dicopot Erick Thohir dari Komite
- Harta Kekayaan Wali Kota Prabumulih, Disorot usai Viral Pencopotan Kepala Sekolah
Pilihan
-
Kemiskinan dan Ketimpangan Ekonomi RI Seperti Lingkaran Setan
-
Core Indonesia Sebut Kebijakan Menkeu Purbaya Suntik Rp200 Triliun Dinilai Salah Diagnosis
-
When Botanies Meets Buddies: Sporadies Meramban Bunga Jadi Cerita
-
Ternyata Ini Rahasia Kulit Cerah dan Sehat Gelia Linda
-
Kontras! Mulan Jameela Pede Tenteng Tas Ratusan Juta Saat Ahmad Dhani Usulkan UU Anti Flexing
Terkini
-
Periksa Dirjen PHU Hampir 12 Jam, KPK Curiga Ada Aliran Uang Panas dari Kasus Korupsi Kuota Haji
-
Mardiono Tanggapi Munculnya Calon Ketum Eksternal: PPP Punya Mekanisme dan Konstitusi Baku
-
Dirut BPR Jepara Artha Dkk Dapat Duit hingga Biaya Umrah dalam Kasus Kredit Fiktif
-
Muncul ke Publik Usai Dikira Hilang saat Demo Ricuh, Eko Purnomo: Maaf Bikin Khawatir
-
KPK Wanti-wanti Kemenkeu soal Potensi Korupsi dalam Pencairan Rp 200 Triliun ke 5 Bank
-
Mendagri Jelaskan Pentingnya Keseimbangan APBD dan Peran Swasta Dalam Pembangunan Daerah
-
Dukungan Mengalir Maju Calon Ketum PPP, Mardiono: Saya Siap Berjuang Lagi! Kembali PPP ke Parlemen!
-
KPK Beberkan Konstruksi Perkara Kredit Fiktif yang Seret Dirut BPR Jepara Artha
-
Peran Satpol PP dan Satlinmas Dukung Ketertiban Umum dan Kebersihan Lingkungan Diharapkan Mendagri
-
Jadilah Satpol PP yang Humanis, Mendagri Ingatkan Pentingnya Membangun Kepercayaan Publik