Suara.com - Kapolsek Kebon Jeruk Ajun Komisaris Erick Sitepu mengatakan, akan memanggil dokter puskesmas setmpat, Selasa (7/5) besok. Pemanggilan tersebut buntut dari tewasnya bayi 3 bulan yang dianiaya oleh ayah kandungnya, MS (23).
Pemanggilan itu dilakukan karena ada dugaan kelalaian Puskesmas, karena tak langsung melaporkan adanya kematian bayi mungil yang mereka tangani pada Sabtu (27/4).
Untuk diketahui, insiden penganiayaan yang mengakibatkan kematian tersebut dilaporkan oleh pihak Puskesmas, Selasa (30/4).
Mulanya, bayi mungil tersebut dibawa oleh orangtuanya ke Puskemas untuk meminta surat kematian.
Hanya, pihak puskemas menolak permintaan tersebut. Akhirnya, jasad bayi itu dibawa kembali oleh orangtuanya ke rumah.
"Untuk dokter sendiri, kami sudah rencanakan pemeriksaan, mungkin besok pagi di Polsek Kebon Jeruk," kata Erick di Polres Metro Jakarta Barat, Senin (6/5/2019).
Erick mengatakan, masih fokus melakukan penyidikan terhadap MS. Karenanya, belum dapat memastikan apakah dokter puskesmas dapat dijadikan tersangka apabila terjadi dugaan kelalaian.
Atas perbuatannya, MS dikenakan Undang-undang Perlindungan Anak dengan ancaman hukum 20 tahun penjara.
Untuk diketahui penganiayaan dilakukan di kawasan Kebon Jeruk, Jakarta Barat pada Sabtu 27 April 2019.
Baca Juga: Pengaruh Sabu, MS Nekat Aniaya Anak Kandung Hingga Tewas di Jakbar
Awalnya bayi mungil tersebut dibawa oleh orangtuanya ke Puskemas setempat untuk meminta surat kematian. Namun pihak puskesmas menolak karena bayi KQS sudah meninggal dunia saat dibawa.
Berita Terkait
-
Fakta Suami Bunuh Istri dan Bayi 40 Hari, Sakit Hati hingga Anak Diinjak
-
Digorok Ayah yang Dapat Bisikan Gaib, Balita NF Sempat Teriak Mbah Uti
-
Ayah Bunuh Bayi Kandungnya Gara-gara Istri Tolak Hubungan Badan
-
Disuruh Angkat Galon Air, DM Justru Perkosa Ibu-ibu Tetangganya
-
Injak Perut Istri sampai Bayinya Tewas, Kasdi: Saya Khilaf
Terpopuler
- Media Belanda Heran Mauro Zijlstra Masuk Skuad Utama Timnas Indonesia: Padahal Cadangan di Volendam
- Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
- Anak Wali Kota Prabumulih Bawa Mobil ke Sekolah, Padahal di LHKPN Hanya Ada Truk dan Buldoser
- Profil Ratu Tisha dan Jejak Karier Gemilang di PSSI yang Kini Dicopot Erick Thohir dari Komite
- Harta Kekayaan Wali Kota Prabumulih, Disorot usai Viral Pencopotan Kepala Sekolah
Pilihan
-
Kemiskinan dan Ketimpangan Ekonomi RI Seperti Lingkaran Setan
-
Core Indonesia Sebut Kebijakan Menkeu Purbaya Suntik Rp200 Triliun Dinilai Salah Diagnosis
-
When Botanies Meets Buddies: Sporadies Meramban Bunga Jadi Cerita
-
Ternyata Ini Rahasia Kulit Cerah dan Sehat Gelia Linda
-
Kontras! Mulan Jameela Pede Tenteng Tas Ratusan Juta Saat Ahmad Dhani Usulkan UU Anti Flexing
Terkini
-
Reno dan Farhan Masih Hilang, KemHAM: Jangan Buru-buru Disebut Korban Penghilangan Paksa!
-
Mardiono Didukung Jadi Caketum PPP Jelang Muktamar X, Amir Uskara Komandoi Tim Relawan Pemenangan
-
Terkuak! Alasan Ustaz Khalid Basalamah Cicil Duit Korupsi Haji ke KPK
-
Periksa Dirjen PHU Hampir 12 Jam, KPK Curiga Ada Aliran Uang Panas dari Kasus Korupsi Kuota Haji
-
Mardiono Tanggapi Munculnya Calon Ketum Eksternal: PPP Punya Mekanisme dan Konstitusi Baku
-
Dirut BPR Jepara Artha Dkk Dapat Duit hingga Biaya Umrah dalam Kasus Kredit Fiktif
-
Muncul ke Publik Usai Dikira Hilang saat Demo Ricuh, Eko Purnomo: Maaf Bikin Khawatir
-
KPK Wanti-wanti Kemenkeu soal Potensi Korupsi dalam Pencairan Rp 200 Triliun ke 5 Bank
-
Mendagri Jelaskan Pentingnya Keseimbangan APBD dan Peran Swasta Dalam Pembangunan Daerah
-
Dukungan Mengalir Maju Calon Ketum PPP, Mardiono: Saya Siap Berjuang Lagi! Kembali PPP ke Parlemen!