Suara.com - Badan peradilan tertinggi Guatemala pada Senin (13/5/2019) menyatakan telah melarang putri dari mantan diktator Efrain Rios Montt untuk ikut serta dalam pencalonan pemilihan presiden di negara tersebut pada Juni mendatang.
Mahkamah Konstitusi Guatemala menolak keberatan dari putri Montt, Zury Rios seorang politisi sayap-kanan atas keputusan pengadilan yang lebih rendah atas pencalonannya sebagai presiden, demikian pernyataan dari Mahkamah Konstitusi.
MK memberikan keputusan berdasarkan satu pasal undang-undang Guatemala yang melarang keluarga dekat dari pemimpin kudeta untuk mencalonkan diri sebagai kandidat presiden atau pun wakil presiden.
"Langkah-langkah pembatasan bagi keluarga dekat untuk bertindak dalam sebagai presiden dan wakil presiden bagi republik ini adalah wajar, karena akan mengutamakan kepentingan umum di atas kepentingan pribad," menurut mahkamah konstitusi.
Seorang pengacara Rios, yang berhasil menaikkan presiden Guatemala Jimmy Morales, belum segera menanggapi permintaan komentar. Rios mencuit di Twitter bahwa dia akan menanggapi keputusan tersebut melalui wawancara televisi pada Senin petang.
Mahkamah Pemilihan Umum memberi waktu 24 jam untuk mencabut gugatannya, kata Martin Guzman, sekretaris jenderal Mahkamah Konstitusi dalam keterangan pers.
Undang-undang Guatemala melarang keluarga sampai empat tingkat untuk mereka yang mendalangi kudeta, revolusi bersenjata dan gerakan serupa yang ingin menduduki jabatan tertinggi di negara tersebut, demikian menurut MK.
Rios yang berencana mencalonkan diri mewakili partai Valor, juga mencalon kan diri sebagai presiden pada 2015. Dia termasuk di antara calon yang berada di garis depan, tetapi tertinggal dari Thelma Aldana, mantan jaksa agung, dalam jajak pendapat.
Ayahnya, Rios Montt, diyakini melakukan genosida dan kejahatan kemanusiaan pada 2013. Tetapi seminggu kemudian, hakim-hakim di pengadilan tertinggi menjungkirbalikan hukumannya.
Baca Juga: Istri Presiden Guatemala Diperiksa Jaksa Karena Cairkan 4 Lembar Cek Palsu
Rios Montt memimpin junta yang mendepak Presiden Angel Guevara dari kekuasaan pada 1982, telah meninggal tahun lalu dalam usia 91 tahun. (Antara/Reuters)
Berita Terkait
Terpopuler
- 4 Link DANA Kaget Khusus Jumat Berkah: Klaim Saldo Gratis Langsung Cuan Rp 345 Ribu
- Unggahan Putri Anne di Tengah Momen Pernikahan Amanda Manopo-Kenny Austin Curi Perhatian
- 7 Rekomendasi Parfum Terbaik untuk Pelari, Semakin Berkeringat Semakin Wangi
- 8 Moisturizer Lokal Terbaik untuk Usia 50 Tahun ke Atas, Solusi Flek Hitam
- 15 Kode Redeem FC Mobile Aktif 10 Oktober 2025: Segera Dapatkan Golden Goals & Asian Qualifier!
Pilihan
-
Grand Mall Bekasi Tutup, Netizen Cerita Kenangan Lawas: dari Beli Mainan Sampai Main di Aladdin
-
Jay Idzes Ngeluh, Kok Bisa-bisanya Diajak Podcast Jelang Timnas Indonesia vs Irak?
-
278 Hari Berlalu, Peringatan Media Asing Soal Borok Patrick Kluivert Mulai Jadi Kenyataan
-
10 HP dengan Kamera Terbaik Oktober 2025, Nomor Satu Bukan iPhone 17 Pro
-
Timnas Indonesia 57 Tahun Tanpa Kemenangan Lawan Irak, Saatnya Garuda Patahkan Kutukan?
Terkini
-
Nobel Perdamaian 2025 Penuh Duri: Jejak Digital Pro-Israel Penerima Penghargaan Jadi Bumerang
-
Birokrasi Jadi Penghambat Ambisi Ekonomi Hijau Indonesia? MPR Usul Langkah Berani
-
Jejak Korupsi SPBU Ditelusuri, KPK dan BPK Periksa Eks Petinggi Pertamina
-
'Tsunami' Darat di Meksiko: 42 Tewas, Puluhan Hilang Ditelan Banjir Bandang Mengerikan
-
Prajurit TNI Gagalkan Aksi Begal dan Tabrak Lari di Tol Kebon Jeruk, 3 Motor Curian Diamankan
-
Di The Top Tourism Leaders Forum, Wamendagri Bima Bicara Pentingnya Diferensiasi Ekonomi Kreatif
-
KPK Bongkar Akal Bulus Korupsi Tol Trans Sumatera: Lahan 'Digoreng' Dulu, Negara Tekor Rp205 M
-
Buntut Tragedi Ponpes Al Khoziny, Golkar Desak Pesantren Dapat Jatah 20 Persen APBN
-
Salah Sasaran! Niat Tagih Utang, Pria di Sunter Malah Dikeroyok Massa Usai Diteriaki Maling
-
BNI Apresiasi Ketangguhan Skuad Muda Indonesia di BWF World Junior Mixed Team Championship 2025