Suara.com - Calon Wakil Presiden nomor urut 02 Sandiaga Uno menyindir Menko Polhukam Wiranto yang membentuk Tim Asistensi Hukum yang disebutnya untuk memantau ucapan para tokoh. Sandiaga mengatakan, pembentukan tim tersebut hanya bertujuan untuk menyoroti para tokoh yang berbeda pandang dengan pemerintah atau kubu oposisi.
Menurut Sandiaga, adanya tim pemantau ucapan tokoh juga berdampak pada terbatasnya kebebasan berpendapat dalam mengkritisi pemerintah.
"Tentu saja tokoh yang dimaksud tokoh yang berseberangan dengan pemerintah. Ini adalah tindakan vulgar yang memberangus demokrasi dan kedaulatan rakyat," kata Sandiaga di Hotel Grand Sahid Jaya, Jakarta Pusat, Selasa (14/5/2019).
Mantan Wagub DKI Jakarta itu juga menanggapi terkait banyaknya laporan yang diproses cepat terhadap sejumlah aktivis hingga ulama yang berada di barisan pendukung Prabowo-Sandiaga. Ia berpendapat upaya tersebut merupakan cara aparat dalam mengkriminalisasi dan membungkam suara vokal pihak yang berseberangan dengan pemerintah .
"Upaya sistematis melemahkan suara oposisi, penangkapan aktivis, kriminalisasi para ulama, para cerdik pandai menjadi penyuara hati nurani rakyat," ujarnya.
Sebelumnya, Sandiaga meminta para relawan untuk terus berjuang melawan segala bentuk kecurangan. Ia meminta relawan berjuang sampai titik darah penghabisan demi menjaga kedaulatan.
"Karena demokrasi adalah soal kesetian pada prinsip kejujuran dan keadilan. Akhirnya kami ingin mengajak saudara-saudara untuk terus berjuang sekuat tenaga sampai titik darah penghabisan, jaga kedaulatan rakyat, takbir!" kata Sandiaga.
Berita Terkait
-
Sandiaga Serukan Berjuang Sampai Titik Darah Penghabisan
-
Bertemu Presiden Jokowi, Agum Bahas Situasi Nasional Pascapemilu 2019
-
Sandiaga Minta Koreksi Temuan Kecurangan, KPU: Buka-bukaan di Sini Saja
-
Jokowi Menang Telak di Sulawesi Utara, Selisih 860.839 Suara
-
DPRD DKI Tunjuk Dua Nama Jadi Pimpinan Pansus Pemilihan Wagub
Terpopuler
- Nikmati Belanja Hemat F&B dan Home Living, Potongan Harga s/d Rp1,3 Juta Rayakan HUT ke-130 BRI
- 7 Mobil Bekas Keluarga 3 Baris Rp50 Jutaan Paling Dicari, Terbaik Sepanjang Masa
- JK Kritik Keras Hilirisasi Nikel: Keuntungan Dibawa Keluar, Lingkungan Rusak!
- 5 Sepatu Running Lokal Selevel Asics Original, Kualitas Juara Harga Aman di Dompet
- 7 HP Samsung Seri A Turun Harga hingga Rp 1 Jutaan, Mana yang Paling Worth It?
Pilihan
-
Jadwal dan Link Streaming Nonton Rizky Ridho Bakal Raih Puskas Award 2025 Malam Ini
-
5 HP RAM 6 GB Paling Murah untuk Multitasking Lancar bagi Pengguna Umum
-
Viral Atlet Indonesia Lagi Hamil 4 Bulan Tetap Bertanding di SEA Games 2025, Eh Dapat Emas
-
6 HP Snapdragon RAM 8 GB Termurah: Terbaik untuk Daily Driver Gaming dan Multitasking
-
Analisis: Taktik Jitu Andoni Iraola Obrak Abrik Jantung Pertahanan Manchester United
Terkini
-
Kasus Deforestasi PT Mayawana, Kepala Adat Dayak Penjaga Hutan di Kalbar Dijadikan Tersangka
-
Eks Pejabat KPI Tepis Tudingan Jaksa Atur Penyewaan Kapal dan Ekspor Minyak
-
Diperiksa KPK Soal Korupsi Haji, Gus Yaqut Pilih Irit Bicara: Tanya Penyidik
-
Buka-bukaan Kerry Riza di Sidang: Terminal OTM Hentikan Ketergantungan Pasokan BBM dari Singapura
-
MBG Dinilai Efektif sebagai Instrumen Pengendali Harga
-
Ultimatum Keras Prabowo: Pejabat Tak Setia ke Rakyat Silakan Berhenti, Kita Copot!
-
Legislator DPR: YouTuber Ferry Irwandi Layak Diapresiasi Negara Lewat BPIP
-
Racun Sianida Akhiri Pertemanan, Mahasiswa di Jambi Divonis 17 Tahun Penjara
-
Ramai Narasi Perpol Lawan Putusan MK, Dinilai Tendensius dan Tak Berdasar
-
Jurus Prabowo Setop Wisata Bencana: Siapa Pejabat yang Disentil dan Mengapa Ini Terjadi?