Suara.com - Komadan Satuan Tugas Bersama (Kogasma) Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) menegaskan partainya tetap konsisten memberikan ruang dan menghormati kerja Komisi Pemilihan Umum (KPU) untuk melakukan proses perhitungan suara secara resmi.
Hal itu disampaikannya usai menghadiri pertemuan dengan kepala daerah dan tokoh nasional di Museum Balai Kirti, Istana Kepresidenan Bogor, Jawa Barat.
"Kami tetap konsisten sejak awal bahwa memberikan ruang proses perhitungan suara secara resmi dari KPU. Kita harus menghormati itu proses itu tentu dengan catatan bahwa kita semua warga negara memiliki kewajiban untuk tetap mengawasi proses perhitungan itu," kata AHY, Rabu (15/5/2019).
AHY menambahkan, jika nanti ditemukan kejanggalan dalam proses perhitungan suara atau ada pihak yang tidak menerima dengan hasil keputusan KPU untuk dapat menempuh jalur konstitusional yang berlaku.
"Jika menemukan kejanggalan, ada permasalahan maka kita harus laporkan kita adukan dengan jalur konstitusional. Ada jalur hukum yang tersedia dan ini tentu berlaku untuk semua. Kita tahu bahwa proses pemilu tidak pernah sederhana selalu hadir dengan dinamika dan permasalahan yang ada," tambahnya.
Untuk itu, ia mengajak kepada seluruh pihak menahan diri dan memberikan ruang KPU untuk bekerja melakukan penghitungan suara secara resmi agar proses pesta demokrasi ini berjalan aman dan damai.
"Sejatinya kita harus tetap memberikan ruang, waktunya masih ada sampai tanggal 22 Mei semoga perhitungan suara ini berjalan baik, transparan, akuntabel, jujur dan demokratis sehingga jika hasilnya nanti keluar bisa diterima dengan baik," tutup AHY.
Kontributor : Rambiga
Berita Terkait
-
Respons Keras Jhon Sitorus atas PSI yang Ungkit Jasa Jokowi ke AHY
-
Ignasius Jonan 2 Jam Bertemu Prabowo, Bahas Proyek Kereta Cepat Bareng AHY?
-
Prabowo Pastikan Negara Hadir, APBN Siap Bantu Bayar Utang Whoosh?
-
Diungkap AHY, Prabowo Akan Bahas Restrukturisasi Utang Whoosh di Istana
-
Sindiran Brutal 'Tolol Natural' Balas PSI yang Ungkit Jasa Jokowi ke AHY
Terpopuler
- Siapa Saja 5 Pelatih Tolak Melatih Timnas Indonesia?
- 5 Rekomendasi Bedak Cushion Anti Longsor Buat Tutupi Flek Hitam, Cocok Untuk Acara Seharian
- 10 Sepatu Jalan Kaki Terbaik dan Nyaman dari Brand Lokal hingga Luar Negeri
- 5 Pilihan Sunscreen Wardah dengan SPF 50, Efektif Hempas Flek Hitam hingga Jerawat
- 23 Kode Redeem FC Mobile 6 November: Raih Hadiah Cafu 113, Rank Up Point, dan Player Pack Eksklusif
Pilihan
-
PSSI Kalah Cepat? Timur Kapadze Terima Tawaran Manchester City
-
Menkeu Purbaya Segera Ubah Rp1.000 jadi Rp1, RUU Ditargetkan Selesai 2027
-
Menkeu Purbaya Kaji Popok Bayi, Tisu Basah, Hingga Alat Makan Sekali Pakai Terkena Cukai
-
Comeback Dramatis! Persib Bandung Jungkalkan Selangor FC di Malaysia
-
Bisnis Pizza Hut di Ujung Tanduk, Pemilik 'Pusing' Berat Sampai Berniat Melego Saham!
Terkini
-
Polisi Temukan Serbuk Pemicu Ledakan di Rumah Terduga Pelaku Peledakan SMAN 72
-
Densus 88 Terlibat Dalami Motif Terduga Pelaku Peledakan di SMAN 72
-
Blak-blakan Sebut Soeharto Diktator, Cerita 'Ngeri' Putri Gus Dur Dihantui Teror Orba Sejak SMP
-
Sindiran Pedas PDIP usai Jokowi Dukung Soeharto Pahlawan: Sakit Otaknya!
-
Masuk Komisi Reformasi Polri Bentukan Prabowo: Sepak Terjang Idham Azis, Nyalinya Gak Kaleng-kaleng!
-
Menkeu Purbaya Bakal Redenominasi Rupiah, Apa Manfaatnya?
-
Alasan Presiden Mahasiswa UIN A.M. Sangadji Ambon Dukung Soeharto Jadi Pahlawan Nasional
-
Jenguk Korban Ledakan SMAN 72, Mensos Pastikan Biaya Pengobatan Ditanggung Pemerintah
-
Siswa Terduga Kasus Bom Rakitan di SMAN 72 Korban Bullying, Begini Kata Pengamat Teroris
-
Hadirkan Pemerataan Pembangunan Sampai ke Papua, Soeharto Dinilai Layak Sandang Pahlawan Nasional