Suara.com - Anggota Dewan Pengarah Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo - Sandiaga, Fadli Zon menerima tantangan Tim Kampanye Nasional (TKN) Jokowi - Maruf Amin untuk membuka data C1 Pilpres 2019 di KPU. Fadli juga mendukung apabila kedua pihak bisa saling terbuka soal data yang dimiliki masint-masing.
Menurut Fadli, BPN Prabowo - Sandiaga sempat mengundang TKN untuk melihat data penghitungan suara yang mereka miliki.
"Silahkan saja. Itu kemarin dari BPN itu yang bagian IT-nya sudah bahkan mengundang untuk mendebat itu. Saya kira dibuka buka saja sekalian, bagus itu," kata Fadli di Gedung Nusantara III, Kompleks Parlemen, Jumat (17/5/2019).
Wakil Ketua Umum Partai Gerindra itu menegaskan pihaknya berani mengadu data dengan TKN Jokowi - Maruf meskipun tidak dilakukan saat rekapitulasi suara di KPU.
"Saya kira bisa saja. Jangankan di pleno KPU, di forum manapun saya kira juga sudah dibuka ya. Tapi nanti diserahkan saja lah itu kepada BPN untuk melihatnya," tandasnya.
Sebelumnya Tim Kampanye Nasional (TKN) Jokowi - Maruf Amin mengaku geram dengan klaim adaya dugaan kecurangan di Pilpres 2019 yang disampaikan kubu lawan, Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo - Sandiaga. Mereka menilai pengungkapkan adanya kecurangan yang disampaikan kubu Prabowo kerap tidak konsisten.
Juru Bicara TKN Jokowi - Maruf, Arya Sinulingga menuturkan, awalnya kubu Prabowo mengklaim telah memenangkan Pemilu 2019 dengan perolehan suara mencapai 62 persen. Namun keanehan itu muncul setelah kubu Prabowo merevisi klaimnya tersebut dan menyebut perolehan suaranya berubah menjadi 54 persen.
"Mereka tidak pernah konsisten terkait data yang mereka miliki, terkesan kelihatan bodongnya. Setiap mereka sampaikan selalu ada tidak konsistensi data, makin menunjukan bahwa data mereka ini tidak jelas," ujar Arya di Posko Cemara, Menteng, Jakarta Pusat, Kamis (16/5/2019).
Selain itu, Politikus Partai Perindo itu kemudian menantang BPN Prabowo untuk adu data dan membuka formulir C1 saat rekapitulasi suara tingkat nasional di Komisi Pemilihan Umum (KPU).
Baca Juga: Salahkan Pemilu dan Lebaran Picu Defisit, Sri Mulyani Ditertawai Said Didu
"Kami TKN menantang BPN adu data di KPU. Kita buka satu persatu data C1 setiap TPS. Keluarkan yang namanya plano yang ada dengan hologram. Kami tantang BPN 02 adu data C1 asli di KPU," jelas Arya.
Berita Terkait
- 
            
              Disindir soal Prinsip hingga Sabu oleh Akun Gerindra, Andi Arief Meradang
 - 
            
              Balas Sindiran Demokrat, Gerindra: Anies Sibuk Kerja, Tak Mau Jadi Menteri
 - 
            
              BPN Prabowo Sebut Teroris yang Mau Lakukan Teror saat 22 Mei Tak Netral
 - 
            
              Wiranto Larang Massa ke Jakarta Jelang Pengumuman KPU, BPN: Tak Usah Panik
 - 
            
              TKN Jokowi: Prabowo Menang di TPS yang Disebut BPN sebagai TPS Siluman
 
Terpopuler
- 5 Mobil Bekas Punya Sunroof Mulai 30 Jutaan, Gaya Sultan Budget Kos-kosan
 - 3 Pilihan Cruiser Ganteng ala Harley-Davidson: Lebih Murah dari Yamaha NMAX, Cocok untuk Pemula
 - 5 HP Murah Terbaik dengan Baterai 7000 mAh, Buat Streaming dan Multitasking
 - 4 Mobil Bekas 7 Seater Harga 70 Jutaan, Tangguh dan Nyaman untuk Jalan Jauh
 - 5 Rekomendasi Mobil Keluarga Bekas Tahan Banjir, Mesin Gagah Bertenaga
 
Pilihan
- 
            
              Tragedi Pilu dari Kendal: Ibu Meninggal, Dua Gadis Bertahan Hidup dalam Kelaparan
 - 
            
              Menko Airlangga Ungkap Rekor Kenaikan Harga Emas Dunia Karena Ulah Freeport
 - 
            
              Emas Hari Ini Anjlok! Harganya Turun Drastis di Pegadaian, Antam Masih Kosong
 - 
            
              Pemilik Tabungan 'Sultan' di Atas Rp5 Miliar Makin Gendut
 - 
            
              Media Inggris Sebut IKN Bakal Jadi Kota Hantu, Menkeu Purbaya: Tidak Perlu Takut!
 
Terkini
- 
            
              Subsidi Transportasi Dipangkas, Tarif Transjakarta Naik pada 2026?
 - 
            
              Wacana Soeharto Pahlawan Nasional Picu Kontroversi, Asvi Warman Soroti Indikasi Pemutihan Sejarah
 - 
            
              Dinilai Bukan Pelanggaran Etik, Ahli Hukum Sebut Ucapan Adies Kadir Hanya Slip Of The Tongue
 - 
            
              Misteri 2 Kerangka Gosong di Gedung ACC Kwitang, Polda Metro Jaya Ambil Alih Kasus
 - 
            
              Legal Standing Dipertanyakan Hakim MK, Pemohon Uji UU TNI Singgung Kasus Almas
 - 
            
              Aksi Solidaritas Tempo di Makassar Ricuh, Jurnalis Dipukul
 - 
            
              Tegas! Ketua Banggar DPR Sebut Danantara yang Wajib Bayar Utang Whoosh
 - 
            
              Bahaya Judol dan Narkoba Lebih Besar dari Korupsi? Yusril Ungkap Fakta Lain Soal RUU Perampasan Aset
 - 
            
              Mata Lebam Siswi SD di Palembang, Ibu Menangis Histeris Duga Anaknya Dianiaya di Sekolah!
 - 
            
              Ngeri! Tanah di Makasar Jaktim Amblas Bikin Rumah Warga Ambruk, Disebabkan Apa?