Suara.com - Wakil Ketua Badan Pemenangan Nasional atau BPN Prabowo - Sandiaga, Priyo Budi Santoso menjawab soal larangan massa daerah untuk datang ke Jakarta jelang pengumuman hasil Pemilu 2019 pada 22 Mei 2019.
Menurut Priyo, bahwa memang tidak akan ada pergerakan massa dari daerah ke ibu kota.
Pasalnya, kata Priyo, walau tak ke Jakarta tetapi massa tetap terus akan membuat gerakan di wilayah masing-masing. Gerakan yang dimaksud Priyo ialah people power, yang sudah diganti istilah oleh Amien Rais menjadi gerakan kedaulatan rakyat.
Untuk itu, Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan Wiranto sebagai inisiator pelarangan tersebut tidak usah panik, kata Priyo.
"Enggak usah panik karena salah informasi intelijen. Karena gerakan kedaulatan rakyat tanpa ada pengerahan massa ke Jakarta kok, tergerak santai di wilayahnya masing-masing," cuit Priyo di akun Twitternya @PriyoBudiS, seperti dikutip Suara.com, Jumat (17/5/2019).
"Aksi cerdas dan damai, tema utamanya adalah: Kemanusiaan yang Adil dan Beradab," sambungnya.
Sebelumnya, Menkopolhukam Wiranto meminta kepada aparat keamanan dan pemerintahan di daerah untuk dapat membendung pergerakan massa yang hendak datang ke Jakarta, menjelang pengumuman resmi Pemilu 2019 oleh KPU pada tanggal 22 Mei 2019.
Wiranto berujar, pencegahan massa dari daerah ke Jakarta bertujuan meminimalisir terjadinya konflik di ibu kota. Ia lantas meminta aparat menjelaskan kepada masyarakat bahwa Pemilu 2019 telah usai dan tidak perlu lagi berbondong datang ke Jakarta.
"Jelaskan ke masyarakat, enggak perlu ke sana. Pemilu sudah selesai, sudah ada hasilnya, percuma ke sana. Puasa lagi, sahurnya di mana, bukanya di mana. Mereka mikir pasti seperti itu," kata Wiranto di Hotel Grand Paragon, Jakarta Barat, Kamis (16/5/2019).
Baca Juga: MUI Pandeglang dan Lebak Banten Tolak Mentah-mentah Ajakan People Power
Berita Terkait
-
Indikasi Teroris Saat Pengumuman Pemilu, KPU: Hidup Mati Urusan Tuhan
-
Wiranto Larang Massa ke Jakarta 22 Mei: Sahurnya di Mana? Bukanya di Mana?
-
Wiranto Larang Kumpulan Massa ke KPU 22 Mei, Cegah Konflik Sosial
-
Wiranto Minta Aparat Cegah Massa Luar Daerah Datang ke Jakarta Pada 22 Mei
-
TKN Minta Caleg Parpol Koalisi Prabowo Tak Dilantik, BPN: Tamak dan Rakus!
Terpopuler
- 7 Rekomendasi Sepatu New Balance Diskon 70% Jelang Natal di Sports Station
- Ingin Miliki Rumah Baru di Tahun Baru? Yuk, Cek BRI dengan KPR Suku Bunga Spesial 1,30%
- Analisis Roy Suryo Soal Ijazah Jokowi: Pasfoto Terlalu Baru dan Logo UGM Tidak Lazim
- Meskipun Pensiun, Bisa Tetap Cuan dan Tenang Bersama BRIFINE
- Kebutuhan Mendesak? Atasi Saja dengan BRI Multiguna, Proses Cepat dan Mudah
Pilihan
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
-
Samsung PD Pasar Tablet 2026 Tetap Tumbuh, Harga Dipastikan Aman
-
Breaking News! John Herdman Jadi Pelatih Timnas Indonesia, Tunggu Diumumkan
-
Dampingi Presiden, Bahlil Ungkap BBM hingga Listrik di Sumbar Tertangani Pasca-Bencana
Terkini
-
Cuan dari Gang Sempit: Kisah PKL Malioboro yang Sukses Ternak Ratusan Tikus Mencit
-
MPR Dukung Kampung Haji, Dinilai Bikin Jemaah Lebih Tenang dan Aman Beribadah
-
KSAD Minta Media Ekspos Kerja Pemerintah Tangani Bencana Sumatra
-
Kejagung Tetapkan 3 Orang Jaksa jadi Tersangka Perkara Pemerasan Penanganan Kasus ITE
-
OTT KPK di Banten: Jaksa Diduga Peras Animator Korsel Rp2,4 M, Ancam Hukuman Berat Jika Tak Bayar
-
Pesan Seskab Teddy: Kalau Niat Bantu Harus Ikhlas, Jangan Menggiring Seolah Pemerintah Tidak Kerja
-
OTT Bupati Bekasi, PDIP Sebut Tanggung Jawab Pribadi: Partai Tak Pernah Ajarkan Kadernya Korupsi
-
Jawab Desakan Status Bencana Nasional, Seskab Teddy: Pemerintah All Out Tangani Bencana Sumatra
-
Pramono Anung: UMP Jakarta 2026 Sedang Dibahas di Luar Balai Kota
-
Bantah Tudingan Pemerintah Lambat, Seskab Teddy: Kami Sudah Bergerak di Detik Pertama Tanpa Kamera