Suara.com - Kabar duka menyelimuti institusi Kepolisian Republik Indonesia (Polri). Direktur Tindak Pidana Korupsi Bareskrim Polri Brigjen Erwanto Kurniadi meninggal dunia, Jumat (17/5/219) sekitar pukul 16.00 WIB.
"Iya betul, meninggal di Rumah Sakit Pusat Pertamina Jakarta," kata Karopenmas Divisi Humas Mabes Polri Brigadir Jenderal Dedi Prasetyo saat dikonfirmasi, Jumat (17/5/2019).
Diduga, Erwanto meninggal karena serangan jantung. Meski demikian, Dedi menyebut pihaknya masih menunggu keterangan resmi ihwal penyebab meninggalnya Erwanto.
"Infonya serangan jantung, tapi kita masih menunggu keterangan resminya," jelasnya.
Almarhum Erwanto rencananya dimakamkan di Banten, Jawa Barat.
“Polri berduka atas kepergian beliau. Kami mengenang beliau sebagai sosok yang memiliki dedikasi dan kinerja yang sangat tinggi. Beliau sangat berpengalaman dalam pemberantasan korupsi mulai di KPK hingga menjabat sebagai Dirtipikor,” singkat Dedi.
Untuk diketahui, Erwanto merupakan perwira tinggi Polri lulusan akademi kepolisian 1988. Sebelum menjabat sebagai Dirtipidkor, Erwanto menduduki jabatan sebagai Wadirtipidkor.
Saat menjabat sebagai Wadirtipidkor, nama Erwanto sempat menjadi perbincangan setelah dirinya diduga melaporkan penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Novel Baswedan atas dugaan pencemaran nama baik ke Polda Metro Jaya.
Berdasarkan informasi yang terhimpun, Erwanto sempat bekerja dengan Novel di KPK. Erwanto masuk ke KPK pada 2005. Sedangkan, Novel mulai masuk ke KPK pada 2009.
Baca Juga: Kubu Prabowo Desak Autopsi Jenazah KPPS, Mabes Polri: Tak Bisa Sembarangan
Seusai kembali ke institusi Polri, Erwanto yang menjabat Kepala Subdirektorat V Dittipidkor Polri sempat mendatangi KPK kembali bersama sejumlah pejabat Polri, guna membahas pelimpahan kasus korupsi simulator Surat Izin Mengemudi (SIM) pada 2012 silam.
Tag
Berita Terkait
-
FPI Ancam Demo Bela Ulama Lagi, Mabes Polri:Status Sosial Jangan Dikaitkan
-
Diduga Kerap Jadi Transit Terduga Teroris, Polisi Minta Warga Lebih Terbuka
-
Dikenal Jago Karate, Orang Tua Syok YM Diduga Terlibat Terorisme
-
Mau Bom Bunuh Diri, Teroris JAD Bekasi Tunggu People Power Pilpres 2019
-
Heboh Video Polisi Ngamuk di Polres Halmahera, Begini Penjelasan Polri
Terpopuler
- 6 Rekomendasi Mobil Bekas Kabin Luas di Bawah 90 Juta, Nyaman dan Bertenaga
- 4 Daftar Mobil Bekas Pertama yang Aman dan Mudah Dikendalikan Pemula
- Dua Rekrutan Anyar Chelsea Muak dengan Enzo Maresca, Stamford Bridge Memanas
- 6 Shio Ini Diramal Paling Beruntung dan Makmur Pada 11 Desember 2025, Cek Kamu Salah Satunya?
- Kode Redeem FC Mobile 10 Desember 2025: Siap Klaim Nedved dan Gems Melimpah untuk Player F2P
Pilihan
-
CERPEN: Liak
-
Rencana KBMI I Dihapus, OJK Minta Bank-bank Kecil Jangan Terburu-buru!
-
4 Rekomendasi HP 5G Murah Terbaik: Baterai Badak dan Chipset Gahar Desember 2025
-
Entitas Usaha Astra Group Buka Suara Usai Tambang Emas Miliknya Picu Bencana Banjir Sumatera
-
PT Titan Infra Sejahtera: Bisnis, Profil Pemilik, Direksi, dan Prospek Saham
Terkini
-
Prabowo ke Pengungsi Banjir Aceh: Maaf, Saya Tak Punya Tongkat Nabi Musa, Tapi Rumah Kalian Diganti
-
Dasco Unggah Video Prabowo saat Bikin Kaget WWF karena Sumbangkan Tanah di Aceh
-
Borok Penangkapan Dirut Terra Drone Dibongkar, Pengacara Sebut Polisi Langgar Prosedur Berat
-
Pramono Anung Wanti-wanti Warga Jakarta Imbas Gesekan di Kalibata: Tahan Diri!
-
WALHI Sebut Banjir di Jambi sebagai Bencana Ekologis akibat Pembangunan yang Abai Lingkungan
-
Pramono Anung Bahas Peluang Siswa SDN Kalibaru 01 Cilincing Kembali Sekolah Normal Pekan Depan
-
Cuma Boleh Pegang HP 4 Jam, Siswa Sekolah Rakyat: Bosen Banget, Tapi Jadi Fokus Belajar
-
Legislator DPR Minta Perusak Hutan Penyebab Banjir Sumatra Disanksi Pidana
-
Farhan Minta Warga Tak Terprovokasi Ujaran Kebencian Resbob, Polda Jabar Mulai Profiling Akun Pelaku
-
Banjir Jakarta Hari Ini: Pela Mampang dan Cilandak Terendam 60 Cm, Warga Diimbau Waspada