Suara.com - Anggota Tim Kampanye Nasional (TKN) Jokowi-Maruf, Ruhut Sitompul, melontarkan sindiran untuk Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo-Sandiaga terkait penghitungan suara versi mereka.
Sebelumnya, Ruhut Sitompul mengomentari rencana BPN untuk melancarkan aksi massa di sekitar kantor KPU pada 22 Mei 2019, hari pengumuman resmi hasil rekapitulasi suara nasional Pemilu 2019. Ia memaklumi reaksi BPN untuk menggelar aksi 22 Mei tersebut.
"Kan suasana di sana kan, kawan-kawan itu, ya temperamennya rada panas, dan kita juga mesti bisa mengerti, namanya orang yang kalah," katanya di Kompas Petang, yang dipandu Aiman Witjaksono, Minggu (19/5/2019).
"Ya macam-macam, people power-lah, ini, macam-macam. Kan kita harus mengerti itu," lanjutnya. "Karena kalau kita di posisi mereka juga kayaknya, ya kan bisa-bisa saja ada yang begitu. Jadi, sudahlah."
Pengacara berusia 65 tahun itu kemudian menyindir BPN dengan membahas naik dan turunnya perolehan suara paslon Prabowo - Sandiaga, menurut BPN sendiri.
Berdasarkan penuturan Ruhut Sitompul, pada 17 April Prabowo terkesan seperti pesulap karena bisa langsung mengumumkan klaim kemenangan 62 persen, sementara pemungutan suara di seluruh Indonesia baru selesai digelar beberapa jam sebelumnya.
Apalagi, Ruhut Sitompul menambahkan, tak lama kemudian, persentase perolehan suara yang diklaim BPN menurun dari 62 persen menjadi 54 persen.
"Tapi paling tidak, hitungan jam waktu deklarasi di Kertanegara, 'Kami sudah menang 62 persen C1.' Gila, hitungan jam sudah bisa langsung tahu 62 persen. Kayak pemain sulap saja kan," ujar Ruhut Sitompul.
"Tapi kemarin beberapa hari yang lalu, di salah satu hotel di Jalan Sudirman, Sandiaga Uno sudah bilang, 'Kemenangan kami sekarang 54 persen,'" sambungnya.
Baca Juga: Jokowi Bukan Diktator, Yusril Nilai People Power 22 Mei Tak Mendesak
Ruhut Sitompul lalu secara terang-terangan menyampaikan sindirannya dengan menyebut bahwa BPN akan mengakui kekalahannya pada 22 Mei mendatang.
Ia mengatakan, "Ini cepat banget naik-turunnya. Aku takut nanti tanggal 22, 'Akhirnya kami kalah 44 persen.'"
Tag
Berita Terkait
Terpopuler
- 4 Model Honda Jazz Bekas Paling Murah untuk Anak Kuliah, Performa Juara
- 7 Rekomendasi HP RAM 12GB Rp2 Jutaan untuk Multitasking dan Streaming
- 4 Motor Matic Terbaik 2025 Kategori Rp 20-30 Jutaan: Irit BBM dan Nyaman Dipakai Harian
- BRI Market Outlook 2026: Disiplin Valuasi dan Rotasi Sektor Menjadi Kunci
- Pilihan Sunscreen Wardah yang Tepat untuk Umur 40 Tahun ke Atas
Pilihan
-
Timnas Indonesia U-22 Gagal di SEA Games 2025, Zainudin Amali Diminta Tanggung Jawab
-
BBYB vs SUPA: Adu Prospek Saham, Valuasi, Kinerja, dan Dividen
-
6 HP Memori 512 GB Paling Murah untuk Simpan Foto dan Video Tanpa Khawatir
-
Pemerintah Bakal Hapus Utang KUR Debitur Terdampak Banjir Sumatera, Total Bakinya Rp7,8 T
-
50 Harta Taipan RI Tembus Rp 4.980 Triliun, APBN Menkeu Purbaya Kalah Telak!
Terkini
-
12 Orang Tewas dalam Penembakan Massal Saat Perayaan Hanukkah di Australia
-
Menperin Dorong Industri Berubah Total, Targetnya Zero Waste dan Efisiensi Tinggi
-
Akses Bireuen-Aceh Tengah Kembali Tersambung, Jembatan Bailey Teupin Mane Resmi Rampung
-
Cara Daftar Mudik Nataru Gratis Kemenhub, Hanya untuk 3 Ribu Lebih Pendaftar Pertama
-
Jurus 'Dewa Penyelamat' UB Selamatkan 36 Mahasiswa Terdampak Bencana Sumatera
-
Prabowo Panggil Menteri ke Hambalang, Ada Target Soal Pembangunan Hunian Korban Bencana
-
Jadi Biang Kerok Banjir Kemang, Normalisasi Kali Krukut Telan Biaya Fantastis Rp344 Miliar
-
Gubernur Bobby Nasution Lepas Sambut Pangdam, Sumut Solid Atasi Bencana
-
Fakta Baru Pengeroyokan Maut Kalibata, Ternyata Lokasi Bentrokan Lahan Milik Pemprov DKI
-
LPSK Puji Oditur Militer: 22 Senior Penganiaya Prada Lucky Dituntut Bayar Ganti Rugi Rp1,6 Miliar