Suara.com - Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Luhut Binsar Pandjaitan menegaskan pemerintah tidak menakut-nakuti terkait imbauan masyarakat agar tidak berbondong-bondong datang ke Jakarta pada 22 Mei 2019.
Hal tersebut menanggapi kabar miring yang merebak mengenai penangkapan 29 terduga teroris yang telah ditangkap Densus 88 Antiteror, baru-baru ini. Penangkapan teroris tersebut dilakukan karena adanya gelagat yang merencanakan aksi peledakan bom pada 22 Mei mendatang.
"Kemarin ada yang bilang kita nakut-nakutin. Kita nggak nakut-nakutin. Bahwa memang kelompok teroris 29 orang tertangkap itu kan mulainya dari Sibolga. Ayahnya itu yang bicara ada anaknya bikin bom, ditangkaplah oleh polisi. Dikejarlah yang di Sibolga. Meledakkan diri, tapi ini tadi terus ditelurusi Densus 88. Dan ini masih berkembang," ujarnya, Senin (20/5/2019).
Luhut melanjutkan, dari penelusuran Polri bahwa terduga teroris yang ditangkap akan melakukan pengeboman pada 22 Mei. Mereka akan melakukan pengeboman kepada semua yang dianggap kafir termasuk aparat keamanan.
"Dari situ kita lihat mereka, hasil interogasinya bahwa mereka akan melakukan pengeboman kepada semua yang dianggap kafir tidak hanya 01 tapi 02 dan juga mungkin aparat keamanan," kata dia.
Karena itu kata Luhut, pemerintah wajib memberikan imbauan kepada masyarakat agar tidak berbondong-bondong ke Jakarta pada 22 Mei.
"Dan pemerintah harus memberi penjelasan dong kalau pemerintah tidak mewarning, ternyata berita itu disclose ke publik, terjadi celaka, pemerintah salah. Pemerintah Amerika saja pun memonitor kok makanya diberikan warning kepada rakyatnya untuk tidak mendatangi kerumunan-kerumunan massa sampai tanggal 22 (Mei)," tandasnya.
Berita Terkait
-
Tolak Hasil Pemilu Versi KPU, Purnawirawan Dalam FKB Ikut Turun Aksi 22 Mei
-
Polisi Geledah Kontrakan Diduga Teroris di Depok
-
Antisipasi People Power 22 Mei, Polres Lamongan Gelar Operasi Skala Besar
-
Dinkes DKI Buka 25 Titik Layanan Kesehatan saat Pengumuman KPU 22 Mei
-
Ratusan Petugas Medis Dinkes DKI Disiapkan Jelang People Power 22 Mei
Terpopuler
- 7 Mobil Bekas Keluarga 3 Baris Rp50 Jutaan Paling Dicari, Terbaik Sepanjang Masa
- JK Kritik Keras Hilirisasi Nikel: Keuntungan Dibawa Keluar, Lingkungan Rusak!
- Nikmati Belanja Hemat F&B dan Home Living, Potongan Harga s/d Rp1,3 Juta Rayakan HUT ke-130 BRI
- 5 Sepatu Running Lokal Selevel Asics Original, Kualitas Juara Harga Aman di Dompet
- Nikmati Segarnya Re.juve Spesial HUT ke-130 BRI: Harga Istimewa Mulai Rp13 Ribu
Pilihan
-
Jadwal dan Link Streaming Nonton Rizky Ridho Bakal Raih Puskas Award 2025 Malam Ini
-
5 HP RAM 6 GB Paling Murah untuk Multitasking Lancar bagi Pengguna Umum
-
Viral Atlet Indonesia Lagi Hamil 4 Bulan Tetap Bertanding di SEA Games 2025, Eh Dapat Emas
-
6 HP Snapdragon RAM 8 GB Termurah: Terbaik untuk Daily Driver Gaming dan Multitasking
-
Analisis: Taktik Jitu Andoni Iraola Obrak Abrik Jantung Pertahanan Manchester United
Terkini
-
Antrean Panjang di Stasiun, Kenapa Kereta Api Selalu Jadi Primadona di Periode Libur Panjang?
-
Kasus Deforestasi PT Mayawana, Kepala Adat Dayak Penjaga Hutan di Kalbar Dijadikan Tersangka
-
Eks Pejabat KPI Tepis Tudingan Jaksa Atur Penyewaan Kapal dan Ekspor Minyak
-
Diperiksa KPK Soal Korupsi Haji, Gus Yaqut Pilih Irit Bicara: Tanya Penyidik
-
Buka-bukaan Kerry Riza di Sidang: Terminal OTM Hentikan Ketergantungan Pasokan BBM dari Singapura
-
MBG Dinilai Efektif sebagai Instrumen Pengendali Harga
-
Ultimatum Keras Prabowo: Pejabat Tak Setia ke Rakyat Silakan Berhenti, Kita Copot!
-
Legislator DPR: YouTuber Ferry Irwandi Layak Diapresiasi Negara Lewat BPIP
-
Racun Sianida Akhiri Pertemanan, Mahasiswa di Jambi Divonis 17 Tahun Penjara
-
Ramai Narasi Perpol Lawan Putusan MK, Dinilai Tendensius dan Tak Berdasar