Suara.com - Aksi tolak hasil Pemilu yang dilakukan Gerakan Kedaulatan Rakyat di depan Kantor Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) menutup jalan Thamrin. Bahkan dua ruas jalan Thamrin arah Bundaran HI dan arah Monas digunakan untuk melakukan aksi tersebut.
Akibatnya, tidak sedikit masyarakat khususnya pengguna angkutan umum yang merasakan dampaknya. Salah satunya Romi (38) yang bekerja di salah satu perusahaan di wilayah Sarinah.
Romi yang hendak menuju ke Tanah Abang harus berjalan kaki untuk menyebrang Jalan Thamrin. Ia mengaku biasanya menaiki ojek online.
Namun ia memilih berjalan kaki karena jika menggunakan ojek online ongkosnya jadi jauh lebih mahal karena jalurnya harus memutar.
"Lumayan terganggu sih ya, saya biasa naik gojek tapi tadi ngecek mahal banget. Macet juga jalanannya. Yasudah saya jalan kaki saja," ujar Romi di mall Sarinah, Jakarta Pusat, Selasa (21/5/2019).
Selain Romi, pejalan kaki lainnya, Rizal (28) mengaku memaklumi perjalanannya terganggu karena adanya aksi tersebut. Rizal mengaku sepulang kerja menaiki Moda Raya Terpadu (MRT) menuju ke Sarinah.
Menurutnya jika massa aksi melakukan demonstrasi sesuai dengan aturan yang berlaku maka ia tidak mempermasalahkannya. Rizal. menuturkan berpendapat melalui aksi tersebut adalah hak masyarakat.
"Ya gak masalah ya. Kan suara mereka untuk disalurkan itu hak mereka ya," jelas Rizal.
Sebelumnya, massa aksi demonstrasi mulai mendatangi kantor Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Selasa (21/5/2029). Massa yang mengaku mengatas namakan Gerakan Kedaulatan Rakyat menyerukan untuk menolak hasil rekapitulasi suara yang dilakukan oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU).
Baca Juga: Massa Aksi depan Bawaslu Salat Asar, Korlap: Hadap Kiblat Jangan Kamera!
Massa aksi menyebut Pemilu kali ini telah dicurangi hingga menguntungkan salah satu pihak. Namun massa hanya bisa demo di bagian luar jalan Thamrin karena sekitar Bawaslu sudah dipasangi kawat berduri.
"Kami datang kesini karena ada kecurangan dalam Pemilu. Kami hadir dari berbagai daerah, berbagai provinsi untuk terus melawan," ujar salah seorang ibu-ibu yang berorasi di depan Bawaslu, Thamrin, Jakarta Pusat, Selasa (21/5/2019).
Tag
Berita Terkait
-
Tas Mencurigakan Ditemukan saat Aksi di Bawaslu, Penjinak Bom Turun Tangan
-
Azyumardi: Aksi 22 Mei Politisasi Agama, Ekspresi Hawa Nafsu
-
Wiranto: Aksi Tolak Hasil Pemilu adalah Kejahatan Serius, Dihukum Berat
-
Jelang Aksi Massa 22 Mei, Kondisi Stasiun Bogor Normal
-
Sopir dan Pemilik Bus di Garut Tolak Angkut Massa Aksi 22 Mei ke Jakarta
Terpopuler
- 5 Motor Matic Paling Nyaman & Kuat Nanjak untuk Liburan Naik Gunung Berboncengan
- 5 Mobil Bekas yang Perawatannya Mahal, Ada SUV dan MPV
- 5 Perbedaan Toyota Avanza dan Daihatsu Xenia yang Sering Dianggap Sama
- 5 Mobil SUV Bekas Terbaik di Bawah Rp 100 Juta, Keluarga Nyaman Pergi Jauh
- 13 Promo Makanan Spesial Hari Natal 2025, Banyak Diskon dan Paket Hemat
Pilihan
-
Senjakala di Molineux: Nestapa Wolves yang Menulis Ulang Rekor Terburuk Liga Inggris
-
Live Sore Ini! Sriwijaya FC vs PSMS Medan di Jakabaring
-
Strategi Ngawur atau Pasar yang Lesu? Mengurai Misteri Rp2.509 Triliun Kredit Nganggur
-
Libur Nataru di Kota Solo: Volume Kendaraan Menurun, Rumah Jokowi Ramai Dikunjungi Wisatawan
-
Genjot Daya Beli Akhir Tahun, Pemerintah Percepat Penyaluran BLT Kesra untuk 29,9 Juta Keluarga
Terkini
-
800 Polantas Bakal Dikerahkan Blokade Sudirman-Thamrin di Malam Tahun Baru 2026
-
Kapuspen TNI: Pembubaran Massa di Aceh Persuasif dan Sesuai Hukum
-
Jangan Terjebak, Ini Skema Rekayasa Lalin Total di Sudirman-Thamrin Saat Malam Tahun Baru 2026
-
Viral Dosen UIM Makassar, Ludahi Kasir Perempuan Gegara Tak Terima Ditegur Serobot Antrean
-
Jadi Wilayah Paling Terdampak, Bantuan Akhirnya Tembus Dusun Pantai Tinjau Aceh Tamiang
-
Elite PBNU Sepakat Damai, Gus Ipul: Di NU Biasa Awalnya Gegeran, Akhirnya Gergeran
-
Ragunan Penuh Ribuan Pengunjung, Kapolda: 151 Polisi Disiagakan, Copet Nihil
-
Tolak UMP 2026, Buruh Bakal Gugat ke PTUN dan Kepung Istana
-
Kecelakan Hari Ini: Motor Kebut Tabrak Viar Pedagang Tahu Bulat di Kalimalang, Satu Pemuda Tewas
-
Buruh Tolak Keras UMP Jakarta 2026: Masa Gaji Bank di Sudirman Kalah dari Pabrik Panci Karawang