Suara.com - Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyebut tradisi peringatan Nuzulul Quran di Istana Negara merupakan masukan dari para alim ulama kepada presiden pertama Soekarno.
Peringatan tersebut sebagai bentuk rasa syukur atas kemerdekaan Indonesia pada 17 Agustus 1945, yang bertepatan juga di bulan Ramadan. Tepatnya pada 9 Ramadan 1366 Hijriah.
Hal ini dikatakan Jokowi saat menghadiri peringatan malam Nuzulul Quran di Istana Negara, Jakarta, Selasa (21/5/2019) malam.
"Bung Karno mentradisikan peringatan Nuzulul Quran di Istana. Ini adalah masukan dari ulama sebagai rasa syukur anugerah kemerdekaan dari Allah SWT kepada Indonesia. Tradisi Nuzulul Quran di Istana ini atas nasihat para ulama kita," ujar Jokowi dalam sambutannya.
"Maka hari ini kita peringati Nuzulul Quran. Kita (juga) sedang peringati kenabian Rasulullah yang berhasil membangun tatanan sosial yang menyatukan suku bangsa yang berbeda-beda, yang berhasil mengangkat derajat manusia dari zaman jahiliyah menuju zaman beradab," kata dia.
Mantan Gubernur DKI Jakarta menyebut peringatan Nuzulul Quran sekaligus memperingati warisan para pendiri bangsa yang menyelaraskan keberagaman dalam bingkai keberagaman yang tertuang dalam Pancasila.
"Saya yakin dengan menjalani tuntunan Al Quran dan kenabian Rasulullah dan mengambil inspirasi pendahulu, Insya Allah Indonesia akan terus bersatu, rukun, dan damai. Indonesia menjadi lebih baik, adil dan makmur sejahtera. Indonesia akan menjadi negeri yang baldatun thayyibatun wa rabbun ghafur," tandasnya.
Acara peringatan malam Nuzulul Quran dihadiri pula Wakil Presiden Jusuf Kalla, Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Muhadjir Effendy, Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Basuki Hadimuljono.
Selain itu, hadir juga Ketua BPK Moermahadi Soerja Djanegara, Wakil Ketua DPD Nono Sampono, Menteri Sekretaris Negara Pratikno, mantan Ketua Mahkamah Konstitusi Hamdan Zoelva dan mantan Gubernur NTB Tuan Guru Bajang Zainul Majdi.
Baca Juga: Nuzulul Quran, TGB: Hanya di Indonesia Peringatan Ini Digelar di Istana
Berita Terkait
-
Isu Yahya Cholil Staquf 'Dimakzulkan' Syuriyah PBNU, Masalah Zionisme Jadi Sebab?
-
Polisi Ungkap Alasan Roy Suryo Cs Dicekal: Bukan karena Risiko Kabur, Tapi...
-
Roy Suryo 'Disikat' Polisi, Dicekal ke Luar Negeri Malah Cuma Senyum: Misi di Australia Beres!
-
KPK Ungkap Alasan Bobby Nasution Belum Dihadirkan di Sidang Korupsi Jalan Sumut
-
Bobby Nasution Tak Kunjung Diperiksa Kasus Korupsi Jalan, ICW Curiga KPK Masuk Angin
Terpopuler
- Breaking News! PSSI Resmi Umumkan Pelatih Timnas Indonesia
- 8 City Car yang Kuat Nanjak dan Tak Manja Dibawa Perjalanan Jauh
- 5 Rekomendasi Cushion Mengandung Skincare Anti-Aging Untuk Usia 40 Ke Atas
- Djarum Buka Suara soal Pencekalan Victor Hartono dalam Kasus Dugaan Korupsi Tax Amnesty
- 5 Smartwatch Terbaik untuk Olahraga dan Pantau Detak Jantung, Harga Mulai Rp300 Ribuan
Pilihan
-
Timnas Indonesia: U-17 Dilatih Timur Kapadze, Nova Arianto Tukangi U-20, Bojan Hodak Pegang Senior?
-
Harga Minyak Dunia Melemah, di Tengah Upaya Trump Tekan Ukraina Terima Damai dengan Rusia
-
Indonesia jadi Raja Sasaran Penipuan Lowongan Kerja di Asia Pasifik
-
Kisah Kematian Dosen Untag yang Penuh Misteri: Hubungan Gelap dengan Polisi Jadi Sorotan
-
Kisi-Kisi Pelatih Timnas Indonesia Akhirnya Dibocorkan Sumardji
Terkini
-
Sadis! Pembunuh Guru di OKU Ternyata Mantan Penjaga Kos, Jerat Leher Korban Demi Ponsel
-
Gebrakan Menhan-Panglima di Tambang Ilegal Babel Dikritik Imparsial: Pelanggaran Hukum, Tanda Bahaya
-
Otak Pembakar Rumah Hakim PN Medan Ternyata Mantan Karyawan, Dendam Pribadi Jadi Pemicu
-
Dari IPB hingga UGM, Pakar Pangan dan Gizi Siap Dukung BGN untuk Kemajuan Program MBG
-
Menhaj Rombak Skema Kuota Haji: yang Daftar Duluan, Berangkat Lebih Dulu
-
Isu Yahya Cholil Staquf 'Dimakzulkan' Syuriyah PBNU, Masalah Zionisme Jadi Sebab?
-
Siap-siap! KPK akan Panggil Ridwan Kamil Usai Periksa Pihak Internal BJB
-
Bukan Tax Amnesty, Kejagung Cekal Eks Dirjen dan Bos Djarum Terkait Skandal Pengurangan Pajak
-
Menhaj Irfan Siapkan Kanwil Se-Indonesia: Tak Ada Ruang Main-main Jelang Haji 2026
-
Tembus Rp204 Triliun, Pramono Klaim Jakarta Masih Jadi Primadona Investasi Nasional