Suara.com - Ketua Umum Partai Amanat Nasional (PAN) Zulkifli Hasan mengklaim pertemuan tertutup dengan Presiden Jokowi kali ini tidak membahas soal kemungkinan PAN gabung ke koalisi partai pendukung pemerintahan. Pertemuan tersebut berlangsung sekitar 1 jam di Istana Kepresidenan Bogor, Jawa Barat, Rabu (22/5/2019).
"Jadi kami sama sekali tidak membahas itu, sama sekali (tidak bahas) soal BPN, TKN tidak, apalagi soal koalisi enggak," ujar Zulkifli di Istana Kepresidenan Bogor.
Zulkifli menuturkan, dalam pertemuannya dengan Jokowi dirinya lebih membicarakan soal ke Indonesian.
Menurutnya siapapun yang menang harus mampu menjahit kembali merah putih dan menjahit persatuan Indonesia yang sempat merenggang saat Pilpres 2019.
"Tadi saya lebih banyak soal MPR. Jadi yang menang siapa, kita (harus) bisa menjahit kembali persatuan, bisa menjahit merah putih, bisa memperekat kembali yang sekarang sudah agak jauh," kata dia.
Tak hanya itu, Zulkifli menilai isu SARA di Pemilu membuat masyarakat menjadi terbelah. Karena itu ia mengajak semua pihak untuk kembali merajut kembali persatuan Indonesia.
"Sebagai contoh 02 (Prabowo - Sandiaga) bisa menang 80 persen di Aceh tetapi bisa kalah 80 persen misalnya di Bali, ini enggak main-main. Ini harus bisa kita rajut kembali harus bisa jahit kembali harus bisa persatulan kembali barulah itu namanya Indonesia menang," ucap dia.
Menurutnya, menjalin tali silaturahmi dengan Jokowi merupakan cara untuk merajut kembali persatuan bangsa yang sempat terbelah.
"Kalau ketemu pasti ada solusi, jalan keluar kalau, tidak itu akan sulit. Jadi sekali lagi yang menang, Indonesia menang itu apabila kita bisa menjahit kembali merah putih, soal yang lain lain tidak sama sekali," tandasnya.
Baca Juga: Berhentikan Puluhan Kendaraan Menuju DKI, Polisi Razia Peserta Aksi 22 Mei
Berita Terkait
-
Jika Prabowo Gugat Hasil Pilpres 2019 ke MK, Ini Alur Penanganannya
-
Akui Menang Pilpres, SBY Ucapkan Selamat ke Jokowi
-
Setelah AHY, Jokowi Terima Ketum PAN Zulkifli Hasan di Istana Bogor
-
Kerusuhan 22 Mei, Polisi: Demo Enggak Usah ke Jakarta, Cukup di Jatim Saja
-
Puji Demokrasi Indonesia, Presiden Trump Ucapkan Selamat untuk Jokowi
Terpopuler
- Selamat Datang Mees Hilgers Akhirnya Kembali Jelang Timnas Indonesia vs Arab Saudi
- Omongan Menkeu Purbaya Terbukti? Kilang Pertamina di Dumai Langsung Terbakar
- 2 Cara Menyembunyikan Foto Profil WhatsApp dari Orang Lain
- Sampaikan Laporan Kinerja, Puan Maharani ke Masyarakat: Mohon Maaf atas Kinerja DPR Belum Sempurna
- Selamat Tinggal Timnas Indonesia Gagal Lolos Piala Dunia 2026, Itu Jadi Kenyataan Kalau Ini Terjadi
Pilihan
-
165 Kursi Komisaris BUMN Dikuasai Politisi, Anak Buah Prabowo Merajai
-
5 Rekomendasi HP 2 Jutaan Memori 256 GB, Pilihan Terbaik Oktober 2025
-
Geger Shutdown AS, Menko Airlangga: Perundingan Dagang RI Berhenti Dulu!
-
Seruan 'Cancel' Elon Musk Bikin Netflix Kehilangan Rp250 Triliun dalam Sehari!
-
Proyek Ponpes Al Khoziny dari Tahun 2015-2024 Terekam, Tiang Penyangga Terlalu Kecil?
Terkini
-
Kriminalisasi Masyarakat Adat Penentang Tambang Ilegal PT Position, Jatam Ajukan Amicus Curiae
-
Drama PPP Belum Usai: Jateng Tolak SK Mardiono, 'Spill' Fakta Sebenarnya di Muktamar X
-
Horor MBG Terulang Lagi! Dinas KPKP Bongkar 'Dosa' Dapur Umum: SOP Diabaikan!
-
Jalani Kebijakan 'Koplaknomics', Ekonom Prediksi Indonesia Hadapi Ancaman Resesi dan Gejolak Sosial
-
Mensos Gus Ipul Bebas Tugaskan Staf Ahli yang Jadi Tersangka Korupsi Bansos di KPK
-
Detik-detik Bus DAMRI Ludes Terbakar di Tol Cikampek, Semua Penumpang Selamat
-
Titik Didih Krisis Puncak! Penutupan Belasan Tempat Wisata KLH Picu PHK Massal, Mulyadi Geram
-
Minta Pendampingan KPK, Gus Irfan Pastikan Ibadah Haji dan Umrah Bebas Rasuah
-
Misteri Keracunan 1.315 Siswa Terpecahkan: BGN Temukan Kadar Nitrit Hampir 4 Kali Lipat Batas Aman
-
Wali Kota Semarang Dorong Sekolah Rakyat Jadi Wadah Lahirkan Generasi Hebat