Suara.com - Koordinator Juru Bicara Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo-Sandi Dahnil Anzar Simanjuntak menuding bila Partai Solidaritas Indonesia (PSI) sebagai partai yang dipenuhi dengan permusuhan dan kebencian. Sindiran dari Dahnil Anzar tersebut pun mendapatkan jawaban telak dari Juru Bicara PSI Dedek Prayudi.
Awalnya, Dahnil Anzar melalui akun Twitter miliknya @dahnilanzar mengunggah sebuah link berita dari media nasional. Ia mempertanyakan tentang PSI yang tiada henti menebar permusuhan terhadap publik.
"Kenapa partai ini tak henti menebar tuduhan yang dipenuhi dengan permusuhan dan kebencian?" kata Dahnil Anzar seperti dikutip Suara.com, Jumat (31/5/2019).
Tak lama berselang, Dedek Prayudi pun mengomentari cuitan tersebut. Ia pun balik menyindir Dahnil Anzar agar tidak tersinggung bila tidak merasa sedang memainkan politik hoaks, adu domba dan SARA yang disebut menjadi musuh besar PSI.
"Partai ini cuma bermusuhan dengan politik hoaks, politik adu domba dan SARA. Kalau anda bukan bagian dari cara berpolitik seperti ini, jangan tersinggung," balas Dedek Prayudi.
Dedek Prayudi pun menegaskan, sebagai salah satu partai baru PSI tidak pernah memusuhi lawan politik secara personal. Melainkan cara politik merusak lah yang dimusuhi.
Sehingga, Dedek Prayudi pun meminta agar Dahnil Anzar tak perlu khawatir lantaran tersinggung dengan berbagai manuver politik PSI yang disebut menebar tuduhan permusuhan dan kebencian.
"Kalau tersinggung juga, tenang. Yang kami musuhi bukan anda, tapi cara-cara berpolitik yang merusak kayak diatas," ungkap Dedek Prayudi.
Baca Juga: Polisi Sebar Sketsa Wajah Mayat Wanita dalam Karung di Waduk Pluit
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Mobil Bekas Punya Sunroof Mulai 30 Jutaan, Gaya Sultan Budget Kos-kosan
 - 3 Pilihan Cruiser Ganteng ala Harley-Davidson: Lebih Murah dari Yamaha NMAX, Cocok untuk Pemula
 - 5 HP Murah Terbaik dengan Baterai 7000 mAh, Buat Streaming dan Multitasking
 - 4 Mobil Bekas 7 Seater Harga 70 Jutaan, Tangguh dan Nyaman untuk Jalan Jauh
 - 5 Rekomendasi Mobil Keluarga Bekas Tahan Banjir, Mesin Gagah Bertenaga
 
Pilihan
- 
            
              Tragedi Pilu dari Kendal: Ibu Meninggal, Dua Gadis Bertahan Hidup dalam Kelaparan
 - 
            
              Menko Airlangga Ungkap Rekor Kenaikan Harga Emas Dunia Karena Ulah Freeport
 - 
            
              Emas Hari Ini Anjlok! Harganya Turun Drastis di Pegadaian, Antam Masih Kosong
 - 
            
              Pemilik Tabungan 'Sultan' di Atas Rp5 Miliar Makin Gendut
 - 
            
              Media Inggris Sebut IKN Bakal Jadi Kota Hantu, Menkeu Purbaya: Tidak Perlu Takut!
 
Terkini
- 
            
              Onad Resmi Direhabilitasi: Bukan Pengedar, Ini Alasan BNNP DKI
 - 
            
              Budi Arie Merapat ke Gerindra? Muzani: Syaratnya Cuma Ini!
 - 
            
              Yusril: Pasal KUHP Lama Tak Lagi Efektif, Judi Online Harus Dihantam dengan TPPU
 - 
            
              Prabowo Setujui Rp5 Triliun untuk KRL Baru: Akhir dari Desak-desakan di Jabodetabek?
 - 
            
              Subsidi Transportasi Dipangkas, Tarif Transjakarta Naik pada 2026?
 - 
            
              Wacana Soeharto Pahlawan Nasional Picu Kontroversi, Asvi Warman Soroti Indikasi Pemutihan Sejarah
 - 
            
              Dinilai Bukan Pelanggaran Etik, Ahli Hukum Sebut Ucapan Adies Kadir Hanya Slip Of The Tongue
 - 
            
              Misteri 2 Kerangka Gosong di Gedung ACC Kwitang, Polda Metro Jaya Ambil Alih Kasus
 - 
            
              Legal Standing Dipertanyakan Hakim MK, Pemohon Uji UU TNI Singgung Kasus Almas
 - 
            
              Aksi Solidaritas Tempo di Makassar Ricuh, Jurnalis Dipukul