Suara.com - Penangkapan sejumlah tokoh yang dilakukan pemerintah dalam menangani kasus dugaan makar mendapat komentar dari filsuf Rocky Gerung.
Berbagai tanggapan tentang tindak lanjut pemerintah atas kasus dugaan makar disampaikan Rocky Gerung di program E-Talkshow tvOne, Jumat (31/5/2019) kemarin.
Dalam acara tersebut, ia sempat ditanya, apakah tidak takut dianggap melakukan makar.
"Enggak takut nih dikategorikan makar juga? Nanti enggak bisa naik gunung rasain lu," tanya Wahyu Muryadi alias Om Way, sang presenter.
Rocky Gerung tak langsung menjawab pertanyaan tersebut. Ia justru menjelaskan makna makar sesungguhnya yang ia pahami.
Dirinya beranggapan bahwa seharusnya makar tak lagi berlaku di zaman modren.
"Makar itu kan istilah yang sudah purba yang mestinya enggak ada lagi dalam peradaban modern," katanya. "Dalam masyarakat yang sudah beradab, kata 'makar' itu enggak diperlukan lagi karena semuanya terbuka itu. Makar artinya persiapan dengan cara-cara gelap, upaya underground supaya enggak terlihat."
Sementara, menurut Rocky Gerung, aksi demo yang terjadi terakhir, yakni pada 21-22 Mei, dilakukan secara terang-terangan, sehingga ia menilai itu bukan makar.
"Masak orang disorot 200 ribu Watt di Thamrin disebut makar? Wong kelihatan semua kok. Nomor WA-nya yang lagi chatting saja ketahuan, di mana makarnya itu kan?" imbuhnya.
Baca Juga: Pemilik Akun Facebook Rocky Gerung Dilaporkan ke Polisi, Diduga Sebar Hoaks
Om Way lalu menyinggung tentang penangkapan sejumlah pelaku yang kemudian ditetapkan tersangka kasus makar.
"Lha iya itu terus bagaimana ini? Sudah kadung banyak yang ditersangkakan nih," ujar Om Way.
"Itu ngaco," tandas Rocky Gerung, singkat.
Ia menamabahkan, orang-orang yang tadinya bukan siapa-siapa di mata publik sebenarnya menjadi tokoh terkenal berkat penangkapan yang dilakukan penegak hukum.
"Itu kan kerjaan recehan nangkep orang, nangkep tokoh. Yang tadinya sebetulnya bukan tokoh jadi tokoh karena ditangkap kan?" jelas Rocky Gerung.
"Itu tindakan berlebih, bahkan mejengkelkan karena kita mesti baca headline itu-itu juga," katanya lagi.
Berita Terkait
-
22 Mei Telan 8 Nyawa, Mien Uno: Apapun Terjadi Tanggung Jawab Pemerintah!
-
Hasil Autopsi Keluar, Harun Tewas Akibat Luka Tembak
-
Kivlan Zen Ditetapkan Sebagai Tersangka Kasus Senjata Api Ilegal
-
Asfinawati: Perusuh pun Kalau Sudah Ditangkap, Tak Boleh Alami Kekerasan
-
Diperiksa Bareskrim, Kivlan Zen Dicecar 30 Pertanyaan
Terpopuler
- 5 Mobil Bekas 30 Jutaan untuk Harian, Cocok buat Mahasiswa dan Keluarga Baru
- 7 Mobil Bekas Terbaik untuk Anak Muda 2025: Irit Bensin, Stylish Dibawa Nongkrong
- Gibran Hadiri Acara Mancing Gratis di Bekasi, Netizen Heboh: Akhirnya Ketemu Jobdesk yang Pas!
- Suzuki Ignis Berapa cc? Harga Bekas Makin Cucok, Intip Spesifikasi dan Pajak Tahunannya
- 5 HP RAM 8 GB Paling Murah Cocok untuk Gamer dan Multitasking Berat
Pilihan
-
Harga Emas Turun Tiga Hari Beruntun: Emas Jadi Cuma 2,3 Jutaan di Pegadaian
-
Indonesia Ngebut Kejar Tarif Nol Persen dari AS, Bidik Kelapa Sawit Hingga Karet!
-
Prabowo Turun Gunung Bereskan Polemik Utang Whoosh
-
Jokowi Klaim Proyek Whoosh Investasi Sosial, Tapi Dinikmati Kelas Atas
-
Barcelona Bakal Kirim Orang Pantau Laga Timnas Indonesia di Piala Dunia U-172025
Terkini
-
Penyelidikan Hampir Setahun, KPK Klaim Masih Cari Peristiwa Pidana dalam Kasus Pengadaan Whoosh
-
Terungkap! Ternyata Ini Peran Eks Sekjen Kemnaker dalam Perkara Pemerasan Calon TKA
-
Prabowo Singgung Mafia dalam Pemerintahan, Apa Maksudnya?
-
Sidang Panas MNC vs CMNP: Hotman Paris Bantah Saksi Lawan, Kesaksiannya Cuma 'Katanya-Katanya'!
-
Kemenko PM Gandeng Pemda Atur Izin Ritel, Jaga Warung Madura dan Toko Kelontong Tetap Hidup
-
Ritel Besar vs Warung Kecil: Kemenko PM Siapkan Aturan Main Baru Biar UMKM Nggak Tumbang!
-
Air Mati Akhir Pekan: Ini Daftar Wilayah Jakarta yang Akan Terdampak Gangguan Suplai PAM Jaya!
-
Melejit di Puncak Survei Cawapres, Menkeu Purbaya: Saya Nggak Tertarik Politik
-
Korupsi CPO: Pengacara 3 Raksasa Sawit Minta Dibebaskan, Gugat Dakwaan Jaksa
-
Kapolda Metro Jaya Perintahkan Propam Tindak Polisi Pelaku Catcalling di Kebayoran Baru