Suara.com - Setelah beberapa bulan menjalani perawatan di National University Hospital di Singapura, Ani Yudhoyono menghembuskan nafasnya yang terakhir, Sabtu 1 Juni 2019, pukul 11.50 WIB.
Indonesia kehilangan salah satu putra terbaik yang selama 10 tahun menjalankan tugas sebagai ibu negara, mendampingi Susilo Bambang Yudhoyono sebagai Presiden ke-6 Republik Indonesia.
Selama 10 tahun masa pemerintahan SBY, demikian Yudhoyono akrab disapa oleh khalayak, cukup banyak peristiwa yang menguji bagaimana pemerintah harus menangani sebuah masalah dengan cepat dan tepat.
Baru beberapa bulan menjabat sebagai Presiden menggantikan Megawati Soekarno Putri, pada 24 Desember 2004 gelombang tsunami menghantam Aceh dan Nias dan mengakibatkan sendi-sendi kehidupan masyarakat menjadi lumpuh.
Pemerintah harus cepat di satu sisi melakukan tanggap darurat untuk mengevakuasi korban meninggal dan merawat mereka yang luka sambil menopang kehidupan warga yang selamat dan berada di pengungsian.
Meski kemudian bantuan dari negara-negara sahabat berdatangan, pemerintah juga harus memastikan bantuan tersalurkan dengan baik tanpa menodai kedaulatan republik Indonesia.
Di tengah-tengah menghadapi tantangan itu, Ani Yudhoyono sebagai ibu negara berada di belakang presiden untuk memberikan semangat, tak hanya pada suaminya namun juga rakyat Aceh yang mengalami musibah yang dahsyat tersebut.
Ani kemudian mendorong berdirinya organisasi istri anggota kabinet yang disebut SIKIB. Ani memberikan perhatian pada pendidikan anak antara lain dengan menginsiasi perpustakaan keliling.
Salah satu programnya yang cukup dikenal adalah mendorong didirikannya rumah pintar atau rumpin. Rumah pintar yang diinisiasi tersebut memberikan ruang kepada anak-anak untuk bisa mengakses buku bacaan, menjadi tempat bagi kaum perempuan untuk belajar keterampilan dan berbagai kegiatan penguatan keluarga lainnya.
Baca Juga: Ucapan Duka Cita Pemerintah Singapura atas Wafatnya Ani Yudhoyono
Ani Yudhoyono, anak ketiga dari tujuh bersaudara putra Jenderal Sarwo Edhie Wibowo lahir di Yogyakarta pada 6 Juli 1952.
Dalam biografinya berjudul Ani Yudhoyono Kepak Sayap Putri Prajurit, ia menggambarkan bagaimana lahir dan besar di keluarga prajurit yang berpindah-pindah kota sesuai dengan penugasan ayahnya yang dikenal salah satu tokoh dari pasukan khusus TNI Angkatan Darat RPKAD yang kini bernama Kopassus.
Kehidupan Ani, seperti diakuinya dalam biografi itu tak lepas dari prajurit. Susilo Bambang Yudhoyono yang menikahinya pada 30 Juli 1976 juga seorang perwira TNI Angkatan Darat.
Putra pertama Ani, Agus Harymurti juga kemudian berkarir sebagai tentara meski kemudian pensiun dini dengan pangkat terakhir Mayor.
Kepakan Sayap terakhir
Pada Februari 2019 mantan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono menyampaikan keterangan kepada masyarakat bawah Ani Yudhoyono mengidap kanker darah. Kabar tersebut sontak mengagetkan banyak kalangan.
Berita Terkait
-
Ucapan Duka Cita Pemerintah Singapura atas Wafatnya Ani Yudhoyono
-
Potret SBY Menangis Sesaat Setelah Ibu Ani Yudhoyono Meninggal Dunia
-
Hengky Kurniawan : Ani Yudhoyono Adalah Vitamin Penyemangat Anak Muda
-
Mertua Sayang Menantu, Kenangan Kompaknya Annisa Pohan dengan Ani Yudhoyono
-
SBY: Saya Ingin Mencium Ibu Ani untuk Terakhir Kali, Setelah Dikafani....
Terpopuler
- Terpopuler: Geger Data Australia Soal Pendidikan Gibran hingga Lowongan Kerja Freeport
- 5 Fakta SUV Baru Mitsubishi: Xforce Versi Futuristik, Tenaga di Atas Pajero Sport
- Bawa Bukti, Roy Suryo Sambangi Kemendikdasmen: Ijazah Gibran Tak Sah, Jabatan Wapres Bisa Gugur
- Mahasiswi IPB Jadi Korban Pengeroyokan Brutal Sekuriti PT TPL, Jaket Almamater Hangus Dibakar
- Diundang Dolce & Gabbana, Penampilan Anggun Mayang Banjir Pujian: Netizen Bandingkan dengan Fuji
Pilihan
-
Jor-joran Bangun Jalan Tol, Buat Operator Buntung: Pendapatan Seret, Pemeliharaan Terancam
-
Kerugian Garuda Indonesia Terbang Tinggi, Bengkak Rp2,42 Triliun
-
Petaka Arsenal! Noni Madueke Absen Dua Bulan Akibat Cedera Lutut
-
Ngamuk dan Aniaya Pemotor, Ini Rekam Jejak Bek PSM Makassar Victor Luiz
-
Menkeu Bakal Temui Pengusaha Rokok Bahas Cukai, Saham-saham 'Tembakau' Terbang
Terkini
-
Nahas! Tukang Kerupuk di Tangerang Ditikam Gegara Dituduh Rebut Lapak, Begini Nasibnya!
-
Dr. Tan Shot Yen Kritik MBG Isi Burger: Beri Anak Kapurung dan Ikan Kuah Asam
-
Dapur MBG Bogor Sajikan Ribuan Porsi Sehat, Jamin Kecukupan Gizi dan Bantu Perekonomian Keluarga
-
Mirisnya Pensiunan Askes: Uang Hari Tua Tertahan di BPJS, Terpaksa 'Ngemis' ke DPR Demi Sesuap Nasi
-
Seluruh Tubuh Melepuh, Buruh Lumpia Korban Ledakan Gas di Bogor Minta Tolong Dedi Mulyadi, Kenapa?
-
Bela Ijazah Gibran, Kreator Konten Ini Akui Bukan Ternak Mulyono dan Bahagia di Singapura
-
Pendemo Hari Tani Nasional di Jakarta Rela Setengah Badan Dicor: Badan Hancur, Suaramu Tak Didengar!
-
Viral SPBU Dijaga Ketat Polisi: Kendaraan Mati Pajak Dilarang Isi BBM!
-
Senggol Terus Ijazah Jokowi dan Gibran, Apa Latar Belakang Pendidikan Roy Suryo?
-
Titiek Soeharto Angkat Bicara Soal Jokowi Dukung Prabowo-Gibran 2 Periode: Ada Apa?