Suara.com - Lembaga Bantuan Hukum (LBH) bersama 57 orang dari berbagai kalangan akan menggugat lima lembaga pemerintahan, mulai dari Presiden hingga pemerintah 3 provinsi terkait pencemaran udara di Jabodetabek. Mereka menilai taman kota dan car free day tidak berdampak signifikan untuk menurunkan polusi udara.
Pengacara Publik LBH, Ayu Eza Tiara mengatakan program pemerintah pusat maupun daerah DKI Jakarta, Banten, dan Jawa Barat yang gencar membangun taman kota dan mengadakan hari bebas kendaraan tidak membuat kualitas udara semakin baik.
"Memang sudah ada car free day, sudah ada taman tapi ternyata solusi itu tidak sesuai dengan fakta permasalahan yang ada, jadi kurang mengatasi, misalnya kayak car free day, itu indeks pencemaraan udaranya hanya berpindah, tidak berkurang, jadi dari Jakarta Pusat memang berkurang tapi polusinya berpindah ke Jakarta Timur, sama saja," kata Ayu Eza saat dihubungi Suara.com, Senin (3/6/2019).
Berdasarkan kajian LBH, penyebab kualitas udara yang buruk di Jabodetabek disebabkan oleh aktivitas rumah tangga, transportasi, dan industri.
"Dalam kajian kami, penyebab polusi udara itu ada macam-macam, ada 30 persen dari rumah tangga seperti bakar sampah, 40 persen dari transportasi, 30 persen dari industri nah yang dilakukan pemerintah itu tidak sesuai dengan kajian yang ada," jelasnya.
Ayu menerangkan, alat pengukur kualitas udara yang dimiliki pemerintah juga tidak sesuai dengan standar penanganan kualitas udara yang baik.
"Alat yang kita punya untuk mengukur kualitas udara itu hanya 5 buah yang mana menurut ahli dari beberapa kajian minimal kita harus mempunyai 66 alat, itu saja sudah cedera sudah lalai pemerintah," tegas Ayu.
Maka dari itu LBH bersama 57 penggugat akan mengajukan gugatan ke Pengadilan Negeri Jakarta Pusat pada 18 Juni 2019 mendatang. Adapun tergugatnya adalah Presiden Joko Widodo, Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, Pemprov Banten, Jawa Barat, dan DKI Jakarta.
Baca Juga: Driver Ojek Online Gugat Jokowi, Kualitas Udara Jakarta Buruk dan Bahaya
Berita Terkait
-
Anak Ini Korban Buruknya Udara di Jabodetabek, Ayahnya Ikut Gugat Jokowi
-
Driver Ojek Online Gugat Jokowi, Kualitas Udara Jakarta Buruk dan Bahaya
-
57 Orang Gugat Jokowi karena Kualitas Udara Jakarta Buruk dan Berbahaya
-
Polusi Udara Parah bisa Sebabkan Cacat Lahir
-
Car Free Day di Sudirman - Thamrin Ditiadakan saat Libur Lebaran
Terpopuler
- Kecewa Kena PHP Ivan Gunawan, Ibu Peminjam Duit: Kirain Orang Baik, Ternyata Munafik
- Uang Jemaah Disita KPK, Khalid Basalamah Terseret Pusaran Korupsi Haji: Masih Ada di Ustaz Khalid
- 15 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 24 September 2025: Kesempatan Dapat Packs, Coin, dan Player OVR 111
- Kapan Awal Puasa Ramadan dan Idul Fitri 2026? Simak Jadwalnya
- Tanah Rakyat Dijual? GNP Yogyakarta Geruduk DPRD DIY, Ungkap Bahaya Prolegnas UUPA
Pilihan
-
Pajak E-commerce Ditunda, Menkeu Purbaya: Kita Gak Ganggu Daya Beli Dulu!
-
Dukungan Dua Periode Prabowo-Gibran Jadi Sorotan, Ini Respon Jokowi
-
Menkeu Purbaya Putuskan Cukai Rokok 2026 Tidak Naik: Tadinya Saya Mau Turunin!
-
Akankah Dolar AS Tembus Rp17.000?
-
Dokter Tifa Kena Malu, Kepala SMPN 1 Solo Ungkap Fakta Ijazah Gibran
Terkini
-
Bengis! Begal Bersajam di Jakarta Timur Sabet Korban Gunakan Celurit, Pelaku Masih Diburu
-
Dua Kali Sekolah di Luar Negeri, Beda Kampus Gibran di Orchid Park Singapura dan UTS Australia
-
Polisi soal Video Kendaraan Mati Pajak Tak Bisa Isi BBM di SPBU: Hoaks, Tak Ada Larangan Itu!
-
'Saya Penjaga Rumah', Cerita Ahmad Sahroni Nyamar ART saat 'Diamuk' Massa Penjarah!
-
Berakhir Tewas usai Dibuang ke Depan Panti Anak Yatim, Pembuang Bayi di Palmerah Diburu Polisi
-
Ada 4.711 Kasus Keracunan MBG, Dasco Minta Aparat Ikut Investigasi
-
Keras Kepala, Ibu Hamil Ini Bikin Emosi Penumpang Pesawat karena Tolak Diperiksa Kesehatan
-
KPK Siap Hadirkan Bobby Nasution di Sidang Kasus Korupsi Jalan Rp 165 Miliar
-
Boni Hargens: Tuduhan Persekusi Calon Kapolri Pilihan Presiden Upaya Adu Domba!
-
Merasa Dituding Dalang Demo Rusuh Agustus, Wanita Ini Polisikan Ferry Irwandi