Suara.com - Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tjahjo Kumolo tidak mempermasalahkan keputusan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan yang tidak melakukan operasi yustisi bagi warga pendatang usai Lebaran 2019. Tjahjo mengatakan setiap warga negara memang berhak untuk tinggal ataupun bekerja di Ibu Kota.
Tjahjo mengatakan, warga pendatang yang hendak tinggal atau bekerja di Jakarta diharuskan memiliki kartu tanda penduduk (KTP) Jakarta.
"Permasalahannya, KTP-nya saja, kalau memang dia berniat tinggal di Jakarta, niat kerja di Jakarta secara profesional dia harus mempunyai KTP di Jakarta," kata Tjahjo saat ditemui di Kantor Kemenkopolhukam, Jakarta Pusat, Senin (10/6/2019).
Dengan begitu, Tjahjo menilai apa yang dilakukan Anies Baswedan sudah benar. Menurutnya, apa yang dilakukan mantan Mendikbud itu bagian dari kebijakan dalam menata penduduk di Jakarta.
"Tapi Jakarta sebagai ibu kota negara yang semua warganya punya hak yang sama untuk tinggal, untuk bekerja, untuk datang itu enggak ada masalah," ujarnya.
Diberitakan sebelumnya, Anies memastikan Pemprov DKI tidak akan meakukan operasi yustisi bagi warga pendatang dari luar kota ke Jakarta usai Lebaran 2019. Anies bahkan memastikan tidak akan melakukan operasi yustisi.
Anies beralasan semua warga Indonesia memiliki hak yang sama untuk tinggal dan menetap di mana saja.
"Kenapa? Karena kita semua warga Indonesia boleh berada di mana saja, tidak kemudian diperiksa karena KTP-nya bukan KTP lokal karena kita memang warga negara Indonesia yang punya hak sama untuk tinggal di mana saja di wilayah NKRI," tutur Anies Baswedan.
Baca Juga: Ucapkan Selamat Lebaran, Tjahjo: HTI Sudah Bubar, Jangan Gunakan Nama Ormas
Berita Terkait
Terpopuler
- Ameena Akhirnya Pindah Sekolah Gegara Aurel Hermanyah Dibentak Satpam
- Dana Operasional Gubernur Jabar Rp28,8 Miliar Jadi Sorotan
- Kopi & Matcha: Gaya Hidup Modern dengan Sentuhan Promo Spesial
- Breaking News! Keponakan Prabowo Ajukan Pengunduran Diri Sebagai Anggota DPR RI Gerindra, Ada Apa?
- Prabowo Incar Budi Gunawan Sejak Lama? Analis Ungkap Manuver Politik di Balik Reshuffle Kabinet
Pilihan
-
Adu Kekayaan Komjen Suyudi Ario Seto dan Komjen Dedi Prasetyo, 2 Calon Kapolri Baru Pilihan Prabowo
-
5 Transfer Pemain yang Tak Pernah Diduga Tapi Terjadi di Indonesia
-
Foto AI Tak Senonoh Punggawa Timnas Indonesia Bikin Gerah: Fans Kreatif Atau Pelecehan Digital?
-
Derby Manchester Dalam 3 Menit: Sejarah, Drama, dan Persaingan Abadi di Premier League
-
Disamperin Mas Wapres Gibran, Korban Banjir Bali Ngeluh Banyak Drainase Ditutup Bekas Proyek
Terkini
-
Suyudi-Dedi Prasetyo Calon Kuat, Seabrek 'Dosa' Era Kapolri Listyo Mesti Ditanggung Penerusnya!
-
Tiga Mahasiswa Dinyatakan Hilang, Polda Metro Jaya Buka Posko Pengaduan
-
Isu Listyo Sigit Diganti, ISESS Warning Keras: Jangan Pilih Kapolri dengan Masa Jabatan Panjang
-
'Ganti Kapolri' Trending, Data INDEF Ungkap Badai Kemarahan Publik di X dan TikTok, Ini Datanya
-
Marak Pencurian Kabel Traffic Light di Jakarta, Pramono Ogah Penjarakan Pelaku: Humanisme Penting!
-
Gigit Jari! Bansos Disetop Imbas Ribuan Warga Serang Banten 'Dibudaki' Judol, Termasuk Belasan ASN
-
Cegah Siswa Keracunan, BGN Ajari Penjamah di Mimika soal MBG: Diiming-imingi Sertifikat Hygiene!
-
Isu Pergantian Kapolri, Pengamat Sebut Rekam Jejak Hingga Sensitivitas Sosial Jadi Parameter
-
Pengamat Sebut Calon Pengganti Kapolri Listyo Sigit Punya Tantangan untuk Reformasi Polri
-
Duit 'Panas' Korupsi Haji, A'wan PBNU Desak KPK Segera Tetapkan Tersangka: Jangan Bikin Resah NU!