Suara.com - Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menjanjikan tidak akan ada operasi yustisi bagi warga pendatang di luar DKI pascaarus mudik Hari Raya Idul Fitri.
"Di terminal, stasiun, dan tempat umum, kita tidak akan merazia (orang-orang) yang KTP-nya bukan DKI," ujar Anies Baswedan seperti dikutip SUARA.com dalam tayangan Kabar Siang TV One, Senin (10/6/2019).
Anies Baswedan beralasan semua warga Indonesia memiliki hak yang sama untuk tinggal dan menetap di mana saja.
"Kenapa? Karena kita semua warga Indonesia boleh berada di mana saja, tidak kemudian diperiksa karena KTP-nya bukan KTP lokal karena kita memang warga negara Indonesia yang punya hak sama untuk tinggal di mana saja di wilayah NKRI," ujar Anies Baswedan.
Pun Anies Baswedan menyoroti sila ke-lima Pancasila yakni keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia. Demikian menyangkut soal pekerjaan.
"Warga Indonesia bisa bekerja di mana saja di wilayah republik ini, termasuk di Ibu Kota di Jakarta," ujar Anies Baswedan.
Namun, ada 'aturan main' yang diminta oleh Anies Baswedan bagi pendatang yang masuk ke DKI Jakarta maupun ke mana saja. Berikut syaratnya:
1. BPJS Kesehatan
"Pertama, punya keanggotaan BPJS Kesehatan. Sehingga kalau ada masalah kesehatan, bisa tertangani," ujar Anies Baswedan,
Baca Juga: SBMPTN 2019 Sudah Dibuka, Ini Cara dan Website untuk Pendaftaran Online
2. Keterampilan
"Kedua, miliki keterampilan, kemampuan bekerja, dan kompetensi sehingga bisa ikut menyumbang pada perekonomian," terang Anies Baswedan.
3. Taati ketentuan kependudukan
"Ketiga, taati semua ketentuan kependudukan. Begitu pula yang ada di Jakarta, jadi sesampainya di sini, sudah bekerja, lalu tinggal di sini, maka daftarkan kependudukannya, sehingga kita semua bisa menata dan mengatur dengan baik," tutur Anies Baswedan.
Berita Terkait
-
Anies Klaim Harga Kebutuhan Pokok di Jakarta Tetap Stabil Pasca Lebaran
-
Anies Salahkan Kendaraan Bermotor yang Bikin Kualitas Udara Jakarta Buruk
-
Anies Ajak Warga Jakarta Pantau Harga Sembako Lewat Aplikasi IPJ
-
Anies Tak Permasalahkan Banyak Pendatang Baru ke Jakarta Usai Lebaran
-
Udara Jakarta Kotor, Anies Tak Takut Digugat LSM dan Masyarakat Sipil
Terpopuler
- Dana Operasional Gubernur Jabar Rp28,8 Miliar Jadi Sorotan
- Viral Video 7 Menit Ahmad Sahroni dan Nafa Urbach, Praktisi Hukum Minta Publik Berhati-hati
- Prabowo Dikabarkan Kirim Surat ke DPR untuk Ganti Kapolri Listyo Sigit
- Prabowo Incar Budi Gunawan Sejak Lama? Analis Ungkap Manuver Politik di Balik Reshuffle Kabinet
- Tutorial Bikin Foto di Lift Jadi Realistis Pakai Gemini AI yang Viral, Prompt Siap Pakai
Pilihan
-
Ketika Politik dan Ekonomi Turut Membakar Rivalitas Juventus vs Inter Milan
-
Adu Kekayaan Komjen Suyudi Ario Seto dan Komjen Dedi Prasetyo, 2 Calon Kapolri Baru Pilihan Prabowo
-
5 Transfer Pemain yang Tak Pernah Diduga Tapi Terjadi di Indonesia
-
Foto AI Tak Senonoh Punggawa Timnas Indonesia Bikin Gerah: Fans Kreatif Atau Pelecehan Digital?
-
Derby Manchester Dalam 3 Menit: Sejarah, Drama, dan Persaingan Abadi di Premier League
Terkini
-
'Percuma Ganti Orang, Sistemnya Bobrok', Kritik Keras YLBHI di Tengah Isu Ganti Kapolri
-
Tiga Pesawat Tempur Baru dari Prancis Diserahkan ke TNI AU Awal 2026
-
Istana Bantah Presiden Prabowo Kirim Surpres Penggantian Kapolri ke DPR, Mensesneg: Belum Ada
-
Yakin Ganti Kapolri Cukup? KontraS Sebut Masalah Polri Jauh Lebih Dalam dari Sekadar Pimpinan
-
Komisi III soal Isu Calon Kapolri: Wakapolri atau Suyudi, Kami...
-
Tiga Mahasiswa Masih Hilang Sejak Unjuk Rasa Akhir Agustus, KontraS: Diduga Penghilangan Paksa
-
Pakar Ingatkan Tim Reformasi Polri Jangan Cuma Jadi 'Angin Surga' Copot Kapolri
-
Reformasi Kepolisian Tak Cukup Ganti Kapolri, Butuh Political Will dari Presiden
-
Tewas usai Dicabuli, Jejak Pembunuh Mayat Bocah dalam Karung Terungkap Berkat Anjing Pelacak!
-
Harus Ada TPA Terpadu di PIK usai Ada Sanksi dari KLHK