Suara.com - Tim kesehatan mulai diturunkan untuk membantu korban banjir di Kota Samarinda, Kalimantan Timur yang terjadi pada Senin (10/6/2019).
Tim kesehatan tersebut dikerahkan Komunitas Gerakan Memungut Sehelai Sampah Sungai Karang Mumus (GMSS-SKM) Samarinda, Kalimantan Timur untuk memeriksa korban banjir di kisaran Jalan Pemuda bagian dalam, terutama di Jalan Kesehatan.
"Ada beberapa korban banjir yang kami temui tadi dengan beragam penyakit seperti hipertensi, gatal-gatal, diare, dan meriang. Kami langsung ke rumah warga karena banyak manula yang tidak mau mengungsi meski rumahnya terendam banjir," ujar Koordinator tim kesehatan Bahrul Huda di Samarinda seperti diberitakan Antara.
Bahrul mengemukakan jenis penyakit tersebut, setelah memeriksa sejumlah warga korban banjir di Jalan Kesehatan sekaligus memberikan obat yang dibutuhkan. Sementara itu, warga yang mendapat bantuan kesehatan mengaku bersyukur karena memperoleh layanan kesehatan berupa pemeriksaan dan obat secara gratis.
Seorang warga yang mendapat bantuan kesehatan, Ilyas (67) mengaku masih bertahan di rumahnya yang terrendam hingga ketinggian pinggang orang dewasa. Ilyas diketahui hanya memiliki tiga butir obat untuk tekanan darah tinggi yang dialaminya. Dengan kedatangan tim kesehatan tersebut, Ilyas mengaku bersyukur karena bisa terbantu.
"Saya kena tekanan dok, obat yang biasa saya minum adalah amlodipine, jika dokter punya obat seperti itu, saya mau," ujar Ilyas kepada Bahrul sembari menyodorkan lengan kirinya untuk diperiksa tensinya.
Kemudian Bahrul memeriksa tensi dan memeriksa kesehatan Ilyas. Selanjutnya memberikan amlodipine satu keping, obat hipertensi seperti yang diminta sebelumnya, sambil memberikan nasehat kesehatan.
Ilyas yang tinggal berdua dengan istrinya, mengaku lebih nyaman tinggal di rumah sendiri meski banjir. Ketika ditanya persediaan obatnya yang menipis, ia mengaku akan pergi ke dokter jika banjir sudah surut.
Pasien lain yang juga sempat dibantu adalah Nanang, 58 tahun. Ia mengaku terserang diare dalam dua hari terakhir, sehingga Bahrul langsung memeriksa tensi dan memberikan obat untuk Nanang.
Baca Juga: Alih Fungsi Rawa Untuk Perumahan Jadi Penyebab Banjir Samarinda
Setelah melakukan pemeriksaan dan memberikan obat kepada sejumlah warga, Bahrul menyarankan kepada tim medis yang diterjunkan pemerintah, tidak hanya siaga di posko dekat kawasan yang banjir, namun sebagian sebaiknya langsung menyisir rumah warga yang rumahnya terendam banjir.
"Saya hanya bisa menyarankan, sebaiknya tim medis bentukan pemerintah dibagi beberapa kelompok, sebagian siaga di posko, sementara sebagian lagi langsung mendatangi rumah yang terendam banjir karena hasil keliling kami tadi, masih banyak warga yang tidak mau mengungsi, ini yang harus menjadi perhatian," tuturnya. (Antara)
Berita Terkait
Terpopuler
- Breaking News! PSSI Resmi Umumkan Pelatih Timnas Indonesia
- 8 City Car yang Kuat Nanjak dan Tak Manja Dibawa Perjalanan Jauh
- 5 Rekomendasi Cushion Mengandung Skincare Anti-Aging Untuk Usia 40 Ke Atas
- Djarum Buka Suara soal Pencekalan Victor Hartono dalam Kasus Dugaan Korupsi Tax Amnesty
- 5 Smartwatch Terbaik untuk Olahraga dan Pantau Detak Jantung, Harga Mulai Rp300 Ribuan
Pilihan
-
Timnas Indonesia: U-17 Dilatih Timur Kapadze, Nova Arianto Tukangi U-20, Bojan Hodak Pegang Senior?
-
Harga Minyak Dunia Melemah, di Tengah Upaya Trump Tekan Ukraina Terima Damai dengan Rusia
-
Indonesia jadi Raja Sasaran Penipuan Lowongan Kerja di Asia Pasifik
-
Kisah Kematian Dosen Untag yang Penuh Misteri: Hubungan Gelap dengan Polisi Jadi Sorotan
-
Kisi-Kisi Pelatih Timnas Indonesia Akhirnya Dibocorkan Sumardji
Terkini
-
Otak Pembakar Rumah Hakim PN Medan Ternyata Mantan Karyawan, Dendam Pribadi Jadi Pemicu
-
Dari IPB hingga UGM, Pakar Pangan dan Gizi Siap Dukung BGN untuk Kemajuan Program MBG
-
Menhaj Rombak Skema Kuota Haji: yang Daftar Duluan, Berangkat Lebih Dulu
-
Isu Yahya Cholil Staquf 'Dimakzulkan' Syuriyah PBNU, Masalah Zionisme Jadi Sebab?
-
Siap-siap! KPK akan Panggil Ridwan Kamil Usai Periksa Pihak Internal BJB
-
Bukan Tax Amnesty, Kejagung Cekal Eks Dirjen dan Bos Djarum Terkait Skandal Pengurangan Pajak
-
Menhaj Irfan Siapkan Kanwil Se-Indonesia: Tak Ada Ruang Main-main Jelang Haji 2026
-
Tembus Rp204 Triliun, Pramono Klaim Jakarta Masih Jadi Primadona Investasi Nasional
-
Nestapa Ratusan Eks Pekerja PT Primissima, Hak yang Tertahan dan Jerih Tak Terbalas
-
Ahli Bedah & Intervensi Jantung RS dr. Soebandi Jember Sukses Selamatkan Pasien Luka Tembus Aorta