Suara.com - Sekitar 8 alat berat jenis eskavator amfibi yang dioperasikan petugas Dinas Sumber Daya Air DKI Jakarta mulai melakukan pengerukan di Waduk Pluit, Penjaringan, Jakarta Utara, Selasa (7/6/2019). Mereka mengeruk endapan lumpur dan sampah yang muncul di permukaan air.
Dari pantauan Suara.com di lokasi pada Selasa sore, petugas dengan menggunakan 5 eskavator amfibi tampak mengeruk endapan lumpur yang cukup tebal di sisi bagian selatan Waduk Pluit. Sementara 3 alat berat lainnya terlihat sedang terparkir di tepi waduk bagian utara.
Kondisi Waduk Pluit diperparah dengan banyaknya sampah yang menumpuk terlihat menutupi permukaan air sehingga mengeluarkan aroma tak sedap. Kondisi ini mengakibatkan waduk pengendali banjir utama di Jakarta itu terancam tak mampu mengatasi air kiriman dari hulu.
Sebelumnya, Kepala Seksi Pemeliharaan Dinas Sumber Daya Air Provinsi DKI Jakarta Ika Agustin Ningrum mengaku telah mengerahkan 6 unit eskavator amfibi dan rencananya akan ditambah jumlahnya menjadi 13 unit untuk memaksimalkan pengerukan sedimen di kawasan Waduk Pluit.
Pengerukan terhadap lapisan sedimen ini sudah dilakukan sejak akhir April lalu dan ditargetkan rampung dalam empat bulan ke depan.
"Kami sudah kerjakan (pengepokan) mulai akhir April. Oktober ditargetkan sudah selesai. Sedimen pun (terlihat hanya) di muaranya, dekat pompa ke arah laut," tambah Ika Agustin.
Untuk diketahui, Waduk Pluit merupakan waduk pengendali banjir utama untuk mengatasi banjir di DKI Jakarta dengan luas 80 hektar dan luas daerah tangkapan air (dam catchment area) 2.400 hektar.
Berita Terkait
-
Waduk Pluit Penuh Lumpur dan Sampah, Warga Keluhkan Bau Tak Sedap
-
Retweet Kondisi 'Miris' Waduk Pluit, Menteri Susi Ingatkan Janji Ini
-
Kondisi Waduk Pluit Disindir Menteri Susi, Ini Jawaban Pemprov DKI
-
Polisi Duga Mayat Perempuan Dalam Karung di Waduk Pluit Sudah 1 Bulan Tewas
-
Jasad Wanita Terbungkus Karung Ditemukan Terkubur di Waduk Pluit
Terpopuler
- Media Belanda Heran Mauro Zijlstra Masuk Skuad Utama Timnas Indonesia: Padahal Cadangan di Volendam
- Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
- Anak Wali Kota Prabumulih Bawa Mobil ke Sekolah, Padahal di LHKPN Hanya Ada Truk dan Buldoser
- Profil Ratu Tisha dan Jejak Karier Gemilang di PSSI yang Kini Dicopot Erick Thohir dari Komite
- Harta Kekayaan Wali Kota Prabumulih, Disorot usai Viral Pencopotan Kepala Sekolah
Pilihan
-
Kemiskinan dan Ketimpangan Ekonomi RI Seperti Lingkaran Setan
-
Core Indonesia Sebut Kebijakan Menkeu Purbaya Suntik Rp200 Triliun Dinilai Salah Diagnosis
-
When Botanies Meets Buddies: Sporadies Meramban Bunga Jadi Cerita
-
Ternyata Ini Rahasia Kulit Cerah dan Sehat Gelia Linda
-
Kontras! Mulan Jameela Pede Tenteng Tas Ratusan Juta Saat Ahmad Dhani Usulkan UU Anti Flexing
Terkini
-
Periksa Dirjen PHU Hampir 12 Jam, KPK Curiga Ada Aliran Uang Panas dari Kasus Korupsi Kuota Haji
-
Mardiono Tanggapi Munculnya Calon Ketum Eksternal: PPP Punya Mekanisme dan Konstitusi Baku
-
Dirut BPR Jepara Artha Dkk Dapat Duit hingga Biaya Umrah dalam Kasus Kredit Fiktif
-
Muncul ke Publik Usai Dikira Hilang saat Demo Ricuh, Eko Purnomo: Maaf Bikin Khawatir
-
KPK Wanti-wanti Kemenkeu soal Potensi Korupsi dalam Pencairan Rp 200 Triliun ke 5 Bank
-
Mendagri Jelaskan Pentingnya Keseimbangan APBD dan Peran Swasta Dalam Pembangunan Daerah
-
Dukungan Mengalir Maju Calon Ketum PPP, Mardiono: Saya Siap Berjuang Lagi! Kembali PPP ke Parlemen!
-
KPK Beberkan Konstruksi Perkara Kredit Fiktif yang Seret Dirut BPR Jepara Artha
-
Peran Satpol PP dan Satlinmas Dukung Ketertiban Umum dan Kebersihan Lingkungan Diharapkan Mendagri
-
Jadilah Satpol PP yang Humanis, Mendagri Ingatkan Pentingnya Membangun Kepercayaan Publik