Suara.com - Para pengedera narkoba terus menggunakan berbagai macam cara untuk bisa menyelundupkan narkoba, salah satunya seperti sindikat asal Malaysia yang mengedarkan sabu-sabu yang dimasukkan ke dalam kaleng cat.
Modus tersebut berhasil digagalkan oleh aparat Direktorat Reserse Narkoba Polda Metro Jaya.
Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Polda Metro Jaya, Komisiaris Besar Polisi Argo Yuwono menerangkan, pihaknya meringkus pelaku berinisial IM lantaran terbukti menyelundupkan sabu-sabu seberat 5 kilogram yang dibungkus dalam plastik teh.
Pengungkapan kasus tersebut bermula saat pihak Bea dan Cukai Tipe A Tanjung Priok mencurigai adanya paket yang diduga sebagai narkoba. Selanjutnya, Aparat Ditjen Bea dan Cukai berkoordinasi dengan pihak kepolisian.
“Setelah dilakukan pemeriksan terhadap barang tersebut dan tenyata benar mengandung narkotika jenis Metampetamin kemudian dibentuk Tim dengan Ditjen Bea dan Cukai serta Direktorat Narkoba Polda Metro Jaya,” ucap Argo di Polda Metro Jaya, Kamis (13/6/2019).
Menurutnya, paket tersebut hendak dikirim ke Kabupatan Pamekasan, Jawa Timur. Paket tersebut dikirim melalui jasa pengiriman PT. JPI.
“Pada hari Selasa tangga 2 April 2019 sekitar jam 13.00 WIB kantor JPI (Jasa Pengirim Indonesia) menghubungi nomor pemiliki barang dan setelah dihubungi (pelaku) akan mengambil barang di Jalan Raya Tamberu dusun Timur Daya, Kapong Batu, Marmar, Pemekasan, Jawa Timur,” sambungnya.
Seusai dilakukan penyelidikan, polisi akhirnya meringkus IM pada Kamis (4/4/2019) di alamat tersebut. IM pun mengakui jika ia mendapat perintah dari seseorang berinisial S yang berada di Malaysia.
“S yang berada di Malaysia telah memberitahu 5 hari sebelumnya akan datang pakai berisi sabu tetapi tidak diberi tahu berapa banyak sabu. Pelaku mengaku diberi upah Rp 1 juta rupiah untuk menerima paket tersebut,” imbuh Argo.
Baca Juga: Dibawa dari Malaysia, Parto Selundupkan Sabu-sabu Lewat Kemasan Es Krim
Atas perbuatannya pelaku dijerat Pasal 113 Subsider 114 ayat 2 lebih Subsider Pasal 112 ayat 2 Undang-undang Republik Indonesia Nomor 35 Tahun 2009 tentang Narkotika dengan ancaman hukuman maksimal seumur hidup.
Berita Terkait
Terpopuler
- 19 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 5 Oktober: Ada 20.000 Gems dan Pemain 110-113
- Rhenald Kasali di Sidang ASDP: Beli Perusahaan Rugi Itu Lazim, Hakim Punya Pandangan Berbeda?
- Beda Pajak Tahunan Mitsubishi Destinator dan Innova Reborn, Lebih Ringan Mana?
- 3 Shio Paling Beruntung Pekan Kedua 6-12 Oktober 2025
- Jadwal dan Lokasi Penukaran Uang Baru di Kota Makassar Bulan Oktober 2025
Pilihan
-
Pihak Israel Klaim Kantongi Janji Pejabat Kemenpora untuk Datang ke Jakarta
-
Siapa Artem Dolgopyat? Pemimpin Atlet Israel yang Bakal Geruduk Jakarta
-
Seruan Menggetarkan Patrick Kluivert Jelang Timnas Indonesia vs Arab Saudi
-
Perbandingan Spesifikasi vivo V60 Lite 4G vs vivo V60 Lite 5G, Kenali Apa Bedanya!
-
Dana Transfer Dipangkas, Gubernur Sumbar Minta Pusat Ambil Alih Gaji ASN Daerah Rp373 T!
Terkini
-
Anggaran Dipangkas Rp 15 Triliun, Gubernur DKI Siapkan Obligasi Daerah, Menkeu Beri Lampu Hijau
-
Dicecar KPK Soal Kuota Haji, Eks Petinggi Amphuri 'Lempar Bola' Panas ke Mantan Menag Yaqut
-
Hotman 'Skakmat' Kejagung: Ahli Hukum Ungkap Cacat Fatal Prosedur Penetapan Tersangka
-
4 Fakta Korupsi Haji: Kuota 'Haram' Petugas Hingga Jual Beli 'Tiket Eksekutif'
-
Teror Bom Dua Sekolah Internasional di Tangesel Hoaks, Polisi: Tak Ada Libur, Belajar Normal!
-
Hotman Paris Singgung Saksi Ahli Kubu Nadiem: 'Pantas Anda Pakai BMW Sekarang, ya'
-
Regulasi Terus Berubah, Penasihat Hukum Internal Dituntut Adaptif dan Inovatif
-
LMS 2025: Kolaborasi Global BBC Ungkap Kisah Pilu Adopsi Ilegal Indonesia-Belanda
-
Local Media Summit 2025: Inovasi Digital Mama dan Magdalene Perjuangkan Isu Perempuan
-
KPK Bongkar Modus 'Jalur Cepat' Korupsi Haji: Bayar Fee, Berangkat Tanpa Antre