Suara.com - Kadiv Humas Mabes Polri, Irjen Pol Muhammad Iqbal mengaku baru mendengar informasi mengenai adanya 'big dalang' atau aktor intelektual tingkat tertinggi pada kerusuhan 21-22 Mei di Jakarta dari media.
Iqbal mengatakan, penyidik kepolisian akan lebih dulu mempelajari informasi tersebut untuk menjadi pertimbangan.
"Itu info dari media. Sudah saya sampaikan kemarin ada media-media yang menulis, itu info bagi kami, yang kami perhatikan sebagai bahan pengembangan," ujar Iqbal di Mabes Polri, Kamis (13/6/2019).
Big dalang kerusuhan aksi 22 Mei sebelumnya diungkap oleh Ketua Presidium Indonesian Police Watch (IPW), Neta S Pane. Hal tersebut dikatakan Neta ketika menjadi narasumber dalam acara Prime Talk di Metro TV dan diunggah ke YouTube.
Iqbal menegaskan, hingga saat ini pihak kepolisian belum melakukan pemanggilan terhadap seseorang berinisial TS yang disebut Neta sebagai dalang kerusuhan dalam wawancara tersebut.
Namun informasi mengenai TS kata Iqbal, bisa membantu penyidik dalam menginvestigasi kasus kerusuhan itu.
"Belum ada (pemanggilan TS), baru denger saya dari TV. Itu info bagi penyidik. Itu penting untuk membuat terang tindak pidana," jelas Iqbal.
Sebelumnya, dalam acara di Metro TV, Neta menyebut 'big dalang' berasal dari keluarga Soeharto selaku Presiden kedua Indonesia, keluarga cendana. Menurut Neta, keluarga Cendana berperan dalam membuat bargaining untuk menciptakan kerusuhan.
"Kalau off the recordnya keluarga cendana ya," kata Neta.
Baca Juga: Wacana Pembatasan Akses Medsos Selama Sidang MK Tuai Pro dan Kontra
"Sebenarnya mereka buat bargaining saja. Kalau chaos pasar tanah Abang mereka bakar," Neta menambahkan.
Neta juga menyebut seseorang berinisial TS yang mendatangkan preman dari luar daerah ke Jakarta sebelum kerusuhan. TS disebut Neta adalah seorang pengusaha dan petinggi sebuah Partai Politik (Parpol).
"TS ini seorang pengusaha, orang Parpol. Dia mendatangkan preman dari Surabaya. Ada puluhan dibawa naik pesawat kemudian diinapkan di sejumlah hotel di Jalan Wahid Hasyim," tutur Neta.
Berita Terkait
-
Kemungkinan Polisi Lepas Tembakan saat Kerusuhan 21 Mei Tengah Diselidiki
-
Polri Tak Pernah Sebut Kivlan Zen dan Soenarko Dalang Kerusuhan 22 Mei
-
Kerusuhan 22 Mei Makan Korban Jiwa, DPR Akan Panggil Kapolri 19 Juni
-
Biang Kerusuhan 22 Mei Diduga Ada Dikelompok Jokowi atau Prabowo
-
Kapolri: Polisi Tak Pernah Sebut Dalang Kerusuhan 22 Mei Kivlan Zein
Terpopuler
- Terungkap! Kronologi Perampokan dan Penculikan Istri Pegawai Pajak, Pelaku Pakai HP Korban
- 5 Rekomendasi Motor yang Bisa Bawa Galon untuk Hidup Mandiri Sehari-hari
- 5 Bedak Padat yang Bagus dan Tahan Lama, Cocok untuk Kulit Berminyak
- 5 Parfum Aroma Sabun Mandi untuk Pekerja Kantoran, Beri Kesan Segar dan Bersih yang Tahan Lama
- 7 Pilihan Sepatu Lokal Selevel Hoka untuk Lari dan Bergaya, Mulai Rp300 Ribuan
Pilihan
-
Jenderal TNI Muncul di Tengah Konflik Lahan Jusuf Kalla vs GMTD, Apa Perannya?
-
Geger Keraton Solo: Putra PB XIII Dinobatkan Mendadak Jadi PB XIV, Berujung Walkout dan Keributan
-
Cetak 33 Gol dari 26 Laga, Pemain Keturunan Indonesia Ini Siap Bela Garuda
-
Jawaban GoTo Usai Beredar Usul Patrick Walujo Diganti
-
Waduh, Rupiah Jadi Paling Lemah di Asia Lawan Dolar Amerika Serikat
Terkini
-
Pramono Anung Kukuhkan 1.005 Pelajar Jadi Duta Ketertiban: Jadi Mitra Satpol PP
-
Hormati Putusan MK, Polri Siapkan Langkah Operasional Penataan Jabatan Eksternal
-
Istana Pastikan Patuhi Putusan MK, Polisi Aktif di Jabatan Sipil Wajib Mundur
-
Polemik Internal Gerindra: Dasco Sebut Penolakan Budi Arie Dinamika Politik Biasa
-
KPK Usut Korupsi Kuota Haji Langsung ke Arab Saudi, Apa yang Sebenarnya Dicari?
-
Boni Hargens: Putusan MK Benar, Polri Adalah Alat Negara
-
Prabowo Disebut 'Dewa Penolong', Guru Abdul Muis Menangis Haru Usai Nama Baiknya Dipulihkan
-
Satu Tahun Pemerintahan Prabowo, Sektor Energi hingga Kebebasan Sipil Disorot: Haruskah Reshuffle?
-
Hendra Kurniawan Batal Dipecat Polri, Istrinya Pernah Bersyukur 'Lepas' dari Kepolisian
-
400 Tersangka 'Terlantar': Jerat Hukum Gantung Ratusan Warga, Termasuk Eks Jenderal!