Suara.com - Agus Maksum menjadi saksi yang dihadirkan Tim Kuasa Hukum Capres - Cawapres nomor urut 02 Prabowo Subianto - Sandiaga Uno dalam sidang gugatan sengketa Pemilihan Presiden di Gedung Mahkamah Konstitusi (MK), Jalan Medan Merdeka Barat, Jakarta Pusat, Kamis (19/6/2019).
Banyaknya data tanggal lahir yang serupa dengan jumlah yang sangat banyak menjadi salah satu alasan Agus menyebut 17,5 juta Daftar Pemilih Tetap (DPT) tidak wajar.
Agus menjelaskan bahwa ada data warga yang lahir pada 1 Juli sebanyak 9,8 juta, 31 Desember sebanyak 5,3 juta dan 1 Januari sebanyak 2,3 juta. Menurutnya temuan itu tidak wajar lantaran melampaui data normal hingga berlipat-lipat kali.
Data DPT tersebut diperolehnya dari KPU usai menetapkan data DPT hasil perbaikan 2 yang ditetapkan pada 15 Desember 2018.
"Itu tidak wajar karena jumlahnya 2 kali lipat dari normal 10 kali lipat dari normal dan 5 kali lipat dari normal data," kata Agus ditemui saat istirahat sidang.
Agus mengaku kalau pihaknya sudah berkonsultasi dengan pakar statistik terkait temuannya yang dinilai tidak wajar. Agus mengklaim pakar statistik itu menyebut dengan istilah extreme of liars.
Lebih lanjut Agus mengatakan kalau pihaknya juga sempat melakukan pengecekan terkait data DPT tersebut ke lapangan juga ke pihak Disdukcapil. Dari keterangan yang diperoleh dari Disdukcapil, data yang dicurigai sebagai data siluman itu dibuktikan dengan tidak adanya rekaman elektronik.
"Maka itu adalah termasuk tidak memenuhi syarat harus dicoret karena rekamannya tidak ada sementara orang itu mengatakan terekam dan suket dan rekamannya ini kami cek di data nasional tidak ada tapi tidak dicoret," tandasnya.
Baca Juga: Saksi Prabowo Ngotot Bilang DPT Tak Wajar, Hakim MK: Kok Tak Ada Buktinya?
Berita Terkait
-
Saksi Prabowo Ngotot Bilang DPT Tak Wajar, Hakim MK: Kok Tak Ada Buktinya?
-
Sebut 17,5 Juta DPT Invalid, Hakim MK Tagih Bukti P-155 ke Kubu Prabowo
-
Pedas! Andi Arief Samakan Saksi Agus seperti Akun Anonim Pendukung Prabowo
-
Klaim Punya Saksi Polisi, BW: Mau Diajukan Tapi Keburu Dipanggil Provost
-
Refly Harun Menguak Poin 'Ngeri-ngeri Sedap' dalam Gugatan Prabowo di MK
Terpopuler
- Media Belanda Heran Mauro Zijlstra Masuk Skuad Utama Timnas Indonesia: Padahal Cadangan di Volendam
- KPU Tak Bisa Buka Ijazah Capres-Cawapres ke Publik, DPR Pertanyakan: Orang Lamar Kerja Saja Pakai CV
- Harta Kekayaan Wali Kota Prabumulih, Disorot usai Viral Pencopotan Kepala Sekolah
- Anak Wali Kota Prabumulih Bawa Mobil ke Sekolah, Padahal di LHKPN Hanya Ada Truk dan Buldoser
- Prabowo Kirim Surat ke Eks Menteri Termasuk Sri Mulyani, Ini Isinya...
Pilihan
-
6 Rekomendasi HP Murah Rp 3 Jutaan dengan Kamera Terbaik September 2025
-
Wakil Erick Thohir Disebut jadi Kandidat Kuat Menteri BUMN
-
Kursi Menteri BUMN Kosong, Siapa Pengganti Erick Thohir?
-
Otak Pembunuhan Kacab Bank, Siapa Ken si Wiraswasta Bertato?
-
DPR 'Sentil' Menkeu Purbaya, Sebut Kebijakan Rp200 Triliun Cuma Jadi Beban Bank & Rugikan Rakyat!
Terkini
-
Gedung DPR Masih Dijaga TNI, Legislator PDIP: Kita Bekerja Perlu Situasi Aman
-
Update Evakuasi 7 Pekerja Freeport: Tim Penyelamat Hadapi Risiko Tinggi di Tambang Bawah Tanah
-
Tim Reformasi Kepolisian Bentukan Prabowo Siap Guncang Institusi, Ini Respons Kapolri!
-
Profil Linda Apriana, Istri Pertama Wali Kota Prabumulih yang Dapat Jabatan di Antara 3 Istri Lain
-
Menteri Mukhtarudin Komitmen Selesaikan Penumpukan Roster CPMI Korea Selatan
-
Usai Temui Anggota DPR, Perwakilan Ojol Sebut Prabowo Mau Buat Perpres soal Ojek Online
-
Prabowo Resmi Berhentikan 4 Pejabat, Konsultan Politik Hasan Nasbi Terlempar dari Istana!
-
Curhat Bikin Nasgor Spesial buat Prabowo, Megawati Ungkap Pentingnya Perempuan jadi Penyeimbang
-
'Kursi Panas' Menteri BUMN Kosong Ditinggal Erick Thohir, Wamen OTW Jadi Plt?
-
Jejak Kontroversi Djamari Chaniago, Terseret Insiden Pengeroyokan TNI dan Kini Jadi Menko Polhukam