Suara.com - Juru Bicara Badan Pemenangan Nasional (Jubir BPN) Prabowo Subianto - Sandiaga Uno Dahnil Anzar Simanjuntak diberondong komentar pedas warganet di di Twitter.
Banyaknya kritik yang ia terima disebabkan oleh cuitannya yang salah sebut nama seorang saksi, yang dihadirkan tim hukum Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo Subianto - Sandiaga Uno dalam sidang ketiga sengketa Pilpres 2019 di Mahkamah Konstitusi (MK), Rabu (19/6/2019) kemarin.
Dalam tweet-nya, Dahnil Anzar memuji ketangguhan Betty, nama saksi yang ia maksud, demi menghindarkan paslon 02 Prabowo-Sandi dari kecurangan.
Namun, alih-alih menulis 'Betty', Dahnil Anzar malah mengetikkan nama kecamatan di Boyolali, Jawa Tengah di belakang sapaan 'Bu'.
"Bagi kuasa hukum KPU, mereka terlihat ragu ada perempuan seperti Bu Juwangi yang berjalan 3 jam, menelusuri medan berat di Boyolali hanya untuk memastikan suara @prabowo @sandiuno tidak dicurangi dan memastikan demokrasi yang jujur dan adil. Bagi kami, itulah salah satu contoh milintasi (militansi -red)," tulis Dahnil Anzar.
Sapaan 'Bu Juwangi' yang ditulis Dahnil Anzar pun langsung menarik perhatian warganet. Pasalnya, Juwangi adalah nama kecamatan yang disebut Betty sebagai lokasi ditemukannya sejumlah bukti kecurangan Pemilu 2019.
Dahnil Anzar lantas dianggap warganet asal nge-tweet dan tidak benar-benar menyimak sidang Perselisihan Hasil Pemilihan Umum (PHPU) kemarin.
"Bu Juwangi? Juwangi itu nama tempat, Pak. Yakin ini sih enggak nyimak sidangnya, asal nge-tweet doang," tulis seorang pengguna Twitter.
"Bu Juwangi? Juru bicara kok salah," timpal yang lain.
Baca Juga: Dahnil 'Serang' Ketua Pansel Capim KPK Yetti soal Manusia Setengah Dewa
"Mas Dahnil lihat sidang enggak? Memang saksinya ada yang namanya Bu Juwangi? Bu Betty. Juwangi itu nama daerah, Mas," tambah warganet lainnya.
Komentar serupa juga disampaikan oleh Ienas Tsuroiya, putri Mustasyar (Dewan Penasihat) PBNU KH Ahmad Mustofa Bisri alias Gus Mus.
"Eh, jadi yang bener namanya Bu Beti apa Bu Juwangi sih?" tanyanya.
Dalam persidangan, Betty mengaku menemukan sejumlah bukti kecurangan Pemilu di Kecamatan Juwangi, Boyolali. Ia mengaku menempuh perjalanan yang memakan waktu hingga tiga jam ke Juwangi, dari kediamannya di Kecamatan Teras, Boyolali.
Hakim MK Suhartoyo langsung memeriksa jarak tempuh Teras menuju Juwangi melalui Google Maps, tetapi yang tertulis hanya 1 jam 30 menit.
"Saya juga langsung membuka Google Maps, jarak Juwangi ke Teras 50 km, 1 jam 30 menit kalau tidak lewat tol. Kok bisa tiga jam seperti apa?" tanya Suhartoyo.
Berita Terkait
-
Satu Saksinya Ternyata Tersangka dan Tahanan Kota, Kubu Prabowo Bangga
-
Mahfud MD Sebut Kesaksian Keponakannya dalam Sidang Sengketa Pilpres Mentah
-
Sindir Saksi Prabowo, Ahli IT: Tak Perlu Robot, Pelajar Bisa Buka Situng
-
Sebut Sistem Situng Aman, Ahli IT KPU: Dibom Sekalipun Enggak Apa-apa
-
Lima Kejadian Lucu saat Sidang Sengketa Pilpres 2019 di MK hingga Kamis
Terpopuler
- Erick Thohir Umumkan Calon Pelatih Baru Timnas Indonesia
- 4 Daftar Mobil Kecil Toyota Bekas Dikenal Ekonomis dan Bandel buat Harian
- 5 Lipstik Transferproof untuk Kondangan, Tidak Luntur Dipakai Makan dan Minum
- 5 Rekomendasi Sepatu Running Selevel Adidas Adizero Versi Lokal, Lentur dan Kuat Tahan Beban
- 8 City Car yang Kuat Nanjak dan Tak Manja Dibawa Perjalanan Jauh
Pilihan
-
Harga Minyak Dunia Melemah, di Tengah Upaya Trump Tekan Ukraina Terima Damai dengan Rusia
-
Indonesia jadi Raja Sasaran Penipuan Lowongan Kerja di Asia Pasifik
-
Kisah Kematian Dosen Untag yang Penuh Misteri: Hubungan Gelap dengan Polisi Jadi Sorotan
-
Kisi-Kisi Pelatih Timnas Indonesia Akhirnya Dibocorkan Sumardji
-
Hasil Drawing Play Off Piala Dunia 2026: Timnas Italia Ditantang Irlandia Utara!
Terkini
-
Orang Tua Wajib Waspada! Kapolri Sebut Paham Ekstrem Kini Susupi Hobi Game Online Anak
-
Aset Sudah Disita tapi Belum Diperiksa, KPK Beri Sinyal Tegas untuk Ridwan Kamil
-
Indonesia Resmi Akhiri KLB Polio Tipe 2, Menkes Ingatkan Anak-anak Tetap Harus Vaksin Sesuai Usia
-
Jaga Warga Diperluas hingga Pedukuhan, Kapolri Tekankan Penyelesaian Masalah Lewat Kearifan Lokal
-
Polisi: Pelaku Ledakan SMAN 72 Pesan Bahan Peledak Online, Kelabui Ortu Pakai Alasan Eskul
-
Kapolri dan Sri Sultan Pimpin Apel Jaga Warga, Perkuat Keamanan Berbasis Komunitas di DIY
-
Grebek Jaringan Online Scam, Otoritas Myanmar Tangkap 48 WNI
-
Prabowo dan Dasco Bertemu di Istana: Bahas Kesejahteraan Ojol hingga Reforma Agraria
-
Bobby Nasution Tak Kunjung Diperiksa Kasus Korupsi Jalan, ICW Curiga KPK Masuk Angin
-
Kontroversi 41 Dapur MBG Milik Anak Pejabat di Makassar, Begini Respons Pimpinan BGN