Suara.com - Pendaftar Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) di Sekolah Menengah Kejuruan atau SMK Negeri 1 Jakarta mengular sejak Senin (24/6/2019) pagi hingga siang. Meski penentu penerimaan tak berdasarkan siapa yang tercepat mendaftar.
Para orang tua bahkan rela antre sejak pukul 05.00 WIB. Beberapa diantaranya rela tak masuk kerja untuk mendampingi anaknya mendaftar.
"Sejak pagi jam 6 sudah pada kumpul di luar gerbang, padahal dibuka gerbang pukul 08.00 WIB," ujar Anggota Tim PPDB SMKN 1 Jakarta Untung Sarwo, Senin (24/6/2019).
Meski antrean mengular, pihak SMKN 1 tidak membatasi berapa jumlah peserta yang mendaftar. Namun apabila tidak mendapat jatah pendaftaran hingga hari pertama ditutup pada pukul 15.00 WIB, maka orang tua harus rela kembali lagi besok.
Untuk alur pendaftaran, calon peserta didik harus mendatangi ruang informasi terlebih dahulu sebagai verifikasi berkas, setelah itu dilanjut dengan cek fisik terutama tes buta warna.
Apabila dinyatakan lulus maka harus kembali verifikasi berkas dan tinggal menunggu pengumuman hasil seleksi.
"Tahun lalu kita ada pengukuran tinggi badan sekarang enggak yang penting tidak ada buta warna," kata dia.
SMKN 1 Jakarta menjadi sekolah favorit yang diukur dari seberapa banyak siswa mendaftar. Pada tahun 2018, sekitar 1.500 siswa mendaftar ke sekolah yang berada di Jalan Budi Utomo, Jakpus tersebut.
Sementara untuk tahun ajaran 2019/2020, SMKN 1 menerima sekitar 741 siswa untuk mengisi 19 ruang belajar (rumbel). Adapun jurusan yang paling diminati seperti Teknik Jaringan Komputer (TKJ), Teknik Kendaraan Ringan (TKR), Multimedia, dan Kelistrikan.
Baca Juga: PPDB 2019, Disdik Depok: 1.656 Siswa Miskin Mendaftar di SMP Negeri
Kondisi serupa juga terlihat di SMAN 1 Jakarta. Meski banyak yang menunggu sejak pagi, namun hingga siang orang tua yang akan mendaftarkan anaknya masih berdatangan.
"Kita sudah menyiapkan tim membuka loket dengan buka banyak loket. Kita memfasilitasi orang tua yang mendaftar, kita siapkan komputer, yang tidak sempat menginput mereka boleh mengisi fasilitas yang kita berikan," ujar anggota tim PPDB SMAN 1 Jakarta, Iman. (Antara)
Tag
Berita Terkait
-
PPDB 2019, Disdik Depok: 1.656 Siswa Miskin Mendaftar di SMP Negeri
-
Seleksi PPDB Sistem Zonasi, SMA di Kalbar Gunakan Google Maps
-
KPAI Sebut PPDB Sistem Zonasi Bikin Bingung Wali Murid
-
Ketua DPR Minta PPDB Sistem Zonasi Tak Rugikan Peserta Didik
-
Penerapan Sistem Zonasi, Beberapa SMP di Kota Solo Kekurangan Siswa
Terpopuler
- Media Belanda Heran Mauro Zijlstra Masuk Skuad Utama Timnas Indonesia: Padahal Cadangan di Volendam
- Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
- Anak Wali Kota Prabumulih Bawa Mobil ke Sekolah, Padahal di LHKPN Hanya Ada Truk dan Buldoser
- Profil Ratu Tisha dan Jejak Karier Gemilang di PSSI yang Kini Dicopot Erick Thohir dari Komite
- Harta Kekayaan Wali Kota Prabumulih, Disorot usai Viral Pencopotan Kepala Sekolah
Pilihan
-
Kemiskinan dan Ketimpangan Ekonomi RI Seperti Lingkaran Setan
-
Core Indonesia Sebut Kebijakan Menkeu Purbaya Suntik Rp200 Triliun Dinilai Salah Diagnosis
-
When Botanies Meets Buddies: Sporadies Meramban Bunga Jadi Cerita
-
Ternyata Ini Rahasia Kulit Cerah dan Sehat Gelia Linda
-
Kontras! Mulan Jameela Pede Tenteng Tas Ratusan Juta Saat Ahmad Dhani Usulkan UU Anti Flexing
Terkini
-
Video Gibran Tak Suka Baca Buku Viral Lagi, Netizen Bandingkan dengan Bung Hatta
-
KPK Ungkap Kasus Korupsi Kuota Haji, Libatkan Hampir 400 Biro Perjalanan
-
Nabire Diguncang Gempa Berkali-kali, Jaringan Internet Langsung Alami Gangguan
-
KPK Sita Uang Hingga Mobil dan Tanah dari Dirut BPR Jepara Artha dalam Kasus Kredit Fiktif
-
Terungkap! Modus Oknum Kemenag Peras Ustaz Khalid Basalamah dalam Kasus Kuota Haji
-
PWNU DKI Ingatkan soal Transformasi PAM Jaya: Jangan Sampai Air Bersih Jadi Barang Dagangan
-
Satgas PKH Tertibkan Tambang Ilegal di Maluku Utara: 100 Hektar Hutan Disegel, Denda Menanti!
-
Diungkap KPK, Ustaz Khalid Basalamah Beralih dari Haji Furoda ke Khusus Gegara Dihasut Oknum Kemenag
-
KPK Ungkap Modus 'Pecah Kuota' Biro Haji: Sengaja Ciptakan Kelangkaan Demi Harga Mahal
-
Tanggapi Komeng dan Pramono Soal Banjir, PSI Desak Pemprov DKI Ikut Perbaiki Wilayah Hulu